30 Juli
Desmona memeriksa pintu masuk sel. Ada pintu luar yang kokoh, di dalamnya ada penghalang kedua yang terbuat dari batang logam vertikal. Keduanya tampaknya dirancang untuk meluncur ke dalam ceruk di kusen pintu.
Saat Desmona melihat pintu masuk lebih detail, pintu luar tiba-tiba terbuka dan menampakkan lorong tempat Rick Machado berdiri.
"Halo, Nona Peloshi," katanya. "Maaf, kami harus menculikmu. Kami tidak mengharapkan siapa pun berada di dekat lift pada jam pagi.”
“Di mana kita, Rick?” tanya Desmona.
"Sangat sedikit orang yang tahu tempat ini," jawab machado. “Eisenhower menyebutnya ‘Bunker Kiamat’, dibangun menjelang akhir Perang Dunia Kedua sebagai pusat komando presiden jika terjadi perang nuklir.”
Machado melirik ke atas. "Kita berada sekitar seribu kaki di bawah Gedung Putih."
"Kalian dapat mencegat komunikasi dari sini, saya kira, dalam kaitannya dengan perintah militer," Desmona menduga.
“Lebih dari itu, kami bisa mengeluarkan perintah dari sini, seolah-olah dari presiden.”
"Dan memblokir instruksi untuk meluncurkan misil," Desmona berspekulasi.
'Tepatnya, ruang kontrol ini tidak pernah digunakan akhir-akhir ini, jadi tidak ada yang akan curiga bahwa kami dapat mengaksesnya,” Machado menegaskan.
"Kecuali, tentu saja, seseorang menemukan Anda atau Ramona menggunakan lift tersembunyi."
Machado tampak khawatir sejenak. "Anda mendengar saya menggunakan nama Ramona melalui interkom lift," dia menyimpulkan dengan cepat. "Saya sempat khawatir, untuk sesaat, bahwa orang-orang Anda telah mengidentifikasi dia."
Desmona menyimpulkan bahwa Ramona pastilah agen SOUP di Pentagon. "Mereka akan menangkapnya ketika dia tidak muncul di Pentagon," kata Desmona.
"Dia masih di sana," jawab Machado. 'Hanya saya yang ada di sini pagi ini. Dia hanya membantu mengakses bunker. Omong-omong, dialah yang menembakkan jarum penenang. Saya harap itu tidak memberikan dampak buruk untuk Anda.”
“Jadi apa yang terjadi sekarang?” tanya Desmona, mengabaikan kekhawatirannya.
"Anda dan saya akan tinggal di bunker sampai tanggal sebelas September," jawab Machado. “Ramona akan bergabung dengan kita menjelang tanggal kiamat. SOUP percaya bahwa Tuhan bermaksud agar asteroid itu menabrak Bumi, dan dari sini kita harus bisa mencegah orang-orang sesat mengganggu kehendak-Nya. Setelah tanggal sebelas September, tidak ada lagi yang penting. Jika itu kehendak Tuhan bahwa kami berhasil, maka dunia akan berakhir. Jika kami gagal, maka kami akan menyerah, tetapi tahu bahwa kami telah melakukan semua yang kami bisa.”
Desmona berhenti sejenak untuk memikirkan sikap itu. Betapapun sesatnya, Machado sangat yakin dengan imannya, dan tidak bisa tidak Desmona mengaguminya.
“Saya tidak siap mengambil risiko Anda menyebabkan gangguan apa pun, jadi sel akan tetap terkunci,” Machado melanjutkan, “tapi setidaknya kita bisa berbicara dan saling menemani. Mungkin Anda bahkan mungkin berdoa dengan saya. Saya tidak berencana untuk turun ke bunker secepat ini. Masih ada empat puluh tiga hari lagi sampai Hari Pembalasan.”
Dia memandang Desmona. “Apakah saya benar dalam menyimpulkan bahwa penghapusan dari peran saya sehubungan dengan kata sandi kepresidenan menunjukkan bahwa keterlibatan saya dengan SOUP telah ditemukan?”
Desmona tidak melihat alasan untuk berbohong. “Ya,” jawabnya.
BERSAMBUNG
Ikuti tulisan menarik Ikhwanul Halim lainnya di sini.
