Imam Al Ghazali dan Pembangunan Karakter Gen Z
Jumat, 9 Desember 2022 11:00 WIBAl Ghazali adalah seorang ulama besar. Ia memiliki banyak pemikiran-pemikiran hebat, salah satunya tentang pendidikan karakter. Semangatnya dalam dunia pendidikan sangat luar biasa. Ia bisa jadi teladan bahwa ilmu agama dan sains sama pentingnya bagi kehidupan.
Oleh : Ahmad Itsnan Aflahal M, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan
Generasi Z atau yang disebut juga dengan i-Generation adalah generasi yang lahir pada tahun 1996-2009. Generasi ini sudah terbiasa dengan teknologi internet yang dapat mengakses apapun dengan mudah, termasuk berbagai ilmu pengetahuan. Berkembangnya teknologi yang semakin canggih telah berpengaruh pada proses kegiatan belajar mengajar. Pengaruh media sosial memiliki dampak signifikan dalam kehidupan. Maka peran pendidikan yang tepat untuk membangun karakter gen Z sangat penting, terutama pendidikan karakter.
Pendidikan karakter akan menyeimbangkan antara ilmu pengetahuan (Iptek) dengan ilmu agama (Imtak). Sehingga individu mampu melakukan yang terbaik dan sesuai dengan potensi serta kemampuannya.
Secara teoritis pendidikan karakter sudah ada sejak Islam lahir ke dunia. Dengan diutusnya Rasulullah SAW untuk menyempurnakan agama, ajaran islam tidak menekankan pada aspek keimanan, ibadah, dan mu'amalah, akan tetapi juga akhlak. Telah disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 21, bahwa Nabi Muhammad SAW menjadi suri tauladan yang baik bagi orang Islam. Sehingga sebagai seorang hamba diperintahkan untuk meniru apa saja yang ada didalam diri Rasulullah untuk setiap aktivitas didalam kehidupan.
Imam Al-Ghazali, ilmuwan yang dijuluki sebagai bapak tasawuf modern, berpendapat karakter lebih dekat dengan akhlak. Sikap dan perbuatan manusia harus menyatu, sehingga spontan akan muncul ketika berinteraksi dengan lingkungan dan hubungan sosial antar manusia.
Semangat Imam Al-Ghazali muda dalam dunia pendidikan sangat luar biasa. Semua bidang ia tekuni, mulai dari ilmu filsafat, ilmu tafsir Al-Qur’an, hadis, dan ilmu kalam. Hal ini bisa dijadikan acuan bagi Generasi Z untuk belajar dalam bidang apapun, terutama pada era dunia digital seperti sekarang ini. Kebijakan dalam bertindak di era sekarang ini juga harus diperhatikan dengan dasar poin-poin yang telah didapatkan dari pendidikan karakter tersebut.
Masa depan bangsa dan negara berada di tangan para pemuda. Sehingga karakter yang baik harus ditanamkan sejak dini, karena dunia semakin berkembang. Jika tidak Generasi Z gagal menghadapi era digital dengan bijak. Perhatian pada ilmu agama dan teknologi harus seimbang, karena keduanya sama-sama penting.
Ketekunan Imam Al-Ghazali dalam menimba ilmu tak pernah surut, meski tak jarang mengalami kendala, Beliau tetap ikhtiar dan selalu berserah diri kepada Allah SWT. Al-Ghazali mengalami beberapa cobaan, misalnya kerap diejek. Buku catatan kuliahnya juga dirampok ketika dalam perjalanan pulang ke kampung halaman. Semua itu justru ia jadikan semangat untuk menghafal semua catatan kuliahnya.
Lika-liku perjalanan intelektual Imam Al-Ghazali dapat menjadi spirit bagi Generasi Z, bahwa sesulit apapun cobaan tak harus menjadi penghalang untuk berkarya dan berkreatifitas.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Imam Al Ghazali dan Pembangunan Karakter Gen Z
Jumat, 9 Desember 2022 11:00 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler