"Kita membutuhkan teknologi di setiap ruang kelas dan di setiap tangan siswa dan guru, karena itu adalah pena dan kertas zaman kita, dan itu adalah lensa yang melaluinya kita mengalami sebagian besar dunia kita." -David Warlick.
Covid-19 masuk ke Indonesia.
Pada tahun 2020 virus yang bernama Covid-19 masuk ke Indonesia yang membuat sistem belajar mengajar harus dilaksanakan secara daring atau yang disebut juga dengan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi komunikasi seperti ponsel, laptop, komputer dan lain sebagainya. Banyak sekali platform komunikasi jarak jauh di ponsel maupun laptop seperti Zoom, Google Meet dan lain-lain. Akibat dari pembelajaran jarak jauh yaitu kurangnya interaksi siswa antarsiswa lainnya.
Teknologi di masa pandemi Covid-19.
Teknologi memiliki peran yang sangat penting di masa pandemi terutama pada teknologi komunikasi yang memudahkan proses belajar-mengajar jarak jauh antara siswa dengan guru , bukan hanya teknologi komunikasi, tetapi juga teknologi informasi yang memudahkan siswa dalam mengakses E-Learning dalam mencari informasi tentang pembelajaran yang dibutuhkan. Menurut Abdul Barir Hakim (2016:2) E-Learning adalah “ Pengajaran dan pembelajaran yang didukung dan dikembangkan melalui teknologi dan media digital, dan juga merupakan salah satu bentuk dari konsep distance learning atau belajar jarak jauh.”.
E-Learning dalam proses pembelajaran.
Tentunya E-Learning sangat membantu proses pembelajaran daring siswa dan mahasiswa karena dengan adanya berbagai website E-Learning seperti Brainly, Zenius dan lain-lain siswa dan mahasiswa mendapatkan materi yang mungkin sebelumnya belom di dapat. Dilansir dari website edukasi kompas, survei 81 persen pengguna kelas “online” terbantu memahami pelajaran,berdasarkan survei internal Zenius Education pada 199 orang siswa pengguna fitur Zenius Live Teaching, didapati 80.91 persen pegguna merasa kelas online berhasil membantu mereka untuk memahami pelajaran dari survei tersebut membuktikan bahwa E-Learning seperti Zenius sangat memberikan dampak yang baik bagi siswa.
Macam-macam media pembelajaran.
Banyak sekali media pembelajaran yang bisa digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan dan membagikan materi serta siswa atau mahasiswa dalam mencari pembelajaran. Selain E-Learning , Youtube juga bisa dijadikan media pembelajaran untuk siswa dan mahasiswa karena banyak sekali informasi yang bisa di cari dari berbagai channel di Youtube. Pendidik juga bisa melakukan sharing pembelajaran dengan membuat channel dan video tentang materi tertentu lalu dibagikan ke siswa atau mahasiswa Youtube juga bisa di akses dimana pun hanya membutuhkan koneksi internet. Selain Youtube, Whatsapp biasa digunakan sebagai alat komunikasi pada saat ini, tetapi Whatsapp juga bisa dijadikan sebagai media pembelajaran. Pendidik bisa membuka forum diskusi dan membagikan file materi atau dokumen melalui Whatsapp begitu juga sebaliknya, siswa dan mahasiswa bisa mengumpulkan tugas-tugasnya.
<--more-->
Masa transisi pascapandemi Covid-19.
Setelah masa pandemi Covid-19 masuklah masa transisi pascapandemi Covid-19 beberapa sekolah atau kampus sudah kembali melaksanakan pembelajaran secara offline atau tatap muka, menurut saya teknologi masih sangat digunakan oleh siswa maupun mahasiswa ataupun pendidik. Contoh praktek teknologinya adalah di beberapa kampus, pendidik melakukan absensi melalui fitur QR Code yang sudah tersedia di website kampus yang memudahkan pendidik dalam melakukan pendataan terhadap mahasiswa yang hadir ataupun tidak hadir. Serta mahasiswa yang menggunakan internet untuk mengumpulkan tugas melalui website kampus hanya dari jarak jauh.
Banyak sekali media untuk menyimpan sebuah data seperti Google Drive, yakni dapat membantu antara pendidik dengan siswa atau mahasiswa dalam mengumpulkan tugas. Google Drive juga memiliki fitur yang bisa melakukan Sharing Access terhadap data yang siswa maupun pendidik simpan, bisa di akses dengan membagikan link.
Proyektor dalam proses pembelajaran.
Rata-rata di sekolah maupun di perkuliahan, pendidik memaparkan materinya melalui proyektor, menurut para ahli seperti yang dilansir dari website maxmanroe proyektor adalah perangkat yang dapat mengintegrasikan sumber cahaya, sistem optik, elektronik, dan display dengan tujuan untuk meproyeksikan gambar atau video ke layer/dinding dan membuatnya lebih besar. Proyektor sangat memudahkan bagi pendidik dalam proses belajar-mengajar serta mahasiswa maupun siswa tidak perlu menggunakan laptopnya untuk melihat materi,karena materi nya sudah ada pada layar proyektor, serta meningkatkan efektifitas dalam proses belajar. Contohnya dalam melakukan suatu presentasi pembelajaran siswa atau mahasiswa pasti memanfaatkan proyektor untuk menampilkan materi yang ingin di sampaikan sama hal nya dengan pendidik dalam mengajarkan pembelajaran kepada siswa atau mahasiswanya.
Hal ini bisa disimpulkan bahwa kemajuan teknologi di zaman sekarang ini dapat membantu proses pembelajaran dalam bidang pendidikan, walaupun dalam keadaan pandemi, perkuliahan dan sekolah bisa tetap di jalankan dengan memanfaatkan teknologi komunikasi seperti Zoom,Google Meet dan lain-lain serta E-Learning yang berperan sebagai alat untuk mencari informasi tentang pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa maupun mahasiswa. Banyak sekali media pembelajaran yang bisa di manfaatkan oleh siswa atau mahasiswa seperti youtube yang bisa mencari berbagai macam informasi tidak hanya dalam bidang pendidikan tetapi bidang yang lain juga bisa. Dalam masa transisi pascapandemi COVID-19 pun teknologi tetap di manfaatkan oleh siswa dan mahasiswa ataupun pendidik.
Ikuti tulisan menarik Muhammad Rafii lainnya di sini.
