Vape atau rokok eletrik muncul di Indonesia pada tahun 2010, pada saat itu vape tidak langsung booming karena penyebaran rokok eletrik tersebut tidak terlalu luas atau hanya ada di tempat tempat tertentu saja. Masyarakat juga yang awalnya coba-coba masih takut karena rokok tersebut memiliki baterai di dalam dan harus di charge jika baterainya sudah habis, masyarakat masih takut hal hal tidak diinginkan terjadi seperti koslet pada vape atau bisa saja meledak.
Seiring berjalannya waktu masyarakat mulai menerima vape dan bahkan sekarang sudah banyak perokok aktif yang pindah haluan ke rokok elektirk tersebut. Mereka bilang karena harga nya terbilang lebih murah disbanding mereka merokok tembakau dan banyak yang bilang jika vape itu tidak berbahaya dari rokok tembakau pada umumnya. Apakah benar begitu?
Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), Rokok elektirk atau vape sama bahayanya dengan rokok tembakau biasa. Karena rokok elektrik atau vape sam sama mengandung nikotin, karsinogen, serta bahan toksik atau mengandung racun lainnya. Bedanya dengan rokok elektrik tidak mengandung tar yang merupakan komponen yang sangat berbahaya dan yang paling berkontribusi terhadap berbagai penyakit paru paru. Contohnya, emfisema, bronkhitis kronis, dan kanker paru-paru.
Yang berbahaya dai rokok tembakau adalah asap yang dikeluarkan karena itu dapat mengendap di suatu tempat dan jika terhirup sangat berbahaya bagi kesehatan karena mengandung zat Tar yang dihasilkan pembakaran tembakau itu, berbeda dengan rokok elektrik, yang dikeluarkan adalah uap bukan lah asap dan tidak mengandung Tar. Uap adalah cairan yang tidak akan mengendap diparu paru atau benda-benda lainnya yang bisa meningalkan bau seperti asap rokok. Perlu diketahui juga uap yang dihasilkan vape juga sama bahayanya karena mengandung partikel-partikel berbahaya yang bisa menyebabkan tuberculosis (TBC) dan pneumonia.
Banyaknya pro dan kontra dari rokok elektrik dan rokok tembakau semua tergantung kepada dari mana kita melihat penelitiannya, karena di luar sana ada banyak penelitian yang pro terhadap rokok elektrik dan ada juga yang menyangkalnya, keduanya memang sama berbahayanya. Namun, jika kalian bertanya lebih baik mana? Tentu jawabannya lebih baik Vape karena sudah banyak penelitian juga yang terbukti bahwa vape sedikit mengurangi risiko bahaya kesehatan dibaling rokok tembakau tetapi keduanya tetap sama sama berbahaya bagi kesehatan tubuh kita.
Lalu lebih baik mana, Vape atau Rokok konvensional? Kita masih belum bisa menyimpulkan itu semua karena vape atau rokok elektrik terbilang baru dibandingkan rokok tembakau yang sudah ada pada tahun 600 sebelum masehi, dan rokok elektrik masih dalam penelitian yang terbilang masih cukup panjang karena dilihat dari munculnya rokok ini yang terbilang masih baru, butuh beberapa tahun lagi agar kitab isa menyimpulkan bahaya jangka panjang dan jangka pendek rokok elektrik ini seperti apa.
Di balik itu semua rokok elektrik maupun rokok konvensional semuanya sama sama membahayakan kesehatan diri sendiri dan juga orang lain. Lebih baik jika kita menghindarkan kedua benda tersebut dan coba untuk melakukan gaya hidup yang lebih sehat untuk tidak merokok dalam jenis atau bentuk apa pun karena kita tahu bagaimanapun rokok itu tidak baik bagi kita semua. Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga untuk kalian yang sedang berusaha untuk berhenti merokok dan mencoba gaya hidup sehat, tetaplah semangat dan pantang menyerah karena usaha tidak akan menghianati hasil.
Ikuti tulisan menarik Muhamad fadhilah lainnya di sini.