x

Galangan Kapal (diambil pada 4 Mei 2022 pukul 14.50 WIB)

Iklan

Satria Putra Mahardika

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Desember 2022

Kamis, 15 Desember 2022 20:44 WIB

Blue Economy untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkelanjutan

Ekonomi biru atau blue economy adalah pemanfaatan sumber daya laut dengan berwawasan lingkungan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan mata pencaharian serta pelestarian ekosistem laut.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Satria Putra Mahardika Muhammad Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN K.H. Abdurahman Wahid Pekalongan

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki 17.499 pulau dengan luas total wilayah Indonesia sekitar 7,81 juta km² yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Dari total luas wilayah tersebut, 3,25 juta km² adalah lautan dan 2,55 juta km² adalah Zona Ekonomi Eksklusif. Hanya sekitar 2,01 juta km² yang berupa daratan. Dengan demikian, Indonesia bisa dikatakan sebagai negara maritim.

Perikanan merupakan salah satu sektor yang diandalkan dalam pembangunan nasional. Dikutip dari kkp.go.id, pada bulan Januari hingga Juli 2022, nilai ekspor produk perikanan Indonesia mencapai USD 3,57 Miliar atau mengalami kenaikan 18,16% dibanding periode yang sama pada tahun 2021. Nilai impor Januari hingga Juli 2022 mencapai USD 405,97 juta atau sekitar 11,37% terhadap nilai ekspor. Sehingga, mengukuhkan Indonesia sebagai negara net exporter produk perikanan. Pada periode yang sama, neraca perdagangan produk perikanan mengalami surplus sebesar USD 3,17 Miliar atau mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama. Hasil laut seperti udang, tuna, tongkol, cakalang, cumi-cumi, gurita, rajungan dan rumput laut merupakan komoditas yang banyak dicari. Banyaknya hasil produksi perikanan di Indonesia perlu ditingkatkan, dijaga, dan juga dilestarikan. Salah satu langkah menjaga kelestarian dalam meningkatkan produksi perikanan di Indonesia adalah dengan menerapkan prinsip blue economy atau ekonomi biru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut World Bank, ekonomi biru atau blue economy adalah pemanfaatan sumber daya laut dengan berwawasan lingkungan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan mata pencaharian serta pelestarian ekosistem laut. Beberapa aspek dalam ekonomi biru adalah kepedulian terhadap lingkungan, pembangunan yang berkelanjutan, dan kesejahteraan masyarakat. 

Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, kelestarian laut yang terjaga bisa mensejahterakan masyarakat.“Laut yang sehat, bisa membuat masyarakat sejahtera,” ujar Menteri Sakti Wahyu Trenggono pada acara Rembug Nelayan 2022 di Kabupaten Batang. Ada lima implementasi atau penerapan dari ekonomi biru. Diantaranya perluasan wilayah konservasi laut, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan budidaya laut, pesisir, dan tawar, pengelolaan sampah laut, dan pengelolaan berkelanjutan pesisir serta pulau kecil.

Penerapan ekonomi biru dianggap mampu meningkatkan kesejahteraan yang bersifat berkelanjutan bagi masyarakat. Namun, diperlukan partisipasi dari berbagai pihak untuk mendukung program ini. Mulai dari pemerintah daerah, nelayan, pelaku usaha, lembaga swadaya masyarakat, dan akademisi dari perguruan tinggi. Sehingga ekonomi biru mampu terwujud dan kesejahteraan masyarakat ikut meningkat.

Ikuti tulisan menarik Satria Putra Mahardika lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler