x

Untuk mendapatkan uang Rp 28 Miliar, Panitia Ganti rugi libatkan 8 orang Masyarakat Desa, seakan akan jadi pemilik tanah.

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Rabu, 28 Desember 2022 19:28 WIB

Apa Kabar Dua Tahun Lagi Indonesia Stop Impor Aspal?

Apa kabar 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal ? Ini merupakan pertanyaan rakyat Indonesia yang harus Pak Jokowi jawab. Apakah Pak Jokowi mampu mewujudkannya ? Karena kalau 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal, maka semua pembangunan infrastruktur jalan-jalan akan otomatis terhenti. Dan kerugian negara akan sangat besar. Apa sebenarnya akar masalah aspal Buton ? Mungkin Pak Jokowi harus merevisi keputusan 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal, karena sejatinya akar masalah aspal Buton terdapat pada “aspal Butonnya”. Dan bukan terdapat pada “aspal impornya”.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada kunjungannya ke Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, pada tanggal 27 September 2022 yang lalu, Pak Jokowi telah memutuskan 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal. Pak Jokowi merasa jengkel dan marah, karena deposit aspal alam di Pulau Buton diperkirakan sebesar 662 juta ton, tetapi Indonesia sudah sejak 44 tahun lebih mengimpor aspal sebesar 1,5 juta per tahun. Diharapkan dengan distopnya impor aspal 2 tahun lagi, maka aspal impor akan dapat digantikan dengan aspal Buton.

Sekarang sudah tahun 2023. Dan tahun depan, pada tahun 2024, pemerintahan Pak Jokowi akan berakhir. Apa kabar dengan keputusan 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal, Pak Jokowi? Apakah bisa terwujud? Waktu berjalan terus tanpa terasa. Dan target 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal sekarang tinggal tersisa 2 tahun kurang 3 bulan. Bagaimana langkah-langkah strategis yang akan ditempuh dalam waktu yang sangat terbatas ini? Mohon Pak Jokowi jelaskan.

Untuk melakukan stop impor aspal adalah sangat mudah bagi Pak Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia. Tetapi bagaimana dengan kelanjutan proyek-proyek pembangunan infrastruktur jalan-jalan ?. Apabila impor aspal akan distop, maka secara otomatis pembangunan infrastruktur jalan-jalan juga akan terhenti. Dan tentunya kerugian negara akan sangat besar, Oleh karena itu keputusan 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal perlu dipertimbangkan ulang untuk kepentingan dari kelanjutan pembangunan infrastruktur jalan-jalan di masa depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mungkin maksud Pak Jokowi 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal adalah untuk mengundang para Investor untuk berinvestasi di industri hilirisasi aspal Buton. Peluang bisnisnya sangat menguntungkan dan menggiurkan. Apabila 1,5 juta ton per tahun aspal impor dapat disubstitusi oleh aspal Buton semuanya, maka keuntungan para Investor adalah sangat luar biasa besarnya. Tetapi Pak Jokowi lupa bahwa pada tahun 2015, Pak Jokowi sudah pernah menginstruksikan kepada semua jajaran Kementerian-kementerian terkait untuk menggantikan aspal impor dengan aspal Buton. Dan mirisnya, sampai saat ini instruksi tersebut belum terwujud. Mengapa ? Seharusnya Pak Jokowi belajar dari kegagalan ini.

Aspal impor belum dapat disubstitusi oleh aspal Buton, karena kualitas aspal Buton belum setara dengan aspal impor. Pada saat ini aspal Buton diproduksi dalam bentuk butiran. Agar aspal Buton setara dengan aspal impor, maka aspal Buton harus diproduksi dalam bentuk aspal Buton ekstraksi, atau aspal cair. Mungkin informasi ini belum sampai ke telinga Pak Jokowi, sehingga Pak Jokowi memutuskan 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal. Kalau Indonesia sudah mampu memproduksi aspal Buton ekstraksi, maka impor aspal tanpa harus distop, akan berhenti dengan sendirinya. Karena aspal impor sudah dapat digantikan oleh aspal Buton ekstraksi yang kualitasnya lebih baik, dan harganya lebih murah.

Mungkin Pak Jokowi perlu memahami lebih lanjut apa yang dimaksud dengan aspal Buton ekstraksi. Batuan aspal Buton mengandung bitumen 20 - 30%. Dengan dilakukan proses ekstraksi, atau proses pemisahan antara bitumen dengan batu-batuan pengikatnya, maka akan diperoleh bitumen murni atau bitumen 100%. Bitumen murni inilah yang akan menjadi aspal cair yang setara dengan aspal impor.

Mungkin Pak Jokowi berpikir bahwa untuk melakukan proses ekstraksi ini diperlukan biaya yang sangat besar. Ternyata pemikiran Pak Jokowi salah. Dengan adanya kemajuan teknologi yang mumpuni, proses ekstraksi aspal Buton sekarang ini dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. Sehingga harga jual aspal Buton ekstraksi akan jauh lebih murah dari pada harga aspal impor. Bayangkan, berapa banyak devisa negara yang dapat dihemat dengan penggunaan aspal Buton ekstraksi ini. Pak Jokowi perlu menindak lanjuti segera informasi ini untuk membuat keputusan yang lebih bijak dan tepat sasaran.

Mengapa Pak Jokowi wajib turun tangan mengurus aspal Buton untuk menggantikan aspal impor? Karena pada tahun 2015, Pak Jokowi sudah menginstruksikan untuk menggantikan aspal impor dengan aspal Buton. Tetapi sangat disayangkan, Pak Jokowi tidak fokus untuk mengawal instruksi tersebut sampai terwujud. Sekarang di sisa pemerintahan Pak Jokowi yang tinggal kurang dari 2 tahun lagi, Pak Jokowi harus bisa menuntaskannya, apa yang sudah pernah Pak Jokowi mulai.

Akar masalah aspal Buton adalah karena aspal Buton kalah bersaing dengan aspal impor. Satu-satunya cara agar aspal Buton mampu bersaing dengan aspal impor adalah Indonesia harus mampu memproduksi aspal Buton ekstraksi yang setara dengan aspal impor. Jadi kesimpulannya, instruksi Pak Jokowi agar 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal, mohon maaf, adalah keputusan yang keliru. Atau kurang tepat. Karena akar masalah aspal Buton sejatinya terdapat pada “aspal Butonnya”. Dan bukan terdapat pada “aspal impornya””.

Setelah Pak Jokowi paham bahwa akar masalah aspal Buton terdapat pada “aspal Butonnya”, dan bukan terdapat pada “aspal impornya”, mohon Pak Jokowi merevisi keputusan 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal. Mohon sekarang Pak Jokowi menginstruksikan kepada semua jajaran Kementerian-kementerian terkait untuk membangun sebanyak-banyak Pabrik Ekstraksi Aspal Buton untuk mengsubstitusi aspal impor.

Pak Jokowi masih mempunyai kesempatan untuk merevisi keputusan Pak Jokowi “2 tahun lagi Indonesia Stop Impor Aspal”, dan menggantikan dengan “membangun Pabrik Ekstraksi Aspal Buton sebanyak-banyaknya”. Semoga Pak Jokowi dapat mengakhiri masa pemerintahannya dengan gelak tawa dan tersenyum, karena Pak Jokowi sudah melakukan hal yang sangat tepat dan benar untuk rakyat di Pulau Buton. Senyum Pak Jokowi akan merupakan harapan masa depan yang gemilang bagi rakyat di Pulau Buton. Semoga saja nama Pak Jokowi akan dikenang selalu sepanjang masa sebagai “Bapak Aspal Buton Ekstraksi”.

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu