Petarung yang jatuh di medan perang
Sayapnya patah. Jantungnya terluka
Tak bisa terbang. Tak bisa pulang
Tersesat di hutan terlarang
Penuh cahaya remang kunang-kunang
Tak tahu siapa di balik tirai
Menggores balik kisah
Pena tinta warna darah
Berubah harum bunga-bunga
Petarung menolak pedang
Telah enggan berperang
Kini mabuk di sudut ruang
Menikmati tiap detik kekalahan
Hingga mata hatinya terjerembab tiba-tiba
Di antara bibir merah dan rambut kuncir kuda
Namun ia tak kunjung melangkahkan kakinya
Menjulurkan tangan dan menyapa
Ia tak ingin kembali jadi luka
Di dada seorang hawa
Ketika pelitanya baru menyala
Menanti sebuah tanda mata
Bumi Putera, 2022 Akhir.
Ikuti tulisan menarik Jerpis M. lainnya di sini.