Apa yang anda bayangkan jika mendengar kata farmasi dalam pikiran? Tentu yang terbayangkan yaitu obat-obatan ataupun objek yang berhubungan dengan medis kesehatan. Apakah pernah terpikirkan ada berapa jenis obat dan ada berapa jumlah perusahaan obat di Indonesia bahkan di dunia?
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2021, terdapat 241 industri pembuatan obat-obatan, 17 industri bahan baku obat-obatan, 132 industri obat-obatan tradisional, dan 18 industri ekstraksi produk alami. Pertumbuhan fasilitas produksi peralatan medis juga terus meningkat. Dari 2015 hingga 2021, jumlah perusahaan yang memproduksi perangkat medis meningkat dari 193 menjadi 891 perusahaan.
Dengan 260 juta orang penduduk Indonesia, tentu hal tersebut menjadi salah satu pasar farmasi dengan pertumbuhan tercepat di Asia. Dalam survei yang dilakukan oleh Global Data, yang ditulis dalam laman resmi lembaga konsultan Cekindo.com, pasar farmasi Indonesia menempati peringkat pasar terbesar di kawasan ASEAN, dengan nilai pasar diperkirakan mencapai Rp141,6 miliar (USD 10,11 miliar) pada 2021.
Pertumbuhan industri farmasi diperkirakan mencapai 12-13 persen per tahun. Pasar farmasi bernilai 84 triliun rupiah (USD6 miliar) dan diklaim mencapai 10,11 miliar dolar pada 2021. Obat-obatan over-the-counter (OTC) berjumlah Rp48,8 triliun (USD3.483 juta) pada 2018. Diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,3 persen per tahun (CAGR 2018-2021).
Dengan referensi data awalan diatas, maka bisa dibayangkan bagaimana menjanjikannya bisnis farmasi bagi iklim usaha di Indonesia. Angka tersebut akan terus naik seiring dengan bertumbuhnya jumlah penduduk di Indonesia dan lonjakan penyakit kronis serta meningkatnya permintaan obat generik.
Setidaknya sudah Hampir 75 persen kebutuhan obat di Indonesia dipenuhi oleh perusahaan dalam negeri dan sekitar 25 persen dikuasai oleh perusahaan asing, Akan tetapi sangat disayangkan apabila hal tersebut tidak begitu dimanfaatkan sebagai pemasukan bagi negara. Berdasarkan laporan Asosiasi Apoteker Indonesia sekitar 95 persen bahan baku obat diimpor, hal ini menjadi masalah sekaligus menjadi peluang guna mendapatkan setidaknya "cipratan" dari menjanjikannya bisnis farmasi, karena Indonesia adalah rumah bagi lebih dari 30.000 tumbuhan obat dari 40.000 tumbuhan obat yang dikenal secara global.
Ikuti tulisan menarik Vicky Maulana Alfian lainnya di sini.