x

Pastikan tak tertibkan Perppu KPK

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Kamis, 5 Januari 2023 12:04 WIB

Apa yang Masih Bisa Pak Jokowi Perbuat Lebih Baik untuk Aspal Buton?

Mengingat pemerintahan Pak Jokowi tersisa kurang dari dua tahun, jalur super cepat yang bisa dilakukan Jokowi adalah membangun industri hilirisasi aspal Buton. Caranya dengan membangun pabrik ekstraksi aspal Buton. Pak Jokowi tidak perlu berpkir panjang lagi. Ini semudah meyelesaikan masalah hilirisasi aspal Buton yang telah mangkrak selama 77 tahun Indonesia merdeka.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Aspal Buton merupakan tantangan berat bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).  Pak Jokowi telah berhasil membangun infrastruktur jalan tol di seluruh wilayah Indonesia. Tetapi presiden belum berhasil membangun industri hilirisasi aspal Buton--aspal merupakan salah satu bahan baku utama untuk membangun jalan-jalan tol tersebut. Jalan-jalan tol yang telah dibangun Pak Jokowi semuanya menggunakan aspal impor, dan belum ada yang menggunakan aspal milik bangsa sendiir, yakni aspal Buton.

Lantas rakyat Indonesia bertanya-tanya, “Apa yang sudah Pak Jokowi lakukan dengan baik untuk aspal Buton selama ini? Mengapa aspal Buton masih belum juga mampu mengsubstitusi aspal impor? Apa akar masalah aspal Buton yang sebenarnya? Apakah Pak Jokowi masih peduli dengan nasib aspal Buton di akhir masa pemerintahannya? Dan apakah Pak Jokowi berani menjawab tantangan aspal Buton ini di sisa pemerintahan Pak Jokowi yang tinggal tersisa kurang dari dua tahun lagi?”

Sejatinya ini merupakan suatu kehormatan besar bagi Pak Jokowi sebagai Presiden Indonesia ke-7 untuk berani menjawab tantangan aspal Buton. Karena rakyat Indonesia bertanya-tanya lagi, “Apa yang masih bisa Pak Jokowi perbuat lebih baik lagi untuk aspal Buton?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama pemerintahan Pak Jokowi yang sedang berjalan sembilan tahun ini, ada dua buah instruksi yang sudah Pak Jokowi sampaikan sehubungan dengan tantangan aspal Buton. Pertama, pada awal tahun 2015, Pak Jokowi menginstruksikan kepada semua jajaran kementerian-kementerian terkait untuk menggantikan aspal impor dengan aspal Buton. Tetapi mirisnya, sampai saat ini instruksi tersebut masih belum juga terwujud.

Instruksi kedua, pada akhir bulan September 2022, Pak Jokowi menginstruksikan dua tahun lagi Indonesia stop impor aspal. Harapan Pak Jokowi dengan dua tahun lagi Indonesia stop impor aspal, maka secara otomatis aspal impor akan dapat disubstitusi oleh aspal Buton. Tetapi apakah benar demikian nalarnya?

Mungkin rakyat Indonesia harus bertanya lagi, “Apa hubungannya antara kebijakan Indonesia stop impor aspal dengan aspal impor akan dapat digantikan dengan aspal Buton?” Alasan mengapa sampai saat ini aspal Buton masih belum juga mampu menggantikan aspal impor adalah karena Indonesia lebih suka menggunakan aspal impor dari pada menggunakan aspal Buton. Logikanya supaya Indonesia mau menggunakan aspal Buton, maka Pak Jokowi memutuskan dua tahun lagi Indonesia stop impor aspal. Apabila impor aspal sudah distop, maka mau tidak mau, dan tidak ada plihan lain, maka Indonesia terpaksa harus menggunakan aspal Buton. Hal ini merupakan kebijakan Pak Jokowi yang sangat “jenius”. Tetapi seandainya saja yang dimaksud oleh Pak Jokowi dengan aspal Buton itu adalah aspal Buton ekstraksi yang kualitasnya sudah terbukti setara dengan kualitas aspal impor.

Fakta berbicara bahwa selama ini Indonesia telah impor aspal, karena aspal Buton masih belum mampu bersaing dengan aspal impor. Aspal Buton masih diproduksi dalam bentuk butiran. Supaya aspal Buton mampu bersaing dengan aspal impor, maka aspal Buton harus diproduksi terlebih dahulu dalam bentuk aspal Buton ekstraksi.

Sekarang rakyat ingin bertanya lagi, “Apa yang masih bisa Pak Jokowi perbuat lebih baik lagi untuk aspal Buton?” Bagaimana kalau sekarang di awal tahun 2023 ini, dengan semangat baru, Pak Jokowi menginstruksikan kepada semua jajaran Kementerian-kementerian terkait untuk membangun pabrik Ekstraksi aspal Buton untuk mengsubstitusi aspal impor? Karena sejatinya, satu-satunya cara untuk membangun dan mengembangkan industri hilirisasi aspal Buton adalah dengan membangun pabrik ekstraksi aspal Buton.

Mengingat pemerintahan Pak Jokowi tinggal tersisa kurang dari dua tahun lagi, maka jalur super cepat yang wajib Pak Jokowi lakukan segera untuk membangun industri hilirisasi aspal Buton adalah dengan membangun pabrik ekstraksi aspal Buton. Ini adalah satu-satunya cara yang paling sempurna untuk membangun industri hilirisasi aspal Buton yang wajib menjadi perhatian yang seksama Pak Jokowi. Ingat Pak Jokowi, pertanyaan rakyat Indonesia adalah sebagai berikut: “Apa yang masih bisa Pak Jokowi perbuat lebih baik lagi untuk aspal Buton?

Pak Jokowi sebagai seorang Presiden Republik Indonesia tentu akan sangat mudah sekali menyelesaikan masalah hilirisasi aspal Buton ini. Karena solusinya sudah jelas-jelas ada jawabannya, yaitu membangun pabrik ekstraksi aspal Buton. Dan sekarang Pak Jokowi tidak perlu berpkir panjang lagi. Pak  Jokowi tinggal menindak lanjutinya saja rekomendasi tersebut. Ya, semudah itu untuk meyelesaikan masalah hilirisasi aspal Buton yang telah mangkrak selama 77 tahun Indonesia merdeka.

Mungkin apabila Pak Jokowi masih memerlukan bantuan ide atau inspirasi, dan masukan-masukan yang lebih kreatif dan inovatif untuk bagaimana cara yang paling ideal membangun Pabrik Ekstraksi Aspal Buton, berikut ini, antara lain usulan-usulannya:

  1. Menugaskan kepada PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan BUMN terbesar yang selama ini telah memproduksi aspal minyak dan mengimpor aspal, untuk membangun Pabrik Ekstraksi Aspal Buton. Pertamina harus bertanggung jawab kepada rakyat untuk memenuhi kebutuhan aspal nasional yang berjumlah 1,5 – 2 juta ton per tahun.

 

  1. Membuat kebijakan agar perusahaan-perusahaan importir aspal untuk membentuk sebuah Konsorsium guna membangun Pabrik Ekstraksi Aspal Buton. Para importir aspal sudah mengeruk keuntungan yang sangat besar dari mengimpor aspal selama 40 tahun lebih. Oleh karena itu sekarang sudah sepantasnya apabila sebagian dari keuntungan-keuntungan yang telah diperolehnya tersebut harus dimanfaatkan untuk membangun industri hilirisasi aspal Buton.

 

  1. Membentuk BUMD Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara untuk membangun Pabrik Ekstraksi Aspal Buton. Pulau Buton terletak di provinsi Sulawesi Tenggara. Jangan sampai sumber daya kekayaan alam aspal Buton ini hanya dinikmati oleh pengusaha-pengusaha asing. Diharapkan dari keuntungan-keuntungan Pabrik Ekstraksi Aspal Buton ini akan dimanfaatkan untuk memakmurkan dan menyejahterakan rakyat di Pulau Buton khususnya, dan rakyat di Sulawesi Tenggara pada umumnya.

 

  1. Mengalihkan dana-dana dari para Investor yang rencana-rencana investasinya selama ini telah mangkrak. Dana-dana yang “menganggur” ini disebabkan karena rencana-rencana investasinya masih belum dapat terealisasikan. Mungkin dana-dana yang tidak produkstif ini masih bisa dimanfaatkan untuk membangun Pabrik Ekstraksi Aspal Buton.

 

  1. Memutuskan pembangunan Pabrik Ekstraksi Aspal Buton sebagai Proyek Prioritas dan Strategis Nasional. Dengan demikian para Investor akan berlomba-lomba untuk berinvestasi membangun Pabrik Ekstraksi Aspal Buton, karena Proyek hilirisasi aspal Buton ini sangat penting bagi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan dan mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia.

Diharapkan Pak Jokowi dan para Menteri terkait perlu duduk bersama untuk menentukan dan memutuskan alternatif mana yang paling menguntungkan untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia. Tetapi apabila Pak Jokowi merasa ragu dan bingung, silahkan memilih kelima-lima alternatif tersebut. Karena semuanya itu adalah untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia. Khususnya untuk kesejahteraan dan kemakmuran anak-anak dan cucu-cucu kita di masa depan.

 

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB