x

Iklan

Christian Saputro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Juni 2022

Rabu, 11 Januari 2023 06:26 WIB

Menjelajah Agrowisata Bandungan “Puncaknya” Semarang

Bandungan merupakan salah satu destinasi wisata favorit untuk rehat masyarakat Semarang, Salatiga, Solo dan sekitarnya. Kawasan wisata Bandungan ini tak asing lagi bagi masyarakat Jawa Tengah. Para pelancong sering menyebut kawasan yang berlokasi di dataran tinggi yang sejuk ini merupakan Puncak-nya Semarang. Maka tak salah kalau sekarang ini, Bandungan menjadi salah satu objek wisata unggulan Jawa Tengah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bandungan merupakan salah satu destinasi wisata favorit untuk rehat masyarakat Semarang, Salatiga, Solo dan sekitarnya. Kawasan wisata Bandungan ini tak asing lagi bagi masyarakat Jawa Tengah.

 

Para pelancong  sering menyebut kawasan yang berlokasi di dataran tinggi yang sejuk ini merupakan  Puncak-nya Semarang.  Maka tak salah kalau sekarang ini,  Bandungan  menjadi salah satu objek wisata unggulan Jawa Tengah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

           

Bandungan memang menarik untuk dikunjungi . Daya tarik utama salah satu kecamatan di kabupaten Semarang ini  terletak pada lingkungan, iklimnya yang sejuk dan suasananya yang menyenangkan. Kawasan ini cocok untuk wisata jalan kaki. Atau Anda suka tak mau lelah menjelajah kawasan ini banyak kuda tunggang yang disewakan.

 

Setiap akhir pekan, ratusan wisatawan, terutama wisatawan domestik dari Semarang dan sekitarnya berbondong-bondong mengunjungi kawasan ini. Tak heran, puluhan hotel dan wisma penginapan yang tersedia pun dipenuhi pengunjung.

 

Blusukan Pasar Tradisional

 

Jika Anda berkesempatan mengunjungi destinasi wisata dikawasan ini , jangan lupa mengunjungi Pasar tradisional Bandungan. Di pasar ini, kita dapat menemukan aneka sayur mayur dan buah-buahan seperti alpukat, jagung manis, ubi madu, salak, pisang ambon, kol, buncis, tomat, seledri, selada, tahu, tempe, dan lain sebagainya. Juga, buah khas dan yang menjadi ikon Bandungan, kelengkeng. Buah kelengkeng bisa ditemukan  sepanjang waktu seolah tak ada musim di Bandungan.

 

Sayur dan buah yang dijual di sini sangat terjamin kesegarannya, karena kebanyakan baru dipetik dari kebun petani di sekitar kawasan itu. Ada pula yang didatangkan dari Kopeng, Ambarawa, dan Wonosobo.

 

Pasar Bandungan berbentuk pasar tradisional. Artinya, para pengunjung yang ingin berbelanja dapat berinteraksi langsung dengan para pedagang. Pengunjung boleh memilih, menawar, mencicipi, sebelum memutuskan untuk membeli. Tak seperti pasar swalayan yang membatasi komunikasi penjual dan pembeli. Anda jangan takut kotor, karena becek.  

 

Jangan khawatir, pasalnya, meski pasar tradisional keadaan ini cukup bersih. Lantai pasar telah di-paving sehingga tidak becek saat hujan turun. Pengunjung pasar ini kebanyakan para wisatawan yang sedang berlibur. Jadi jangan heran, jika melihat wanita berpakaian nyentrik sedang menawar jagung manis atau sayuran lainnya.

 

Jangan pula terkejut jika harga sayuran dan buah di sini jadi sedikit mahal, karena pembelinya memang berasal dari kalangan berpunya. Kalau ingin yang lebih murah, lebih baik berbelanja di pasar induk yang terletak tidak begitu jauh dari tempat ini. Hanya saja, untuk berbelanja di pasar induk, harus dalam jumlah besar.

 

Untuk para penyuka tanaman hias, dapat menambah koleksinya di sepanjang trotoar tak jauh dari kompleks pasar banyak dijual beragam jenis tanaman hias. Dan Bandungan juga merupakan pusat penjualan bunga potong untuk kepentingan dekorasi.

 

Pasar bunga potong ini berlokasi  di depan Kecamatan Bandungan sejak subuh  para petani sekaligus pedagang bunga potong bertransaksi dengan para pembeli dari kota-kota Semarang dan sekitarnya  seperti di puncak.

 

Kelengkeng Bandungan

Tak lengkap rasanya bila berkunjung ke Bandungan tanpa membeli kelengkeng untuk buah tangan. Kelengkeng Bandungan, memangdikenal   sebagai oleh-oleh khas daerah ini. Tak hanya di pasar, buah berbentuk bulat dengan kulit kuning kecoklatan ini bisa ditemukan di sepanjang jalan menuju Bandungan.

 

 

 

Buah kelengkeng seakan tak mengenal musim. Kapanpun berkunjung ke

Bandungan, kita akan selalu menemukan buah ini. Kalaupun sedang tidak musim panen kelengkeng, buah kelengkeng impor dari China akan mengisi kekosongan stok buah. Uniknya, meski impor, buah itu tetap dilabeli Kelengkeng Bandungan. Biasanya para pedagang agar kelihatan segar memajangnya dengan tambahan daun segar yang dipetik dari pohon  kelengkeng yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Bandungan

 

Jika sedang musim panen s, kita akan mendapatkan buah kelengkeng lokal dengan harga sangat murah,

Kuliner Bandungan

 

Berjalan-jalan ke Bandungan terasa belum afdol kalau belum menikmati kudapan  tahu Bandungan. Bahkan tahu kini jadi ikon kuliner khas  Bandungan. Untuk menyantap tahu Bandungan Anda bisa menemukan  kios-kios  sepanjang jalan raya Bandungan, tepatnya sesudah Pasar Bandungan dari arah Semarang. Sepanjang jalan ini berderet kios-kios yang menyediakan tahu Bandungan.

Yang jelas kini banyak penduduk Bandungan yang hidup dan bermata pencarian dari industri tahu. Tahu bermerk  Serasi sudah dikenal masyarakat luas.dan jadi ikon tahu Bandungan.

Tahu Bandungan Serasi Oom Shin adalah satu-satunya generasi penerus tahu Bandungan yang asli. Di Bandungan kini memang bertebaran penjual-penjual tahu yang menjiplak merk Serasi. Tetapi  sejatinya, Anda tetap bisa menikmati tahu Bandungan asli produk Oom Shin.

Dimana outlet tahu Oom Shin berada? Lokasi pabrik tahu Oom Shin berlokasi di Jalan Raya Bandungan tepatnya didepan Hotel Nugraha Wisata. Pabrik tahu ini merupakan pionir tahu Bandungan bermerk Serasi. Nama pemilik pabrik tahu ini adalah Oom Shin.

Tahu Serasi Oom Shin ini mengklaim sebagai satu-satunya produsen tahu Serasi yang asli. Pabrik tahu yang berdiri sejak tahun 1980 ini juga tidak mempunyai agen di luar pabrik. Tahu Serasi adalah tahu yang berbentuk padat namun halus, tidak menggunakan pengawet sama sekali, sehingga dijamin lezat dan tentu saja sehat.

Di outlet yang sekaligus pabrik tahu Oom Shin ini selain bisa menikmati tahu dan sule (bukan bintang opera van java tetapi singkatan dari susu kedele). Sambil mengudap tahu yang hangat plus sensasi pedasnya cabe rawit atau sambal kecap  kita bisa melihat langsung proses pembuatan tahu dan susu dele.

Kesibukan di pabrik terlihat  beberapa orang pegawai yang sedang bekerja membuat tahu. Ada pula pekerja yang sibuk melayani pelanggan yang membeli tahu untuk dimakan di tempat, atau yang untuk dibawa pulang.

Di outlet Oom Shin ini untuk dibawa pulang disediakan tahu kemasan plastik.

Ada tahu putih, tahu kuning, tahu muda atau sundubu, Sule (susukedele) tawar dan  Sule Manis Mengudap tahu goreng hangat plus cabe rawit di sejuknya hawa  Bandungan memang terasa nikmat. Apalagi sesudah mulut panas kepedasan digelontor susu kedele hangat. Sensasi kehangatan pun menjalar ke seluruh tubuh mengusir hawa dingin Bandungan. Sebelum beranjak dari pabrik tahu Serasi Oom Shin jangan lupa membawa buah tangan tahu , sundubu,  sule dan juga cemilan keripik tahu untuk tetangga atau handai tolan. Selain di kawasan berudara sejuk ini juga banyak penjual sate kelinci yang menghangatkan. Atau penjual makanan kecil berupa kue lekker atau aneka gorengan.

Jalan Menuju Bandungan

Banyak jalan menuju Bandungan. Kawasan agrowisata Bandungan relatif mudah dijangkau. Ada banyak angkutan umum melewati daerah ini. Dari Semarang, kita dapat langsung menuju tempat ini dengan menumpang BRT turun di Halte Lemah Abang nyambung angkutan desa.  

Kalau membawa mobil pribadi baik dari arah Semarang atau Ambarawa harus ekstra hati-hati, karena jalan yang menanjak dan di kanan kirinya terkadang jurang.

 

Untuk bermalam, Anda jangan khawatir, karena di kawasan Bandungan  puluhan   hotel dengan ratusan kamar  yang juga dilengkapi fasilitas karaoke. Bahkan banyak hotel ada yang punya fasilitas kolam renang dan spa. 

 

 

*) Christian Heru Cahyo Saputro, Pegiat Heritage di Jung Foundation Lampung Heritage dan Pan Sumatera Network [Pansumnet] kini bermukim di Semarang.

 

 

 

Pengirim : Christian Heru Cahyo Saputro

Ikuti tulisan menarik Christian Saputro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu