x

Pinterest

Iklan

Dien Matina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Agustus 2022

Rabu, 11 Januari 2023 18:08 WIB

Percakapan Imajiner (32)


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Cinta sendiri

 

Beberapa (tak) mendengar. Mungkin lupa. Mungkin memang tak peduli. Tetapi semesta punya banyak pesan ketika kita mengalami. Pilihannya adalah mau memahami dan menerima atau mengabaikannya, sesederhana itu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tetapi realitanya tak sesederhana itu, aku mencintai sekaligus membenci senja dan hal-hal istimewa yang mengikutinya, sebab kau selalu ada di sana. Serupa senyumanmu, jingga senja terlalu indah untuk dilewatkan. Kau tahu, aku selalu rindu. Dan aku benci ini. 

Senja kesekian di dermaga ujung kota. Dua kaleng bir, dan kecemasan yang mondar-mandir. Kau tahu, aku tak bisa tak mengingatmu. Dan aku benci ini. 

Berjam-jam duduk diam akhirnya kuputuskan, menyerah, sebab melawan pun tak ada daya. Percuma. Baru kumengerti bahwa aku hanya menjalani kisah cintaku sendiri, sedang kau, tak pernah peduli. 

Pukul tujuh, senja menjauh, kesedihan lagi-lagi mengaduh. Dan sebelum punggungnya tenggelam dalam malam ia memelukku seraya berkata,  "Percayalah, sayang, senja esok hari tak akan senyeri ini."

 

 

*** 

 

 

Pukul tiga dini hari 

 

Pukul tiga dini hari, hening membangunkan mimpi. Tiba-tiba datang sebuah pesan.. Dien, ternyata cinta tak lebih baik, perasaan ini sia-sia. 

Wahai malam.. ke mana aku akan pergi, atau kembali saja pada masa silam? 

Ranting berderak-derak digoyang angin, selimut yang kupakai menggigil menahan pelukan dingin. Nanar aku menatap malam dari balik jendela, pesan itu inginkan bahagia yang kubawa.

 

 

***

 

 

Merawat ingatan

Seseorang bisa melupakan percakapan-percakapan di meja makan, pertengkaran di telepon, kata perpisahan, omelan ibu, kehilangan binatang peliharaan atau kehilangan teman baik. Tetapi perasaan-perasaan di baliknya, seperti suka atau luka akan tetap ada. 

Akan ada malam-malam di mana pedar datang tanpa bisa dijelaskan mengapa. Maka rawatlah baik-baik ingatan, supaya kenangan punya alasan untuk menghapus kesedihan. 

 

 

*** 

 

 

Anomali hujan dan sepi

 

Malam ini kita berbincang, tentang sinisnya hujan bulan April yang tak sehebat hujan di bulan Juni.

Hanya sekadar lebat dan sedikit meluruhkan gelisah, tetapi lebih banyak membangunkan rindu yang entah. 

Di kepala sajak-sajak membentur dinding. Sakit? Ya, ada beberapa lebam yang kita biarkan saja. Mungkin tak peduli, mungkin juga tak dipahami. Tetapi mungkin saja kesibukan-kesibukan hidup membuat kita hanya mampu manafsirkan sepi, tanpa mengerti di mana akan berhenti, sekedar singgah, atau kembali berlalu menyusuri sisa waktu. 

Kemarilah, dekatlah padaku, akan kita selesaikan kesedihan ini. Sederhanakan segala kesunyian, sebab mengurainya hanya akan melelahkanmu. Larutkan saja dalam cangkir-cangkir kopi kita dan nikmati tiap cecapnya sebagai cinta.

 

 

*** 

 

 

Jogja dan hal-hal yang seharusnya dilupakan 

 

Seharian ini hujan turun tipis-tipis di kotaku, pun ketika aku memasuki Jogja, gerimis tak juga reda. Tiba-tiba aku merasa, betapa rindu dan cemburu menghamba kepada engkau. 

Barangkali benar, sebaiknya aku berada di tempat yang lain, agar paham bahwa seharusnya rindu tak dirayakan seperti ini, bersulang dengan sepi dan lalu lalang harapan. Saat kuterobos sadar, kugenggam ingatan tentang senyum yang tak akan pernah kumiliki. 

Seharusnya aku tak membiarkan perasaan-perasaan ini tumbuh subur, atau setidaknya segera memangkas ranting-ranting yang menjalar keluar kepalaku. Andai saja kehilangan demi kehilangan ini bisa kuganti dengan riuh jalanan kota, dengan bising cuaca Januari dan gelak tawa penghuni kedai kopi. Andai saja. 

Jogja, kali ini aku memelukmu erat. Menyandarkan resah di bahumu yang pantai. Dan kurasa kau paham betul mengajariku bagaimana cara menerima kisah ini. Tetapi, sayang, katakan saja pertemuan kita tak sia-sia. Dan jika bahagiamu tanpa aku, aku cemburu. 

 

070118

 

*** 

Ikuti tulisan menarik Dien Matina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler