x

Album kedua Tridhatu Damalung Blueprint tafsir eksperiment bunyi dari teks Damalung

Iklan

Christian Saputro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Juni 2022

Kamis, 19 Januari 2023 07:00 WIB

Tridhatu Rilis Album “Damalung Blueprint”, Menafsir Teks Damalung dengan Eksperimen Bunyi

Tridhatu kelompok eksperimen bunyi asal Kota Semarang merilis albumnya yang kedua bertajuk : “Damalung Blueprint”. Album ini merupakan hasil dari membaca teks Damalung. Sedangkan Damalung adalah nama kuno gunung Merbabu. Sedangkan Blueprint atau cetak biru secara harafiah adalah rencana yang terperinci, program tindakan, rencana program, rancangan yang dirumuskan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Karya-karya ini menjadi penanda lahirnya bentuk inovasi dari serapan peradaban masa lampau ke ruang kontemporer.

  • Tridhatu

 

Tridhatu kelompok eksperimen bunyi asal Kota Semarang merilis albumnya yang kedua bertajuk Damalung Blueprint.  Tak hanya karya album musik, alat musik eksperimen, 8 lukisan, 2 setelan busana, buku program hasil riset, film dokumenter, dipamerkan dalam pamungkas proyek di1915 Arts Koffie Huis, Salatiga, dari 14-16 Januari 2023 lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Album ini merupakan hasil dari membaca teks Damalung. Sedangkan Damalung adalah nama kuno gunung Merbabu. Sedangkan Blueprint atau cetak biru secara harafiah adalah rencana yang terperinci, program tindakan, rencana program, rancangan yang dirumuskan.

Damalung sebagai penanda bahwa proyek kreatif ini berlatar pengetahuan di gunung Merbabu, dan Blueprint adalah sebagai komitmen untuk keteguhan mencipta karya. Gunung Merbabu pada masanya merupakan tempat berlangsungnya tradisi penulisan naskah atau skriptorium, yang dikenal dengan nama: Naskah Merapi-Merbabu.

Tridhatu yang memiliki personel utama Andy Sueb dan Aristyakuver.dalam proses menafsir, keduanya melakukan karantina selama lima hari, 6-10 November 2022, di Kedai Agrikultur Boloselo, Selopajang Timur, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Repertoar Damalung Blueprint (Dok.Vikki)

Personel Tridhatu Aristyakuver mengatakan dalam karantina tersebut menghasilkan 9 komposisi bunyi yang terkumpul dalam album musik. Jika lokasi penyalinan naskah kuno bisa disebut dengan skriptorium, Tridhatu menempatkan lokasi karantina sebagai skriptorium mereka.

"Kami seperti menemukan skriptorium, untuk menyalin dan memaknai ulang naskah-naskah kuno gunung Merbabu ke dalam bentuk bunyi. Hal itu yang kami kerjakan,” ujar  Aristyakuver.

Menurut anggota Tridatu Ari dan Andy membuat komposisi bunyi berbasis riset dari lontar kuno gunung Merbabu. Imajinasi kami seperti ditarik kembali ke masa lampau, sangat jauh. Menelusuri kembali jejak para leluhur, merangkai puzzle, menyelami kembali nilai-nilai luhur yang hampir hilang.

"Lima hari kami workshop, mengkarantina diri, berproses, belajar bersama, berdiskusi, menyelaraskan, meluaskan pikiran, menemukan kemungkinan-kemungkinan, mengendapkan lompatan. Tentu ini bukan hal mudah. Tetapi kami  menikmati prosesnya,” ujar Ari.

Andy Sueb (Dok Vikki)

Punggawa Tridhatu Andy Sueb mengatakan tajuk Damalung Blueprint menjadi ruang kreasi utama kelompok eksperimen bunyi dari Kota Semarang bernama Tridhatu.

Kelompok yang dibentuk pada 2018 ini, lanjut Andy Sueb,    menafsir kembali data arkeologi, filologi, antropologi, dan seni pertunjukan di gunung Merbabu. “Data riset tersebut, disalin-bunyikan menjadi album musik bertajuk sama, serta dipertunjukkan di 8 titik lokasi mengikuti 8 arah mata angin bersama beberapa seniman,” jelas Andy yang juga seniman perupa.

Andy menambahkan lbum ke-2 Tridhatu, bertajuk Damalung BluePrint dengan kolaborasi beberapa disiplin ilmu seni ini melahirkan komposisi bertajuk; Hangruwat Hangrawat, Seperti Diiris-iris, O Hyang Luhur (feat. Ali Gardy), Ngadumalung (feat. Vajra Aoki), Suwuk Damalung (feat. Ki Endy Nugroho), Udan Wewe (feat. Putri Lestari dan Andi Meinl), Ung (feat. Openk Prabowo), Byegegeg, dan Ketika Itu Moksa (feat. Putu Ayu Candra Dewi).

 

Jejak Kreatif Para Kolaborator

Para kolaborator menafsir teks-teks kuno yang dirujuk oleh Tim Riset Damalung Blueprint. Mereka mengirim rekaman dalam bentuk file audio yang direkam masing-masing.Ali Gardy Rukmana, musisi asal Situbondo ini serius menggeluti dunia musik sejak tahun 2014, dan dikenal sebagai pembuat alat musik serta komposer.

Alat musik hasil eksperimennya bernama Ghu'gheng ghu', diadaptasi dari berbagai kekayaan bentuk motif Nusantara, khususnya dawai, dan bersumber pada tiga kekuatan sumber bunyi yang beragam dengan jumlah 22 dawai (senar). Ali memaknai naskah Putru Kalepasan.

Aristyakuver (Dok.Vikki)

Vajra Aoki merupakan panggilan akrab dari wanita yang bernama asli Intan Rista Rini, lahir di surabaya, dan sekarang tinggal di semarang. Mengambil jurusan S1 pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Surabaya angkatan 2009. Kini Aoki

aktif dengan project barunya bersama Femmchem sebagai Penyanyi dan Gitaris. Vajra Aoki mendendangkan teks di Prasasti Damalung.

Ki Endy Wahyu Nugroho merupakan pendiri sanggar pedalangan dan karawitan Sanggar Seni Pringgodani di Karangjati, Kabupaten Semarang. Dia adalah pelopor dalang muda serta karawitan muda-mudi. Selain mengisi acara dari panggung ke panggung, kini ia jg aktif mengisi program Sinden Ngetrend di TVRI, Jawa Tengah. Ki Endy mendendangkan teks dari naskah Primbon Padhukunan: Teks Pengobatan dari Tradisi Merapi-Merbabu.

Putri Lestari adalah penari profesional kelahiran Pekalongan tahun 1998. Ia mulai belajar Seni Tari sejak kelas 4 SD hingga sekarang. Lulusan Seni Tari ISI Yogyakarta ini telah tampil sebagai penari di beberapa platform seni seperti Cabaret Chairil Teater Garasi tahun 2019, Distance Parade tahun 2020, Indonesian Dance Festival tahun 2020, Helatari Salihara tahun 2021, dan Artjog tahun 2021, peserta program Open Lab Teater Garasi.Andi Meinl Pernah menjadi personil band asal Semarang Lipstik Lipsing (dreampop) dan SBDD (free improvisation).

Sekarang lebih banyak berkolaborasi dan membuat proyek suara dengan musisi dan seniman Semarang, Solo, Yogyakarta dan sekitarnya. Putri dan Andi Meinl menafsir teks tentang Kultus Hanuman: Pembawa Hujan Dalam Naskah Merapi-Merbabu dan Dharmawarsa.

Teks yang sama juga ditafsir oleh Openk Prabowo, dalam satu komposisi tersendiri. Openk adalah salah satu penyaji dalam acara Listen to The World "Tribute Untuk I Wayan Sadra" yang digelar oleh Rhythm Salad di Jakarta Selatan.

Bersama Andi Meinl dan Fredian Bintar membentuk grup musik eksperimental Sistem Busuk Dari Dalam (SBDD) pada 2011. Sebagai salah satu penampil Bukan Musik Biasa di Joglo Wisma Seni TBJT Surakarta dan International Noise Fest 2013 di Singapura dan Malaysia.

Putu Ayu Candra Dewi adalah seniman asal Karangasem, Bali yang aktif dan fokus menembangkan karya sastra dalam bahasa Jawa Kuno atau banyak disebut dengan istilah Kekawin. Mahasiswi S1 Sastra Jawa Kuno, Universitas

Udayana ini juga telah banyak mengikuti berbagai aktivitas menulis dan membaca puisi berbahasa Bali, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Di komposisi bunyi, Ayu melakukan olah vokal kidung dengan teknik tradisi Bali dari Kidung Surajaya.

Naskah lain yang ditafsir adalah teks di Prasasti Sarungga, prosa Jawa Kuno Kuñjarakarna, dan teks di Prasasti Watu Lawang. Teks tersebut ditafsir oleh Tridhatu sendiri tanpa kolaborator.

 

Proyek Kreatif -Inovatif

Damalung Blueprint adalah proyek kreatif-inovatif berbasis pengetahuan yang selama ini terdapat di gunung Merbabu, Jawa Tengah.

Pertunjukan yang berlokasi di delapan desa kawasan gunung Merbabu digelar selama tujuh hari berturut-turut, 12-18 Desember 2022, serta pada 23 Desember 2022. Pertunjukan selama tujuh hari tersebut digelar pagi hari sekira pukul 06.00-09.00. Hanya di 23 Desember 2022, pertunjukan digelar pada malam hari.

 

Berkolaborasi dengan penari dan penyanyi kolaborator. Para penari, membuat komposisi gerak dengan alunan bunyi dari komposisi yang terdapat di album Damalung Blueprint. Tim produksi dan penampil menginap dan makan di rumah warga di delapan desa lokasi pertunjukan. Proyek Damalung Blueprint dipimpin oleh Tries Supardi sebagai Project Manager.

Melibatkan Bonnie Triyana yang merupakan Pemimpin Redaksi Majalah Historia sebagai penulis catatan kuratorial, 4 Periset (Tri Subekso, Rendra Agusta, Akhriyadi Sofian, Dewi Wulansari), 4 Penyanyi dari Bali, Yogyakarta, Semarang (Putu Ayu Candra Dewi, Putri Lestari, Vajra Aoki, Openk Prabowo), 3 Pemusik dari Situbondo, Bali, Semarang (Ali Gardy, Komang Pasek Wijaya, Andi Meinl).5 Penari dan Sanggar dari Kabupaten Semarang, Kendal, Semarang, Banjarnegara (Dewi Wulansari, Smara Kinanthi, Sanggar Nyi Pandansari, Chrysant Art Project, Titin Rasum), 3 Perupa dari Salatiga dan Semarang (Sabar Subadri, Bagus Panuntun, Popo Jimboyz).

Dalang Wayang Kulit (Ki Endy Wahyu Nugroho), Sineas Film Dokumenter dari Semarang dan Salatiga yang tergabung dalam Kkeane Films pimpinan Tatang A Riyadi, Stage Manager (Vikkir Rahman), Fashion Designer (Kidung Paramadita), Sound Designer dan Mixing-Mastering (Yanuar Gemby Kurniawan), Sound Engineer (Latif Karbala), Kru dari komunitas Karangjati Nyawiji.

Proyek kreatif ini didukung dana abadi kebudayaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia bersama Kementerian Keuangan Republik Indonesia, dalam program Dana Indonesiana 2022.

 

*) Christian Heru Cahyo Saputro, Jurnalis, Pegiat Heritage di Jung Foundation Lampung Heritage dan Pan Sumatera Network [Pansumnet] kini bermukim di Semarang.

 

Ikuti tulisan menarik Christian Saputro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler