Menerima dan Ikhlas - Analisis - www.indonesiana.id
x

Iklan

Komunitas Shohafiyah

Santri Ikhwan
Bergabung Sejak: 13 Oktober 2022

Jumat, 20 Januari 2023 07:55 WIB

Menerima dan Ikhlas

Im not the most knowledgeable but might know something

Dibaca : 260 kali

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

    Di tengah keheningan, hati ini sedang khusyuk bermunajat kepada Robb semesta alam. Rukuk, sujud menyebut nama-Mu Yang Maha Suci. Sesekali berdoa agar kegundahan hati menghilang. Agar kesedihan setiap kali mendengar suara parau yang terbayang-bayang kabur, entah kemana.

    “Nak ambilkan obat bapak ya di atas lemari”.

    Oh tidak, suara itu kembali masuk meronta-ronta di dalam jiwa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

    Sang imam mengucap salam, tanda sholat telah usai. Aku mengangkat kedua tanganku dan berdoa.”Ya Allah tuhanku, sembuhkanlah ia yang berada di atas ranjang, tak bisa bergerak bahkan duduk pun sulit. Sembuhkanlah ia yang melindungiku sewaktu aku kecil tak berdaya. Panjangkan umurnya agar aku selalu melihat senyumannya.”

    Kemudian aku berdiri, hampir saja terjatuh karna terlalu lama duduk.

    Kuharap bunga tak rapuh, berdiri tegak di atas potnya. Tapi takdir berkata lain.

    Kali ini bahkan pot bunga terjatuh, pecah dan menyisakan bunga tanpa perlindungan. Perlahan aku masuk di tengah kerumunan rumahku dan melihat bahwa orang yang kusebut-sebut dalam doa, telah pergi meninggalkanku duduk menangis di dalam hati.

    Dunia ini terasa hampa. Kosong.

    Tapi biarpun aku kehilangan sosoknya, aku harus bisa ikhlas menerima karena ini bagian dari takdir-Nya. Aku hanya bisa berdoa semoga dia merasakan ketenangan di atas sana.

 

-dafinza

Ikuti tulisan menarik Komunitas Shohafiyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler