“Jangan persulit hidupmu dengan cara membenci seseorang. Kebencian adalah beban” gambarkata.co
Tidak ada seseorang yang tidak merasakan kecewa, sedih, senang, kesal dan beragam ekspresi yang berdeda. Perubahan suasana hati dan pikiran tak lepas dengan kondisi internal dan eksternal seseorang. Namun hal yang lebih penting untuk adalah cara seseorang untuk mengekspresikan kondisinya. Terkadang dalam suatu hubungan akan timbul berbagai konflik, bisa besar atau kecil tergantung pemicunya. Tapi tidak semua orang yang mengungkapkan kekesalannya dengan kata-kata. Sebagian orang memilih untuk diam seribu bahasa menandakan dirinya sedang marah dan kecewa. Tindakan diam yang dilakukan disebut dengan SILENT TREATMENT. Tapi kenapa hal ini menjadi masalah jika semua orang berhak untuk mengekspresikan suasana hatinya ?
Silent treatment sangat terkenal dikalangan anak remaja khususnya mereka yang menjalin hubungan asmara alias pacaran. Trus kenapa hal ini menjadi permasalahan ? Kita tahu bahwa kunci dalam hubungan adalah komunikasi, kepercayaan, dan komitmen. Komunikasi yang terjadi antara sepasang kekasih disebut komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Menurut Devito (Devito,2007) komunikasi memiliki tujuan untuk menyelesaikan masalah, memelihara hubungan, sebagai sarana hiburan, dan dapat mempengaruhi pola pandang seseorang. Dengan mengetahui berbagai tujuan komunikasi dapat sebagai jalan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jika komunikasi itu sebagai jalan untuk menyelesaikan masalah kenapa harus diam sebagai tanda marah ? Semua orang memiliki berbagai keperibadian yang beragam tentu saja banyak cara untuk menunjukan kemarahan. Mungkin sebagaian orang ada yang marah sambil teriak meluapkan emosinya bahkan sampai membanting barang disekitarnya. Beberapa orang menangis menunjukan rasa marah dan kecewa. Tetapi ada juga yang diam berpura-pura tak terjadi sesuatu dan memilih untuk tidak menghubungi dengan tujuan seseorang akan sadar dan meminta maaf. Beragam ekspresi marah bisa disebabkan oleh konflik yang terjadi dalam hubungan. Sebenarnya ketegangan dan perbedaan paham itu lazim terjadi.
Prinsip konflik menurut Woods (Wood, 2017) menjelaskan bahwa konflik dapat bersifat terbuka atau rahasia, dapat dikelola dengan baik atau buruk, dan mungkin akan berdampak baik untuk hubungan atau individu. Jika menarik kesimpulan dari penjelasan mengenai konflik dari Woods, silent treatment bisa dikatagorikan dengan konflik rahasia (covert conflict) karena seseorang menyangkal dan memilih untuk memendamnya. Silent treatment bisa berdampak buruk karena terkadang pasangan Anda tidak peka dan bisa menganggap Anda sudah tidak ingin melanjutkan hubungan. Tetapi masalah yang terjadi bisa dikomunikasikan dengan baik agar mendapatkan solusi yang disepakati bersama. Sehingga hubungan bisa berjalan secara harmonis.
Silent treatment mungkin bisa membuat pasangan kalian menyadari kesalahan yang dia lakukan. Namun alangkah baiknya jika dia sudah mengetahui kesalahannya dan ingin meminta maaf maka rangkul dia dan beri penjelasan. Tetapi tidak ada salahnya untuk menjelaskan hal yang tidak disukai kepada pasangan Anda untuk mencari solusi yang bisa disepakati bersama. Beranilah untuk menjelaskan pendapat Anda dengan baik tanpa amarah, demi kebaikan hubungan Anda.
Ikuti tulisan menarik Fidelia Simamora lainnya di sini.