Ada rembulan yang mengintip diatap rumah,
Cahayanya terpotong-potong dikemerisik daun-daun pisang
Suara jangkrik yang timbul tenggelam
Menyahuti aroma-aroma petak jerami
Sebentar lagi panen
Wajah sendu perempuan itu, menatap resah sulur-sulur tingkap jendela
Harga gabah murah
Konon beras dari negara-negara sebrang menyerbu pasar
Kerut keningnya mencoba menerka-nerka
Satu karung gabahnya hanya cukup beli indomie
Nanti dia pasti hanya akan berlauk kangkung dan bayam yang tumbuh disela-sela selokan
Perempuan itu tersenyum kecut,
Rembulan masih mengintip diatap rumah
Terlihat menjadi siluet diantara kemerisik daun-daun pisang.
Ikuti tulisan menarik Nur Ardianti lainnya di sini.