saat waktuku telah kemanisan
edelweis kepucatan kutanggalkan
juga tubuhku: jelaga sepi yang sama
beku terpaksa lepas di pangkal panas
keyakinan menjanjikan kilau harapan
atau getas takutku diburu kekelaman
gugur hari-hari kucatat pergumulan
suara bahagia lewat teramat singkat
datang lalu lalang dan meremang hilang
aku dibuih pertanyaan
sejak tak ada genggam di getar hati
pelukan puisi jadi kenangan abadi
pilihan hanya sebentuk simpang jalanan
dan takdir selalu terbit, tepat sebagai fajar
setia menjemputku di batas kehidupan
Ikuti tulisan menarik Jerpis M. lainnya di sini.