x

image: Medium

Iklan

Stanislaus Bandut

Penulis Indonesiana|| Saya Punya Hobi Menulis Khususnya Yang Bertema Politik, Pendidikan dan Juga Karya Fiksi. Beberapa Karya Fiksi Saya Pernah dibukukan, sebuku dengan Penulis ternama di Indonesia Gol A Gong (Gema Takbir, Gudang Peluru, Buah Simalakama)
Bergabung Sejak: 4 November 2022

Rabu, 1 Februari 2023 06:36 WIB

Bagaimana Seharusnya Kita Menanggapi Kritikan?

Cara kita menanggapi sebuah kritikan akan menentukan kualitas kemampuan kita, serta menjadi cerminan diri kita

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh: Stanislaus Bandut, S.Pd

Kritikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan kita. Apalagi jikalau kita seseorang pemimpin. Akan banyak mata yang akan melihat bagaimana sistem kepemimpinan kita. Dalam dunia pekerjaan pun kritikan sering kita jumpai.

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia kritik adalah proses analisis dan evaluasi terhadap sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan. Dengan demikian kritikan adalah sebuah akibat yang mengacu kepada tidak berjalannya suatu sistem yang mengakibatkan kerugian bagi banyak orang, sehingga dinarasikan melalui argumentasi yang kritis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Argumentasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan peringatan terhadap sesuatu yang dianggap janggal atau tidak sesuai dengan kepentingan-kepentingan umum maupun peraturan yang telah dibuat sebelumnya.

Dari defenisi diatas tentu kita menyadari kritikan tidak selalu mengarah kepada hal-hal yang bersifat negatif.  Namun di sisi lain banyak orang suka memberi kritik namun tidak terima jika dikritik balik. Ketika kita dikritik, sering kali kita merasa tidak nyaman, membuat kita jengkel, cenderung membela diri (defensif), serta sensitif terhadap apa yang dikeritik terhadap kita. Padahal kritikan itu sebagai sebuah dorongan atau motivasi agar kita lebih berhati-hati dalam menjalankan sebuah atauran atau kebijakan yang telah kita buat maupun aturan yang telah ditetapkan oleh undang-undang yang berlaku.

Kritikan itu seharusnya dijadikan sebagai bonus untuk menginstropeksi diri kita sendiri, agar lebih baik lagi dalam menjalankan segala pekerjaan kita. Disisi lain, banyak hal-hal positif yang akan kita terima dari kritikan seperti, kita dapat mengetahui apa kekurangan kita, kita juga mampu mengendali emosi kita, kritikan juga dapat melatih kita untuk dapat bersikap rasional serta menjadi peluang bagi kita untuk berkembang kearah yang lebih baik.

Namun memang kadang kala, ada sebagian orang memberi kritikan hanya untuk meningkatkan popularitas saja, supaya dibilang keren. Belum lagi cara mengkritiknya seolah-olah hanya mencari kelamahan dan kekurangan kita. Oleh karena itu, agar kritikan orang tidak menjadi beban pikiran, kita harus mampu menanggapinya dengan kepala dingin, apalagi jikalau kita merupakan kaum intelektual.

Cara kita menanggapi sebuah kritikan akan menentukan kualitas kemampuan kita, serta menjadi cerminan diri kita. Ketika kita menanggapi kritikan dengan emosional serta mengeluarkan kata-kata kasar, orang lain dengan sendirinya mampu memahami seberapa jauh kemampuan atau kulitas kita  dari segi pendidikan.

 Mungkin teman-teman pembaca bertanya bagimana jika seandainya, kita melakukan suatu pekerjaan, tetapi selalu saja dikritik. Apa yang harus kita lakukan?

Oleh karena itu menurut pandangan saya secara pribadi , jika terjadi hal demikian alangkah baiknya kita abaikan saja, tidak perlu kita gubris, karena jika kita terus menanggapinya lawan kita selalu menggangap kita orang yang tidak punya kapasitas. Kita sebagai kaum intelektual harus pandai-pandai memilih dan memilah mana kritikan yang membangun dan mana kritikan yang menjatuhkan. Kalau kita merasa kritikan itu membangun kapasitas kita  untuk kearah yang lebih baik, maka lakukanlah perubahan dan terus membenah diri kita sendiri. Tetapi seandainya jika kita berada diposisi yang salah, kita perlu memperbaikinya dan meminta maaf serta mengucapkan terima kasih atas kritikan yang telah membangun kita kearah yang lebih baik.

 

Ikuti tulisan menarik Stanislaus Bandut lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler