Cerita lalu dan mimpi-mimpi yang belum selesai
[ 1 ]
menuju tengah malam
setelah menjaring hari
seruang kosong nyaman
seprei merah darah
berserakan koran-koran
meski telah jauh—Kla Projects
secangkir kopi tak murni
pena warna warni
kartu nama saling tindih
beberapa batang racun yang pasrah menunggu terbakar
dan ingatan lalu yang melelahkan
serupa wajah-wajah jengah
kata-kata sunyi, sisa kecemasan rasa
juga lengkung senyum manis yang terasa miris
hatiku begitu rancu
ya sudahlah, sudahi saja
setidaknya sayatan tak lagi menganga, sebab luka telah sedikit reda
[ 2 ]
kubakar racun, asapnya kulemparkan pada udara
lantas kubiarkan airmata menggenang
jeda sejenak, kubuang sesak
kini aku kembali bersembunyi di punggung pagi yang melipat mimpi dan mantra-mantra penguat hati
hingga terang menyapa mata tetap terjaga
lantas sebuah pesan bernyanyi begitu pelan
inikah kamu?
sejumput kisah yang tak pernah usang, pun saat ilalang mati dalam gersang
[ 3 ]
otak berontak, bahwa jantung miliki debar tersembunyi
dan aku masih menunggu diriku kembali
ternyata, aku terbiasa perih tanpamu
[ 4 ]
pada hitam malam, rembulan pucat memilah dingin angin lalu
tergugu menahan rindu
kau laki-laki bayangan
diam-diam tenggelam, aku sesak seketika di seluruhmu
[ 5 ]
di kuning pagi, sepanjang jalan yang kulewati senyumanmu berlari mengikuti
membuatku sejenak lupa akan warna cakrawala
lantas senja kembali membuat segala menjadi begitu jingga membara
serupa kesedihan yang menyusup diam-diam
sungguh!
dan aku hanya diam masih terheran-heran
mengapa senyummu itu begitu menyenangkan?
[ 6 ]
setelah malam kesekian
saat bayang rembulan mencari-cari tempat untuk sembunyi
laki-laki dalam bayangan datang lebih cepat mendahului air mata yang jatuh di tanahku
lantas aku pun bertanya-tanya, apakah kita memang layak untuk bahagia?
sebagaimana halnya aku, mungkin kamu, kita, tidak akan bahagia
atau harus pura-pura bahagia di tengah ketidakmungkinan yang ada
barangkali kita sama-sama terluka
tapi kita tahu, kita sama-sama ada untuk saling menggenggam asa
[ 7 ]
kusebut senja untuk mengenangmu
sambil mengirim pesan-pesan yang seringnya tak tersampaikan
ia lebur dalam diam kata-kata
dalam sekulum senyum, dalam tumpukan harapan yang kau suguhkan
meski aku mengerti bahwa esok hari, kenyataan akan menyadarkanku kembali
[ 8 ]
kusebut rindu, debar yang tak kumengerti, perih berkali-kali
hingga aku pun diam tersadar, betapa aku begitu takut kehilangan
hingga kuputuskan, mulai kini, saat senja datang dan sepanjang malam akan kucuri bayanganmu
meski aku mengerti, malam akan hilang dilumat pagi dan kamu pun hilang direnggut kenyataan
[ 9 ]
catatan ini dipenuhi napasmu
mengantarkan kisah tentang hati, mimpi dan pertemuan pada suatu hari
mungkin esok atau empat belas hari dari sekarang, atau empat belas tahun lagi, bahkan mungkin bila kita sudah mulai lamur
sayang, apa yang akan kutanyakan padamu nanti? apa yang akan kita bicarakan?
sungguh, terlalu banyak yang tertinggal di dada
tetapi bagaimana mungkin aku sanggup menulis jika kamu tak ada?
kamu laki-laki bayangan, sampai hatikah kau tak ada
kumohon, sisakan sedikit cahaya, agar bayanganmu tetap nyata
[ 10 ]
serupa angin yang tak pernah sepi dari riuhnya debu
aku masih saja setia pada musim
menunggu janji terpenuhi
bertahan demi angan, demi ingin, demi luka-luka
aku memang tak punya apa-apa dan mungkin takkan pernah punya apa-apa
tapi untukmu laki-laki bayangan, atas nama semua doa yang melayang naik hari ini, kuharap kau mau mengerti
sungguh!
akan kucoba mengerti apa yang juga ingin kau mengerti
sebelum segala terlanjur layu dan aku menjadi debu yang tersebar ke segala penjuru
[ 11 ]
hari yang kesekian kalinya, aku mengenangmu lagi
sunyi yang semakin, kosong yang terlalu
kau laki-laki bayangan, berhentilah tenggelam bersama sepi, atau aku akan tetap seperti ini
[ 12 ]
rindu menunggu di hari minggu
debarnya bertalu-talu
kupunguti cemas yang tiba-tiba melintas
dan tentang rasa ini kuharap tak lagi ada luka, sebab separuh aku dirimu
ketika kita bertemu atau ketika kita tak akan pernah bertemu
[ 13 ]
semalam aku bermimpi, berada dalam mimpimu, mimpi dalam mimpi
saling silang
melayang
kamu diam
aku diam
[ 14 ]
ini tentang cinta lalu dan mimpi-mimpi yang belum selesai
gemuruh rasa, catatan-catatan hati padamu, laki-laki bayangan
jika kamu terganggu, maafkanlah aku
***
Ikuti tulisan menarik Dien Matina lainnya di sini.