x

Sandiaga

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 14 Februari 2023 12:37 WIB

Mengungkap Utang-Piutang, Elite Miskin Wacana

Etika politik yang sehat tidak akan terbangun dan tumbuh semakin dewasa bila cara-cara berpolitik semacam ini diteruskan. Wacana yang sehat tentang isu-isu yang lebih mendasar akan terabaikan, sebab ruang publik akan didominasi oleh isu-isu yang enak digosipkan tanpa banyak berpikir, termasuk soal utang-piutang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Wacana perjanjian utang-piutang antara Sandiaga Uno dan Anies Baswedan belum juga usai. Orang banyak bertanya-tanya mengapa isu ini muncul justru menjelang pemilihan presiden dan Anies menjadi salah satu figur yang hendak diajukan oleh Nasdem, PKS, dan Demokrat. Kesan bahwa ada upaya untuk memberi kesan buruk kepada Anies begitu terlihat--hal yang bisa terjadi pada elite manapun. Di saat yang sama, peristiwa ini juga memperlihatkan kualitas cara-cara sebagian elite dalam berpolitik.

Peristiwa pengungkapan isu perjanjian tersebut di hadapan publik memperlihatkan seberapa tinggi derajat wacana yang mampu diangkat oleh elite politik kita. Alih-alih mengangkat wacana terkait tantangan yang dihadapi bangsa serta apa yang mereka tawarkan sebagai jalan keluarnya, elite politik malah mengangkat isu semacam ini. Tidak adakah isu yang lebih berbobot untuk diusung ke hadapan publik?

Siapapun elite yang menjadi sasaran, cara-cara berpolitik seperti ini tidak layak untuk diteruskan, kecuali jika elite memang ingin memberi teladan kepada rakyat bahwa cara apapun boleh dilakukan dalam politik. Mengingat pengaruh elite terhadap masyarakat, teladan kurang elitis tersebut berpotensi untuk ditiru oleh politikus di tingkat lebih bawah untuk mengalahkan kompetitor mereka dengan cara serupa. Mereka akan menganggap lumrah cara semacam itu tanpa peduli dampak buruknya terhadap masyarakat dan perkembangan demokrasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Etika politik yang sehat tidak akan terbangun dan tumbuh semakin dewasa bila cara-cara berpolitik semacam ini diteruskan. Wacana yang sehat tentang isu-isu yang lebih mendasar akan terabaikan, sebab ruang publik akan didominasi oleh isu-isu yang enak digosipkan tanpa banyak berpikir. Orang banyak akan terbawa emosinya dan cenderung mengabaikan pikiran sehatnya untuk mencerna tentang apa sebenarnya yang sedang terjadi. Orang banyak akan semakin enggan mencari kebenaran karena respons emosionalnya bergerak lebih cepat, misalnya bahwa si X orang yang ingkar dan tidak amanah terhadap perjanjian.

Apa yang mungkin tidak disadari oleh elite politik yang mengungkap perjanjian ini ialah bahwa dengan mengungkapkan isu tersebut, ia sedang memperlihatkan kualitas dirinya dalam berpolitik. Ia sedang menunjukkan seberapa tinggi tingkat kematangannya dalam berpolitik dan seperti apa ukuran etika berpolitiknya. Ia juga tengah menunjukkan apa yang menurutnya penting dan kurang penting terkait isu-isu politik.

Secara umum, elite politik kita memang masih berkutat pada isu menang dan kalah dalam pemilihan. Mereka berpikir tentang bagaimana memenangkan kompetisi. Mereka tidak mengajak rakyat untuk memikirkan secara mendasar apa yang harus dan bisa dilakukan bersama untuk meningkatkan kualitas bangsa. Isu-isu ekonomi, kalaupun dibicarakan, lebih pada tataran teknis ketimbang fundamental, misalnya bagaimana agar kekayaan tanah air ini dapat dimanfaatkan seadil-adilnya untuk seluruh rakyat.

Apa yang elite pikirkan dan apa yang mereka tawarkan untuk mewujudkan gagasan mengenai hal ini? Elite politik mestinya merasa tertantang untuk menunjukkan bahwa mereka ikut terjun dalam kompetisi politik karena memang berniat lurus untuk menyejahterakan rakyat banyak. Repotnya, bila semakin dekat dengan pelaksanaan pilpres dan pileg nanti, akan semakin banyak wacana serupa yang diangkat demi merobohkan pesaing bahkan bila perlu sebelum kompetisi dilangsungkan. Bila jika sebelum bertanding calon pesaing sudah terjungkal, kompetisi bakal jadi lebih ringan dan peluang kemenangan akan lebih besar. Barangkali inilah yang dipikirkan oleh sebagian elite politik. Mereka tak ada waktu untuk membicarakan hal-hal yang lebih mendasar. >>

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler