x

Gambar oleh icsilviu dari Pixabay

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Senin, 13 Februari 2023 08:20 WIB

Keberuntungan Terjadi Ketika Persiapan Bertemu Peluang

Semua orang pasti merindukan keberuntungan. Bagaimana menggapainya? Sila ikuti.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh: Bambang Udoyono

 

Luck is what happened when preparation meets opportunity. (Seneca)  Keberuntungan terjadi ketika persiapan bertemu kesempatan.  Demikian terjemahan kata mutiara dari Seneca, sang filsuf Romawi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apakah Anda percaya dengan keberuntungan ?  Saya percaya dengan keberuntungan seperti kata Seneca di atas.  Sejatinya keberuntungan adalah persenyawaan antara persiapan dengan kesempatan.

Mari kita melihat kata Mutiara Seneca tersebut dari perspektif parenting.  Sebagai orang tua kita wajib membantu persiapan anak anak kita menyambut masa depannya.

Persiapan dilakukan oleh anak bersama orang tua.  Kewajiban orang tua selain mendanai juga memantau bakat, minat, dan segenap potensi anaknya. Dia tunjukkan hasil amatannya itu pada anaknya. Tunjukkan pada mereka potensi terkuat mereka.

Orang tua juga harus memotivasi anaknya agar percaya diri pada kemampuannya.  Tujuannya agar anak anaknya mampu mendiri. Dengan kemampuan itulah mereka akan mampu berkembang. Bukan dengan mengandalkan KKN. Bukan dengan memakai car acara yang tercela. Dengan kemampuan itulah mereka akan memberi kontribusi kepada masyarakat.

 

Selain itu orang tua juga wajib meluaskan wawasan anak anaknya agar mereka berkembang maksimal. Bagaimana caranya? Paling tidak ada du acara yaitu dengan wacana  dan wisata. Wacana dua arah dalam kesempatan makan Bersama sangat efektif.  Dalam kesempatan itu tunjukkan segenap potensi alam semesta, selain potensi mereka sendiri.

 

Peluang itu adalah pemberian Allah.  Ada peran Allah dalam setiap sukses. Maka doa menjadi penting. Oleh karena itu bimbing anak berdoa. Beri contoh mereka dan pandu mereka untuk mengabdikan diri hanya kepada Allah swt saja.

 

Maksimalkan persiapan membentuk karakter, kompetensi, reliji.  Ketika semua persiapan berhasil maka anak anak sudah memiliki modal sangat kuat untuk bekal hidupnya. Tidak ada kekuatiran untuk bersaing dalam dunia kerja. Mereka yang kompeten dan memiliki karakter baik dibutuhkan dna dicari oleh banyak perusahaan dan instansi pemerintah. Mboya gadah manah ingkang kumarasan kata Sengkuni. Artinya tidak memiliki hati yang khawatir.

 

Orang tua juga wajib membantu anak memantau perkembangan dunia dan mencari peluang.  Sesunguhnya pemberi kerja dan pencari kerja saling mencari. What you seek is seeking you kata Rumi. Apa yang kamu cari sedang mencarimu. Maksud Rumi mestinya dalam konteks hubungan manusia dengan Tuhan. Tapi bisa saja diterapkan dalam hubungan antara pemberi kerja dan pencari kerja.

 

Setelah persiapan matang maka insya Allah anak anak akan bertemu dengan kesempatan emas dan mereka  akan “lepas landas”.

 

Semoga kita bisa menjadi orang tua yang baik yang mampu membantu anak menyiapkan diri dengan baik.

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler