x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 17 Februari 2023 07:36 WIB

Agar Tak Dipermainkan Elite, Rakyat Perlu Lebih Melek Politik

Dalam menanggapi berbagai peristiwa politik, respon emosional rakyat bergerak lebih cepat dibandingkan dengan respon rasional. Rakyat tidak (dapat) membedakan mana aksi politik elite yang murni, basa-basi, pura-pura, atau bahkan yang tricky. Rakyat juga kerap dininabobokan dengan aksi-aksi politik elite yang terkesan serius memikirkan nasib bangsa, padahal sejatinya lebih banyak muatan gimmick-nya: untuk menarik simpati rakyat banyak.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ruang publik kita semakin didominasi oleh wacana yang cenderung elitis, seperti siapa yang akan nyapres atau dicapreskan, perkembangan koalisi yang terkesan jalan di tempat, hingga saling menjajagi kekuatan maupun kerjasama di antara sesama elite. Sebagai unsur yang sangat penting dalam proses pemilihan, sebab yang memegang hak suara, rakyat seakan-akan berada di luar ring, sekedar menjadi penonton sepak terjang elite politik. Rakyat hanya dijadikan penggembira, yang bertepuk tangan untuk elite, yang memberi dukungan kepada elite jagoannya, yang mengejek elite bukan jagoannya, padahal rakyat dibiarkan tidak memahami benar apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Lantaran kurang paham tentang apa yang sedang terjadi, keterlibatan rakyat dalam proses-proses politik yang dijalani para elite dan partai menjadi cenderung emosional. Dalam menanggapi berbagai peristiwa politik, respon emosional rakyat bergerak lebih cepat dibandingkan dengan respon rasional. Rakyat tidak (dapat) membedakan mana aksi politik elite yang murni, basa-basi, pura-pura, atau bahkan yang tricky. Rakyat juga kerap dininabobokan dengan aksi-aksi politik elite yang terkesan serius memikirkan nasib bangsa, padahal sejatinya lebih banyak muatan gimmick-nya: untuk menarik simpati rakyat banyak.

Ketika para elite bermain aneka narasi untuk menguatkan aksi mereka, rakyat umumnya juga kurang memahami bahwa semua itu permainan kata-kata, permainan persepsi, agar rakyat umum meyakini bahwa sesuatu yang diucapkan elite itu memang begitulah adanya. Kurangnya literasi tentang bagaimana dunia politik bekerja dan bagaimana para elite bermain menjadikan pertunjukkan yang dipertontonkan elite selalu dianggap 100 persen seperti yang terlihat. Padahal, banyak permainan di balik peristiwa, yang sayangnya memang jarang dan tidak mudah diungkap ke masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Media massa-lah yang mestinya berperan penting dalam meningkatkan literasi politik rakyat pada umumnya agar awam semakin memahami bahwa apa yang tampak di depan publik, di layar televisi, di halaman media online itu tidak selalu 100% begitu. Ada dramatisasi agar terlihat lebih seru, ada manipulasi untuk mengecoh publik, dan ada pula isyarat politik yang tidak selalu murni melainkan agar rakyat umum menebak-nebak. Elite politik pada umumnya suka menyimpan kehendak sejatinya di hadapan publik maupun pesaing politik, bahkan juga kepada kawan sendiri. Yang terungkap ke luar hanyalah sebagian dari yang tersembunyi.

Karena itulah, rakyat perlu—bahkan penting—untuk meningkatkan kesadaran politik agar tidak mudah dikecoh oleh elite yang berperan dan berusaha meninggalkan kesan seolah-olah pejuang rakyat. Penting bagi rakyat untuk memahami bahwa setiap aksi yang dilakukan oleh elite politik tidak lepas dari perhitungan kepentingan mereka sendiri. Hingga hal-hal yang tampak kecil, elite perhitungkan untuk mengirim pesan kepada teman, lawan, maupun rakyat. Misalnya, ketika seorang elite enggan menerima ajakan berpelukan elite lain sebagai tanda keakraban sesama teman.

Menjelang pilpres dan pileg 2024, aksi politik ‘seolah-olah pejuang rakyat’ niscaya akan semakin marak. Elite akan berlomba-lomba menunjukkan diri sebagai orang yang memperjuangkan kepentingan rakyat banyak. Di saat seperti ini, rakyat harus semakin melek dan bersikap kritis terhadap elite dengan tidak menerima penampilan elite di muka publik adalah persis seperti yang di belakang layar. Ada manipulasi citra agar rakyat terpesona dan berpihak kepadanya. Saat pilpres dan pileg semakin dekat, rakyat perlu lebih berhati-hati dan waspada pada setiap langkah dan perkataan elite, jangan ditelan mentah-mentah. >>

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler