x

image: PT

Iklan

Suko Waspodo

... an ordinary man ...
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 14 Februari 2023 17:09 WIB

Kekuatan Musik dalam Menghubungkan Kita dengan Masa Lalu

Banyak orang secara intuitif percaya bahwa musik adalah isyarat yang kuat untuk ingatan otobiografi tentang peristiwa dari masa lalu kita.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Penelitian baru menunjukkan musik adalah isyarat memori otobiografi yang lebih baik daripada makanan.

Poin-Poin Penting

  • Dalam sebuah studi baru-baru ini, kami membandingkan musik dan makanan sebagai isyarat untuk kenangan otobiografi dalam kehidupan sehari-hari.
  • Musik membangkitkan lebih banyak kenangan daripada makanan, yang diambil lebih spontan.
  • Musik juga membangkitkan kenangan yang lebih penting secara pribadi daripada makanan.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak orang secara intuitif percaya bahwa musik adalah isyarat yang kuat untuk ingatan otobiografi tentang peristiwa dari masa lalu kita. Musik semakin banyak digunakan sebagai alat untuk membantu penderita demensia untuk berhubungan kembali dengan masa lalu mereka. Lagu favorit juga dapat berfungsi sebagai cara yang bermakna untuk menyusun diskusi tentang kisah hidup seseorang, sebagaimana dibuktikan dalam acara radio BBC Desert Island Discs yang sudah lama berjalan.

Terlepas dari penggunaan praktis ini, penelitian ilmiah dalam domain ini terbatas cakupannya. Sebagian besar studi tentang ingatan otobiografi yang ditimbulkan musik hingga saat ini telah menggunakan kutipan musik yang dipilih peneliti, biasanya musik pop yang menduduki puncak tangga lagu. Selain itu, data semacam itu sebagian besar dikumpulkan di laboratorium ilmiah atau eksperimen online, bukan dalam konteks sehari-hari di mana kita biasanya menjumpai musik. Ini berarti kami memiliki informasi terbatas tentang bagaimana musik yang sebenarnya kami dengarkan dalam pengaturan kehidupan nyata merangsang ingatan otobiografi.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan minggu ini, rekan saya dan saya berusaha memperbaiki ketidakseimbangan ini. Kami mengumpulkan data dari 78 peserta selama kehidupan sehari-hari mereka. Selama empat hari, mereka diminta untuk mencatat setiap kali sepotong musik memicu memori otobiografi dalam buku harian kertas.

Kami juga membandingkan ingatan otobiografi yang ditimbulkan oleh musik ini dengan ingatan otobiografi yang ditimbulkan oleh makanan, yang direkam dengan cara yang analog selama periode empat hari lainnya. Selain itu, kami membandingkan kelompok dewasa muda (usia 18-34) dan lebih tua (usia 60-77) dalam kedua tugas ini.

Kami menemukan bahwa musik membangkitkan ingatan otobiografi secara signifikan lebih banyak daripada makanan pada kedua kelompok umur. Musik juga memicu ingatan yang lebih tidak disengaja: ingatan yang muncul di benak secara spontan tanpa usaha yang disengaja. Ini adalah bukti penting untuk "kekuatan musik", mengingat kepercayaan populer bahwa bau dan rasa adalah isyarat yang sangat efektif untuk ingatan yang tidak disengaja, seperti dalam anekdot buatan Marcel Proust dalam In Search of Lost Time.

Selain itu, ingatan yang ditimbulkan oleh musik secara konsisten dinilai lebih penting untuk kisah hidup seseorang daripada ingatan yang ditimbulkan oleh makanan. Ini menunjukkan bahwa musik lebih terikat erat dengan rasa identitas kita daripada makanan. Memang, penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa preferensi musik terkait dengan aspek-aspek penting dari diri kita seperti kepribadian, preferensi politik, dan gaya kognitif kita.

Beberapa kesamaan juga ditemukan antara ingatan musik dan makanan. Kedua jenis memori tersebut terutama menimbulkan emosi positif, dan kedua jenis memori tersebut tidak berbeda dalam peringkat seberapa jelas atau seberapa tua memori itu.

Secara keseluruhan, orang dewasa yang lebih tua tidak berbeda dari orang dewasa muda dalam jumlah ingatan otobiografi yang diingat. Mereka juga mengingat proporsi ingatan tak sadar yang serupa dengan orang dewasa muda. Hasil ini kontras dengan studi laboratorium biasa, yang sering menunjukkan penurunan signifikan terkait usia dalam daya ingat yang disengaja. Namun, temuan kami sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya tentang ingatan tak sadar dalam kehidupan sehari-hari, menunjukkan bahwa penelitian laboratorium melebih-lebihkan dampak negatif penuaan pada ingatan dibandingkan dengan tugas yang lebih naturalistik ini.

Data untuk penelitian ini dikumpulkan di AS dan Inggris. Kami berharap di masa depan untuk memperluas jangkauan global dari karya ini, untuk mengeksplorasi apakah budaya yang memanfaatkan musik dan makanan dengan cara yang berbeda dapat menunjukkan pola hasil yang berbeda.

***
Solo, Selasa, 14 Februari 2023. 3:44 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

 

Ikuti tulisan menarik Suko Waspodo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB