x

Erick

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 17 Februari 2023 07:40 WIB

Selamat Menebus Kekalahan 93 Tahun dengan Kemenangan, Mas Erick

Ayo raih kemenangan sepak bola Indonesia di semua lini. Tebus kekalahan yang diderita selama 93 tahun. Buktikan nyali. Bersihkan yang kotor di PSSI. Aamiin.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seperti yang sudah saya tulis, ending sandiwara KLB mudah ditebak. Terbukti.

Sandiwara Kongres Luar Biasa (KLB) telah usai. Kini, federasi sepak bola Indonesia bernama PSSI, telah memiliki Ketua Umum baru ke-20, Erick Thohir, untuk periode 2023-2027.

Sejak PSSI didirikan 19 April 1930, inilah satu-satunya Ketua Umum yang diidolakan sebelum terpilih dalam sandiwara KLB. Pasalnya, sejak lama, Erick diinginkan oleh publik pecinta sepak bola nasional untuk menjadi orang di nomor 1 PSSI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengapa KLB saya sebut sebagai sebuah sandiwara, drama? Sekarang tidak penting lagi saya ulas di sini. Yang pasti, demi Erick terpilih menjadi Ketua Umum, ada juga Wakil Ketua Umum terpilih di peringkat dua, tapi malah mengundurkan diri. Sehingga, peraih suara terbanyak ketiga pun, naik ke posisi dua. Alias berhak atas kedudukan Wakil Ketua Umum dua.

Mustahil tidak ada udang di balik batu

Ada apa coba, Yunus Nusi mengundurkan diri? Bila melihat sepak terjangnya jauh sebelum KLB. Secara nalar, kurang masuk akal, bila Yunus mendadak mundur. Apa karena Ratu Tisya? Atau karena ada Zainudin Amali?

Ringkas kisahnya, saya sebut ibarat "tidak ada makan siang yang gratis." Paham, ya?

Namun, publik dan yang paham PSSI tentu dapat menganalisis mundurnya Yunus Nusi. Ternyata ada adegan sandiwara yang mudah dibaca.

Perhatikan! Dalam pemilihan Wakil Ketua PSSI. Awalnya, Amali dan Yunus Nusi yang terpilih. Namun, Komite Pemilihan (KP) melakukan pemilihan ulang akibat dugaan manipulasi suara Ratu Tisha.

Hasil pemilihan ulang, ternyata Ratu Tisha malah meraih suara terbanyak disusul Yunus Nusi. Atas hasil itu, ternyata Yunus Nusi mengundurkan diri.

Pertanyaannya, mungkinkah Yunus Nusi mengundurkan diri bila menjadi Wakil bersama Amali? Sampai di sini, paham, ya? Ingat juga mengapa Ratu Tisha saat itu mundur dari Sekjen PSSI di bawah Iwan Bule? Lalu, penggantinya Yunus Nusi?

Ah, sudahlah. Tidak perlu dijelas-jelaskan. Yang pasti, semoga kini 15 pengurus baru, meski di dalamnya masih ada orang lama, di kepemimpinan Erick, yakin akan dibersihkan yang masih ada ikatan dengan mafia.

Selamat Mas Erick Thohir, saya mendukung langkah, seperti yang Mas Erick tulis di @erickthohir:

"Terima kasih atas amanah voters dan dukungan pecinta sepak bola. Belum ada kemenangan hari ini. Kemenangan adalah ketika tim nasional berprestasi, suporter bisa aman menonton tim kesayangan, kualitas wasit & pelatih meningkat, dan sepak bola Indonesia bisa bersih dan berprestasi."

Ayo raih kemenangan sepak bola Indonesia di semua lini. Tebus kekalahan yang diderita selama 93 tahun. Buktikan nyali. Bersihkan yang kotor di PSSI. Aamiin.

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB