x

Gambar oleh jodeng dari Pixabay

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Jumat, 24 Februari 2023 15:02 WIB

Peta Jalan Mewujudkan Hilirisasi Aspal Buton

Mungkin setelah pak Jokowi membaca Peta Jalan Mewujudkan Hilirisasi Aspal Buton dengan memproduksi aspal hibrida, Pak Jokowi akan berkata: “Apakah ada alternatif lain yang lebih baik daripada memproduksi aspal hibrida ini?. Kalau tidak ada, silahkan memproduksi aspal hibrida ini secepatnya. Mohon dipastikan bahwa produksi aspal hibrida ini harus sudah terwujud pada tahun 2024, sebelum masa pemerintahan saya berakhir. Mengapa informasi yang sebagus dan sepenting ini tidak pernah disampaikan kepada saya sejak dulu?”.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada tanggal 27 September 2022 yang lalu, Bapak Presiden Joko Widodo telah memutuskan Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat berani dan heroik, yang tidak pernah terpikirkan sama sekali oleh presiden-presiden Indonesia sebelum pak Jokowi. Pak Jokowi memang mempunyai nyali dan keberanian untuk melawan mafia impor aspal. Tetapi apakah keberanian itu saja sudah cukup untuk bisa mewujudkan hilirisasi aspal Buton?

Inilah kehebatan pak Jokowi. Pak Jokowi sudah membuat target yang harus dicapai oleh para menterinya. Apakah target itu realistik atau tidak, itu masalah lain. Yang penting para menterinya harus berupaya semaksimal mungkin untuk mampu mencapai target tersebut. Ini adalah gaya kepemimpinan pak Jokowi yang result oriented. Bagaimana cara mencapai hasil? Itu merupakan strategi pak Jokowi yang menugaskan para menterinya supaya mereka bisa bekerja lebih produktif, kreatif, dan inovatif lagi. Dan bagaimana seandainya target itu tidak tercapai? Itu bukan masalah. Karena target akan selalu masih bisa direvisi sesuai dengan situasi dan kondisi.

Keputusan pak Jokowi: Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024, telah ditanggapi secara spontan oleh menteri PUPR dengan membeli semua produk-produk aspal Buton yang ada di pasaran. Rencananya aspal Buton akan digunakan juga untuk membangun infrastruktur jalan-jalan di Ibu Kota Nusantara. Sedangkan menteri Investasi/BKPM telah menanggapi keputusan Pak Jokowi ini dengan membuat Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis, dimana target yang ingin dicapai dari Hilirisasi Investasi Strategis bahan tambang adalah sebesar US$ 427,1 miliar sampai tahun 2035. Dan menteri Perindustrian juga telah menanggapi keputusan pak Jokowi dengan membuat Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton dengan tujuan mengoptimalkan utilisasi, akses pasar, dan peningkatan kapasitas melalui investasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian, kementerian-kementerian yang lain masih belum terdengar apa rencana dan tindaklanjutnya menanggapi keputusan Pak Jokowi ini. Khususnya Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perdagangan. Apakah mungkin mereka sekarang sedang membuat Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton juga?. Atau mereka sedang menunggu saja apa instruksi Pak Jokowi selanjutnya?. Karena yang ada hanyalah visi dan misi presiden.

Apa hubungan antara keputusan: Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024, dengan membuat Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton? Peta jalan adalah sebuah peta yang utamanya berisi jalan-jalan raya dan jaringan-jaringan transportasi. Dari peta jalan ini kita akan bisa melihat jalur-jalur mana yang paling dekat dan cepat untuk bisa sampai ke tempat tujuan. Dan tujuan kita dalam hal ini adalah mewujudkan hilirisasi aspal Buton pada tahun 2024. Apakah dari Peta Jalan yang sudah dibuat oleh pak Bahlil sudah dapat terlihat route jalan mana, yang paling dekat dan cepat untuk mencapai tujuan terwujudnya hilirisasi aspal Buton pada tahun 2024? Kelihatannya masih belum.

Menjawab tantangan pak Jokowi: Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024, berarti hilirisasi aspal Buton sudah harus terwujud pada tahun 2024. Bagaimana mungkin Indonesia akan mampu mewujudkan hilirisasi aspal Buton dalam waktu yang sesingkat ini? Apakah tantangan pak Jokowi ini realistis dan masuk akal? Seharusnya kalau keputusan pak Jokowi ini tidak realistis, maka para menterinya harus berani menyampaikan hal ini kepada pak Jokowi. Jangan hanya diam saja, tetapi target tidak tercapai. Ini berarti sama saja dengan telah menjerumuskan pak Jokowi.

Apa solusi yang dapat ditawarkan kepada pak Jokowi agar hilirisasi aspal Buton akan bisa terwujud pada tahun 2024?. Mungkin Kementerian Sejarah, kalau misalnya ada, bisa menjawab tantangan pak Jokowi ini. Pada tahun 2015, PT Pertamina (Persero) telah menandatangani sebuah Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Wijaya Karya Tbk untuk memproduksi aspal hibrida. Aspal hibrida adalah campuran antara aspal Buton ekstraksi dengan Decant Oil dari Pertamina. Tetapi sangat disayangkan sekali, Proyek Aspal Hibrida ini terhenti di tengah jalan. Dan tidak dilanjutkan.

Konsep bisnis dari memproduksi aspal hibrida ini sangat prospektif dan strategis sekali, karena dapat memanfaatkan aspal Buton dan Decant Oil yang nilai ekonomisnya rendah, sehingga apabila diolah menjadi aspal hibrida, maka akan memiliki nilai tambah yang sangat tinggi. Aspal alam Indonesia mampu mengsubstitusi aspal impor. Inilah yang sejatinya disebut sebagai hilirisasi aspal Buton.

Ada kata-kata bijak yang mengatakan: Sejarah akan selalu berulang. Untuk menjawab tantangan pak Jokowi ini, marilah kita kembali ke masa lalu, tahun 2015, untuk memproduksi aspal hibrida.       

Mengutip berita dari ebtke.esdm.go.id, mengatakan bahwa dengan kerjasama antara Pertamina dan Wika untuk memproduksi aspal hibrida ini, kapasitas produksi aspal Pertamina akan meningkat menjadi 600.000 ton per tahun. Dan dengan tambahan potensi aspal alam dari Wika sebanyak 300.000 ton per tahun, sehingga kapasitas produksi total aspal akan menjadi 900.000 ton per tahun dengan grade tinggi. Kapasitas tersebut setara dengan 75% kebutuhan aspal nasional. Dengan demikian, impor aspal akan berkurang secara signifikan, dapat menghemat devisa negara, serta menimbulkan multiplier effect terhadap perekonomian nasional.

Sekarang setelah kita tahu bahwa potensi aspal hibrida untuk mengsubstitusi aspal impor itu adalah sangat besar dan menjanjikan. Siapakah diantara menteri-menteri pak Jokowi yang akan menginformasikan hal ini kepada pak Jokowi?. Apakah pak Luhut, atau pak Basuki? Tetapi sebelum pak Jokowi tahu mengenai aspal hibrida ini, sebaiknya para menteri terkait berembuk terlebih dahulu untuk membuat sebuah Peta Jalan Mewujudkan Hilirisasi Aspal Buton pada tahun 2024 dengan memproduksi aspal hibrida. Dengan demikian pak Jokowi akan lebih mudah dan cepat memahami apa yang sejatinya dimaksudkan dengan memproduksi aspal hibrida untuk mengsubstitusi aspal impor tersebut.

Mungkin setelah pak Jokowi membaca Peta Jalan Mewujudkan Hilirisasi Aspal Buton dengan memproduksi aspal hibrida ini, pak Jokowi akan berkata: “Apakah ada alternatif lain yang lebih baik daripada memproduksi aspal hibrida ini?. Kalau tidak ada, silahkan memproduksi aspal hibrida ini secepatnya. Mohon dipastikan bahwa produksi aspal hibrida ini harus sudah terwujud pada tahun 2024, sebelum masa pemerintahan saya berakhir. Mengapa informasi yang sebagus dan sepenting ini tidak pernah disampaikan kepada saya sejak dulu?”.

Apabila skenario untuk memproduksi aspal hibrida ini sudah terwujud, maka keputusan pak Jokowi: Indonesia akan stop impor aspa pada tahun 2024, adalah sebuah keputusan yang bijak, realistis, dan masuk akal. Inilah hebat dan jeniusnya pak Jokowi, yang bisa mewujudkan hilirisasi aspal Buton dalam waktu yang sangat singkat, yang selama ini mungkin tidak sanggup dilaksanakan oleh para menterinya. Tahun 2024, Indonesia akan stop impor aspal sebanyak jumlah aspal hibrida yang akan mampu diproduksi. Memang belum semua aspal impor yang akan mampu disubstitusi oleh aspal hibrida. Tetapi setidak-tidaknya, minimal, pak Jokowi sudah berhasil menancapkan tonggak sejarah awal dari kebangkitan mewujudkan hilirisasi aspal Buton dengan memproduksi aspal hibrida.

 

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler