x

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Selasa, 28 Februari 2023 13:05 WIB

Pemimpin Adalah Pemecah Masalah

Masyarakat membutuhkan pemimpin di semua level. Masalahnya tidak semua pemimpin memiliki kemampuan. Bagaimana idealnya seorang pemimpin?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemimpin Adalah Pemecah Masalah 

Bambang Udoyono

Semua orang sejatinya adalah pemimpin. Demikianlah dalam ajaran Islam.  Jadi apapun posisi sosial Anda, Anda adalh pemimpin.  Artinya Anda harus memiliki kompetensi sebagai pemimpin.  Pertanyaannya, kompetensi apa yang harus dikuasai?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Untuk membantu mecari jawabnya mari kita merujuk ke seorang pakar terkemuka dari negeri Paman Sam.  Einstein memang orang luarbiasa.  Dia sebenarnya pakar fisika tapi memiliki banyak gagasan cemerlang di luar ilmunya.  Kali ini mari kita simak pencerahannya soal kepemimpinan. Berikut ini terjemahan kata mutiaranya.  

“The leader is one who, out of the clutter, brings simplicity... Out of discord, harmony... And out of difficulty, opportunity.” (Albert Einstein)

Pemimpin adalah orang yang membawa kesederhanaan dari keruwetan, membawa harmoni dari kesemrawutan dan memunculkan kesempatan dari kesulitan.

Jernih sekali pemikirannya. 

 

Memang seharusnya pemimpin adalah orang yang memiliki kemampuan berpikir dan berinda di atas rata rata.  Ketika ada situasi yang membingungkan karena rumit, dia harus tampil dengan solusi sehingga masalahnya nampak sederhana saja.  Mudah dipecahkan. Tatkala orang masih bingung dia melihat cara pemecahannya lalu menunjukkannnya pada warganya dan membimbing mereka mencapai solusi.  

 

Itulah yang dilakukan Sukarno dulu.  Jaman itu kebanyakan orang masih tidak melihat jalan menuju kemerdekaan Sukarno sudah menulis bahwa ketika pecah perang besar di Asia Pasifik Indonesia akan merebut kemerdekaan.  Sepintas gagasan itu nampak aneh dan sulit dilaksanakan.  Terbukti Sukarno benar.  Jadi agaknya pemikiran Sukarno sudah beberapa langkah di depan.  Itulah bukti dia memiliki visi tajam ke depan.

 

Masa itu masyarakat Hindia Belanda juga masih terbelah dalam banyak golongan dan suku.  Sukarno mampu menjadi figur yang menyatukan mereka.  Dia mampu menciptakan harmoni di antara keberagaman.  Dia merangkul semuanya. Dia tidak memojokkan salah satu dan tidak menganakemaskan salah satu.  Paling tidak di awal. 

 

Di dalam kesulitan dia melihat kesempatan.  Tidak diragukan lagi bahwa perang besar membawa kesuiltan buat banyak orang.  Jutaan orang kehilangan nyawa.  Tidak terhitung kerugian harta benda.  Tapi dia melihat kesempatan Indonesia merdeka.   Tidak heran bahwa banyak sekali orang yang lantas mengkultuskannya.

 

Sudahkah anda memiliki kualitas seperti itu?  Paling tidak dalam tingkat keluarga anda seharusnya memilikinya.  Melihat sikon secara komprehensif dan akurat.  Lalu merumuskannya menjadi simpel.  Temukan jalan keluar.  Ketika ada ketiakharmonisan, ciptakan hamoni.  Ketika sikon menyuguhkan kesulitan temukan kesempatan.

Allah sudah berfirman dalam surat Alam Nasyrah.

‘Sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan’

‘Di balik kesulitan ada kemudahan’

Maka temukanlah kemudahan itu.  Olah pikir dan olah batin (pendekatan kepada Allah) adalah kuncinya.

Monggo paparkan solusi anda.

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu