x

Iklan

Salsabilla Mutiara

Salsa Mutiara
Bergabung Sejak: 23 Februari 2022

Kamis, 2 Maret 2023 18:12 WIB

Media Arus Utama dan Media Sosial, Bersaing atau Bergandengan?

Betulkah media sosial akan menghantam aktivitas media arus utama? Atau justru memungkinkan untuk bersinergi secara positif?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dewasa ini media sosial menjadi salah satu perangkat yang dirasa wajib dimiliki setiap individu. Rasanya apabila tidak memiliki satu saja akun sosial media, kadangkala kita merasa hidup seperti sup tanpa garam. Sosial media di awal kemunculannya seringkali dianggap sebagai sarana untuk mengekspos diri. Namun faktanya, seiring berkembangya pola pemikiran kritis masyarakat pada akhirnya media sosial digunakan sebagai sarana menyalurkan kreativitas dan mencari informasi.

Menyangkut perihal informasi, dapat dikatakan bahwa hal tersebut adalah salah satu sumber pendapatan beberapa pihak untuk bertahan hidup. Salah satu contohnya adalah industri media seperti industri penyiaran maupun industri cetak yang memuat majalah dan koran. Pada masa-nya koran, radio, dan televisi menjadi media unggulan khalayak untuk mendapatkan informasi. Namun berdasarkan fakta, di era yang serba digital ini media konvensional bukan lagi primadona khalayak.

Karena kemudahan yang ditawarkan era digitalisasi begitu memikat, di tambah dengan eksistensi media sosial dengan fitur yang lengkap membuat khalayak perlahan meninggalkan media lama. Tidak hanya hiburan, masyarakat juga dapat mengakses informasi dengan cepat dari akun-akun sosial media meskipun terkadang akun-akun tersebut belum tervalidasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun industri media telah bergerak melakukan transformasi ke era digital dan melakukan konvergensi media, nyatanya banyak khalayak yang memilih media sosial sebagai sumber informasinya. Hal ini didukung dengan data dari dataindonesia.id  yang menunjukan bahwa pada tahun 2022, pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191 juta pengguna. Ditambah data dari we are social yang menunjukan jumlah pengguna sosial dalam setiap platform.

Lantas apakah media sosial pada akhirnya akan menghantam media arus utama atau aktivitas jurnalisme lainnya, meskipun mereka telah bergerak ke era digital? Sebagian orang mungkin mengatakan bahwa media sosial dan media arus utama adalah dua kubu yang sedang berperang di era digitalisasi ini. Belum lagi upaya pemberantasan hoax dan umpan balik yang harus dicuci oleh jurnalis untuk menjaga citra mereka. Kecepatan dan keakuratan informasi menjadi pembelajaran yang harus dikuasai media arus utama saat ini.  Maka eksistensi media sosial kerap kali dianggap sebagai musuh industri media profesional yang menjunjung tinggi keakuratan informasi serta kode etik.

Meskipun dilihat dari kacamata pribadi antara media arus utama dan media sosial yang terkesan “berperang” faktanya jika kita dapat menganalisa, sebetulnya media arus utama dan media sosial saling beriringan serta melengkapi.  Hasil survei menyatakan bahwa, 88% masyarakat Indonesia membaca portal media online yang diakses dari media sosial. Artinya hubungan antara media arus utama seperti portal online resmi dengan media sosial saling menguntungkan. Media sosial juga membantu aktivitas jurnalis untuk mencari bahan informasi yang layak terbit. Media arus utama juga dapat dengan mudah mendapat inspirasi melalui opini masyarakat yang hanya bisa didapatkan di media sosial. Selain itu, media arus utama juga dapat melakukan riset atau survei dengan menganalisa respon khalayak di media sosial atau membaca fenomena yang tengah hangat dibicarakan.

Artinya media arus utama dan media sosial saling bersinergi untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan khalayak. Pada dasarnya, semua kalangan membutuhkan informasi. Terutama informasi yang dapat diakses dengan mudah juga cepat serta akurat. Singkatnya, kedua media ini saling bekerjasama dan terhubung untuk menyebarkan informasi yang diinginkan khalayak.  Karena pada dasarnya media arus utama juga menggunakan media sosial untuk mendekatkan diri mereka terhadap khalayak pembaca, dalam rangka mengedarkan informasi yang akurat. Perihal keakuratan informasi juga menjadi tanggung jawab kita sebagai khalayak pembaca. Semakin sering kita mampu memilah informasi dan platform-nya dengan kritis, maka upaya oknum  media yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan huru-hara juga berkurang.

Ikuti tulisan menarik Salsabilla Mutiara lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB