dalam raut yang terus menua, aku berkaca
tidak ada luka, hanya usia yang menggerayang bersama nestapa
selayaknya dedaunan Hevea Brasiliensis yang terus berguguran di akhir musim panas
aku luruh secara perlahan
luruh bersama waktu yang tak pernah menjadi teman yang akrab bagiku
berapa banyak musim yang dilewati karet para di kebun yang kami lewati selama satu windu
sebanyak itu cerita yang kukantongi dalam sepi yang tak bertepi
kuperam dan kuendap perlahan dalam batin yang terus berperang
menahan gejolak dan guguran daun-daun tua
musim gugurku tak berujung pada musim semi yang indah
terus merangkak dalam guguran yang tak bisa kuhentikan
berjalan perlahan meniti di jalur-jalur tanah yang mematikan
#Aslan 050323
Ikuti tulisan menarik Aslan Rakhan lainnya di sini.