x

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Rabu, 8 Maret 2023 14:56 WIB

Mewujudkan Hilirisasi Aspal Buton, Serius atau Misterius?

Kalau pak Jokowi sudah memutuskan Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024, apakah pak Jokowi akan betul-betul berani bertanggung jawab untuk menghentikan impor aspal pada tahun 2024? Dan setelah itu apa? Dan kalau ternyata hilirisasi aspal Buton masih belum juga terwujud. Maka mau tidak mau, suka atau tidak suka, Indonesia pasti akan membuka kran impor aspal lagi. Seandainya saja skenario ini yang dikuatirkan akan benar-benar terjadi pada tahun 2024 nanti, maka peristiwa ini pantas akan menjadi viral. Karena rakyat Indonesia akan mencatat di dalam hati bahwa tragedi untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton yang katanya serius ini, tetapi ternyata misterius.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bapak Presiden Joko Widodo sudah memutuskan Indonesia akan stop impor aspal pada tahun depan, atau tahun 2024. Keputusan berani ini adalah hasil dari kunjungan pak Jokowi ke pulau Buton, Sulawesi Tenggara, pada tanggal 27 September 2022 yang lalu. Pak Jokowi mendapat informasi bahwa jumlah deposit aspal alam di pulau Buton, Sulawesi Tenggara, sangat melimpah, berjumlah 662 juta ton. Dan ironisnya, selama ini Indonesia sudah 40 tahun lebih mengimpor aspal. Pak Jokowi merasa sangat jengkel dan marah melihat kenyataan dan fakta aneh ini. Dan beliau langsung memutuskan 2 tahun lagi Indonesia akan stop impor aspal.

Sekarang sudah pertengahan bulan Maret 2023. Sudah hampir 6 bulan sejak pertama kali pak Jokowi memutuskan Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024. Tetapi mirisnya, sampai saat ini masih belum terdengar sama sekali adanya rencana dan tindaklanjut yang konkrit dari keputusan pak Jokowi tersebut. Apakah pak Jokowi serius dengan keputusannya, Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024? Karena kalau sudah hampir 6 bulan, dan tidak ada rencana dan tindaklanjut sama sekali, maka keputusan pak Jokowi ini kelihatannya akan ada berpotensi mangkrak, dan menjadi misterius.

Untuk menindaklanjuti keputusan pak Jokowi ini sudah dibuat Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton. Dan kalau Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton sudah ada, what next? Peta Jalan adalah peta untuk melihat melalui jalan-jalan mana yang terdekat dan paling cepat untuk sampai kepada tujuan. Dan apakah kita sudah melihat dan tahu jalan-jalan mana yang harus ditempuh untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton, sebelum impor aspal distop pada tahun 2024? Kelihatannya masih belum. Dengan demikian sangat dikuatirkan sekali masa depan mewujudkan hilirisasi aspal Buton akan semakin kabur, tidak jelas, dan misterius.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masalah utama untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton adalah masalah investasi. Pada Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis yang telah dibuat oleh menteri Investasi/BKPM, komoditas aspal berada di urutan ke 8. Ini berarti prioritas hilirisasi aspal Buton adalah rendah. Prioritas utama adalah komoditas-komoditas batubara dan nikel. Data-data ini menunjukkan bahwa antara keputusan pak Jokowi, Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024, tidak sinkron, dengan hasil dari Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis, dimana komoditas aspal berada di urutan ke 8. Dengan demikian, rakyat perlu bertanya: “Mewujudkan hiirisasi aspal Buton ini, apakah program pemerintah yang serius, atau misterius?”.

Hilirisasi aspal Buton seharusnya menjadi program utama pemerintah sejak dulu. Mengapa? Karena mewujudkan hilirisasi aspal Buton adalah sangat mudah sekali. Paling mudah apabila dibandingkan dengan hilirisasi-hilirisasi bahan tambang lainnya. Pasar sudah terbuka luas dan lebar. Indonesia mengimpor aspal sebesar 1,5 juta ton per tahun, atau setara dengan US$ 900 juta per tahun. Bahan baku batuan aspal Buton sudah melimpah ruah. Teknologi ekstraksi aspal Buton sudah tersedia. Dan yang masih belum ada adalah tinggal dana investasi. Jadi masalah investasi ini merupakan tantangan paling berat bagi pemerintahan pak Jokowi. Apakah pak Jokowi serius dengan rencana mewujudkan hilirisasi aspal Buton?. Kalau pak Jokowi serius, mohon pak Jokowi instruksikan kepada menteri Investasi/BKPM untuk segera merevisi Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis. Dan menempatkan komoditas aspal di urutan pertama.

Apabila komoditas aspal sudah berada di urutan pertama dari Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis, maka semua jajaran kementerian Investasi/BKPM akan dikerahkan dan ditugaskan untuk mempromosikan hilrisasi aspal Buton guna mendapatkan Investor. Kementerian Investasi/BKPM memiliki beberapa perwakilan-perwakilan di luar negeri yang namanya: Indonesia Investment Promotion Center (IIPC). Perwakilan-perwakilan IIPC ini berada di kota-kota Singapura, Sydney, Tokyo, Seoul, Taipeh, London, New York, dan Abu Dhabi. Tugas IIPC ini adalah mempromosikan investasi Indonesia ke para calon Investor di luar negeri.

Apabila hilirisasi aspal Buton dibandingkan dengan hilirisasi nikel, sejatinya hilirisasi aspal Buton memiliki banyak keuntungan bagi Indonesia. Tetapi mirisnya, hilirisasi nikel yang sekarang malah menjadi primadona. Karena apa? Karena sebagian besar Investornya adalah berasal dari China.

Adapun keuntungan hilirisasi aspal Buton untuk Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Produk akhir adalah barang jadi yang sudah berupa aspal Buton ekstraksi untuk mengsubstitusi aspal impor. Dengan demikian akan menghemat devisa negara yang jumlahnya cukup banyak. Dan manfaatnya akan bisa langsung dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, tanpa kecuali.
  2. Investasi yang dibutuhkan untuk hilirisasi aspal Buton relatif jauh lebih kecil dibandingkan dengan investasi yang dibutuhkan untuk membangun smelter nikel dan smelter mineral-mineral tambang lainnya.
  3. Kandungan lokal hilirisasi aspal Buton adalah 95%. Peralatan dan mesin-mesin bisa dibuat di Indonesia. Teknologi ekstraksi aspal Buton adalah sangat sederhana, sehingga pabrik dapat dioperasikan oleh tenaga-tenaga kerja lokal. Sedangkan kandungan lokal hilirisasi mineral-mineral tambang lainnya sangat kecil.
  4. Teknologi ekstraksi aspal Buton sangat ramah lingkungan. Sehingga tidak ada limbah sama sekali.
  5. Harga aspal Buton ekstraksi lebih murah daripada harga aspal impor, dan kualitasnya lebih unggul daripada kualitas aspal impor. Hal ini yang harus menjadi perhatian utama pemerintah.

Apabila hilirisasi aspal Buton ini dibandingkan dengan hilirisasi mineral-mineral tambang lainnya, hilirisasi aspal Buton akan lebih cepat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional. Mengapa? Karena jalan-jalan yang akan dibuat dari aspal Buton ekstraksi ini merupakan urat nadi perekonomian Indonesia. Tujuan utama dibangun infrastruktur jalan-jalan adalah untuk menghubungkan antara produsen-produsen dengan konsumen-konsumen. Khususnya produsen-produsen yang berada di daerah-daerah pedesaan dengan konsumen-konsumen yang berada di daerah-daerah perkotaan. Dengan demikian roda perekonomian akan bisa berputar dengan sangat cepatnya.

Pertanyaan rakyat sekarang adalah: “Mewujudkan hiirisasi aspal Buton ini, apakah program pemerintah yang serius atau misterius?”, sejatinya sampai saat ini masih belum terjawab juga. Seyogyanya wakil-wakil rakyat yang duduk di DPR dan DPD harus berani mempertanyakan hal ini kepada pemerintah. Jangan biarkan rakyat bertanya-tanya terus.

Kalau pak Jokowi sudah memutuskan Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024, apakah pak Jokowi akan betul-betul berani bertanggung jawab untuk menghentikan impor aspal pada tahun 2024? Dan setelah itu apa? Dan kalau ternyata hilirisasi aspal Buton masih belum juga terwujud. Maka mau tidak mau, suka atau tidak suka, Indonesia pasti akan membuka kran impor aspal lagi. Seandainya saja skenario ini yang dikuatirkan akan benar-benar terjadi pada tahun 2024 nanti, maka peristiwa ini pantas akan menjadi viral. Karena rakyat Indonesia akan mencatat di dalam hati bahwa tragedi untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton yang katanya serius ini, tetapi ternyata misterius. 

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler