x

Artikel yang Hilang di detik.com

Iklan

Cak Daus

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Juli 2021

Rabu, 8 Maret 2023 18:35 WIB

Pesan Perubahan Iklim untuk RUPS BNI di detik.com, Lenyap Misterius

Apakah BNI dan redaksi detik.com alergi dengan pesan perubahan iklim?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perubahan iklim telah menimbulkan banyak bencana.  Banjir, tanah longsor dan kekeringan adalah beberapa bencana ekologi akibat krisis iklim yang sekarang semakin sering kita jumpai. Bencana ekologis itu terjadi hampir di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Tak heran bila kosa kata perubahan iklim bergeser menjadi krisis iklim. 

Media massa, baik cetak maupun elektronik, memiliki peran besar dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait krisis iklim ini.

Menyadari peran media yang begitu besar terkait krisis iklim itulah, saya menulis artikel di kolom detik.com, sebuah media online legendaris yang merupakan salah satu bagian dari jaringan konglomerasi media di Indonesia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertanyaannya tentu saja adalah kenapa saya perlu menuliskan pesan perubahan iklim untuk RUPS BNI? Ya, di pertengahan Maret ini, Bank Negara Indonesia (BNI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Di acara itu, saya ingin mengirimkan pesan perubahan iklim kepada para pemegang sahamnya.

Kenapa harus mengirimkan pesan perubahan iklim ke pemegang saham BNI di RUPS? Ya, karena selama ini BNI selalu mengklaim sebagai pelopor Green Banking (Bank Hijau) yang peduli terhadap persoalan lingkungan hidup, termasuk perubahan iklim. Namun, sayangnya klaim sebagai green banking itu tidak seindah kenyataannya. Bagaimana tidak, BNI ternyata masih terus mendanai batu bara, penyebab krisis iklim. Timbul pertanyaan di benak saya, apakah BNI benar-benar sebagai green banking atau sekedar menjalankan strategi marketing greenwashing?

Di awal Maret 2023, redaksi detik.com secara resmi memberitahukan bahwa artikel saya telah disetujui dan akan dimuat di tanggal 2 Maret. Begini teks email dari redaksi detik.com, "Terima kasih atas partisipasi Anda dalam program Kolom. Artikel Anda telah disetujui dan dipublikasikan pada tanggal 2023-03-02 15:20:40 dengan judul "Pesan Perubahan Iklim untuk RUPS BNI"di Kolom detikNews."

Benar saja, di tanggal 3 Maret 2023, artikel saya dengan judul, "Pesan Perubahan Iklim untuk RUPS BNI", muncul di detik.com. Namun sayang, beberapa menit kemudian redaksi mengubah judulnya menjadi, "Pesan Perubahan Iklim untuk Sektor Perbankan". Kata BNI dihilangkan dari judul artikel saya itu.

Saya berpikir, tidak masalah judul diubah, asal substansi pesannya tidak hilang. 

Namun, sialnya artikel yang sudah diubah judulnya oleh redaksi detik.com itu tidak bertahan lama. Artikel itu tiba-tiba dilenyapkan dari kolom opini di detik.com. 

Melihat pola penghilangan artikel itu saya jadi curiga ada lobi-lobi tingkat tinggi dalam hilangnya artikel tersebut. Bagaimana tidak, polanya terlihat sistematis. Semula artikel itu dipublikasikan tanpa mengubah judulnya. Beberapa saat kemudian, redaksi detik.com mengubah judulnya. Setelah itu redaksi detik.com melenyapkan artikel itu.  Ada apa? Apakah BNI dan redaksi detik.com alergi dengan pesan perubahan iklim?

 

Ikuti tulisan menarik Cak Daus lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler