x

Iklan

Christian Saputro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Juni 2022

Rabu, 8 Maret 2023 18:36 WIB

Pesona Danau Tiga Warna Kelimutu

Danau Kelimutu terletak di puncak Gunung Kelimutu di kawasan Taman Nasional Kelimutu. Kelimutu disebut-sebut sebagai salah satu dari sembilan keajaiban dunia alias Nine Wonder In The World. Danau Kelimutu merupakan salah satu daerah tujuan dan ikon wisata di Pulau Flores , selain Komodo, kampung tradisional Bena, dan taman laut Riung yang indah memesona. Danau Kelimutu merupakan salah satu destinasi wisata andalan kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur .

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ketika Tuhan menciptakan dan mewarnai bumi,

di Kelimutu, Dia mencuci kuasnya

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Begitu ujaran yang tepat untuk melukiskan betapa indahnya danau Kelimutu.

Flores memang indah. Tak salah kalau Presiden Soekarno menjuluki pulau ini pulau bunga. Flores dalam bahasa portugis memang berarti bunga. Tetapi jika anda melawat ke Flores tak lengkap kalau tak singgah menikmati keindahan danau tiga warna Kelimutu. Danau Kelimutu terletak di puncak Gunung Kelimutu di kawasan Taman Nasional Kelimutu. Kelimutu disebut-sebut sebagai salah satu dari sembilan keajaiban dunia alias Nine Wonder In The World.

Danau Kelimutu merupakan salah satu daerah tujuan dan ikon  wisata  di Pulau Flores , selain Komodo, kampung tradisional Bena, dan taman laut Riung yang indah memesona. Danau Kelimutu merupakan salah satu destinasi wisata andalan kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur .

Danau Kelimutu tak bisa dipisahkan dengan keberadaan Gunung Kelimutu---  gunung berapi ---- yang terletak di Pulau Flores , Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende Kabupaten Ende.

 

Legenda Kelimutu

 Konon kisah terjadinya Kelimutu sudah melegenda berabad-abad di  dan dipercaya masyarakat kawasan ini. Konon, kisahnya Mae, seorang dewa yang bertugas untuk mengatur kehidupan di alam baka. Roh-roh dari orang yang meninggal, satu persatu akan bersemayam di danau berdasarkan amal baktinya selama hidup.

Danau Kelimutu Danau Arwah Muda-Mudi (Tiwu Nua Muri Kooh Fai) yang berwarna hijau turquoise, akan dihuni oleh roh-roh orang yang meninggal di usia remaja, anak-anak dan bayi.  Ajaibnya hanya Danau Muda-Mudi ini yang dikabarkan tidak pernah berganti warna.

Danau Arwah Yang Ditenung (Tiwu Ata Polo) yang sekarang berwarna coklat, dihuni oleh roh-roh orang-orang yang dimasa hidupnya pernah membunuh, mencuri, atau orang2 jahat lainnya. Danau Arwah Orang Tua (Tiwu Ata mBupu) berwarna putih susu bercampur kehijauan, dihuni oleh roh-roh orang yang meninggal di usia tua.

Danau Kwlimutu

Danau Tiga Warna

 Kelimutu merupakan gabungan kata dari Keli yang berarti gunung dan kata Mutu yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.

Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.

Danau ini dikenal dengan tiga warna, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu. Sekarang saja, dua warna dari ketiga danau itu adalah coklat, sedangkan yang lain adalah hijau.

Untuk melihat Danau Tiga Warna itu, pengunjung harus naik hingga ke tugu puncak. Dari puncak gunung itulah, mata anda akan dimanjakan oleh pemandangan tiga danau berwarna yang menakjubkan.

Taman Nasional Kelimutu bukan hanya terkenal karena keajaiban danaunya. Tapi alam yang sejuk dengan pemandangan yang memesona, dijamin membuat anda ingin berlama-lama.

Kawasan Kelimutu  telah ditetapkan sebagai taman nasional sejak 26 Februari 1992. Kawasan ini memiliki luas 5.356,5 hektare yang meliputi tiga kecamatan yakni Detusoko, Wolowaru dan Ndona, Kabupaten Ende.

Fenomena alam yang menakjubkan ini terjadi karena perubahan-perubahan warna pada danau, disebabkan oleh berubah-ubahnya endapan mineral yang terdapat di dasar danau. Sekaligus, cuaca yang sangat tidak stabil. Memang terasa Kelimutu menyimpan daya magis tersendiri.

Pengunjung bisa turun mendekati danau, hanya ditempat yang sudah disediakan. Tempat ini  agar safety dipagari  besi setinggi dada.

Pagi hari adalah waktu yang terbaik untuk menyaksikan keindahan danau Kelimutu. Sedangkan menjelang tengah hari, apalagi sore hari, biasanya pemandangan danau Kelimutu akan terhalang oleh kabut yang tebal. Selain pemandangan danau Kelimutu, dapat pula disaksikan keindahan alam lain di Taman Nasional Kelimutu seperti Hutan Lindung yang banyak ditumbuhi pepohonan pinus dan cemara serta kicauan burung-burung yang menghuni kawasan Taman Nasional Kelimutu.

Untuk melihat Danau Tiga Warna itu, pengunjung harus naik hingga ke tugu puncak. Dari puncak gunung itulah, mata anda akan dimanjakan oleh pemandangan tiga danau berwarna yang memesona.

Taman Nasional Kelimutu bukan hanya terkenal karena keajaiban danaunya. Tapi alam yang sejuk dengan pemandangan yang elok, dijamin membuat at home.

Jarak desa Kelimutu ke danau, sekitar 14 km - the winding road, meskipun tidak terlalu menanjak, jalan hotmix mulus sekali. Untuk naik menuju danau, disarankan bawa kendaraan pribadi atau naik Bus Kayu  tepatnya sebuah truk kayu yang dimodifikasi sedemikian rupa lengkap dengan bangku-bangku kayu yang panjang, hanya saja, tanpa pintu dan harus memanjat dari sisi kanan atau kiri kendaraan. Untuk jalan turun, bisa saja jalan kaki santai , yang ditempuh sekitar 2.5 hingga 3 jam,

Perjalanan dengan bus kayu makan waktu 1 jam, dan biasanya bus akan berangkat dini hari jam 4 untuk mengejar sunrise. Sebelum tiba di kawasan danau, harus membayar tiket masuk sebesar 5 ribu rupiah perorang dan mobil pribadi sekitar 10 ribu rupiah.

Dari lokasi parkiran kita bisa berjalan melalui jalan setapak yang terbuat dari paving block. Jangan lupa pakai jacket yang tebal dan syal, karena udara pagi sangat menusuk tulang. ,  Danau Kelimutu berada di ketinggian 1640 mdpl dengan suhu antara 10-15 derajat.

 

Gunung Kelimutu

Berjalan menuju look out point selama 20-30 menit. Look out point tempat melihat sunrise, dan bias memandang ke-3 danau dengan leluasa. 15 menit terakhir menuju look out point, jalan udah di semen, dengan anak-anak tangga. Kabut pagi yang dingin mulai berpendar keemasan. Matahari pagi merobek kelamnya pagi. Cahaya terang tanah menyinari danau raksasa dengan warna hijau turqoise mulai nampak,disisi yang agak jauh berwarna coklat. Konon dulu pernah berwarna merah marun.

Di sisi lain ada sebuah danau yang terpisah, letaknya persis di sebelah look out point, berwarna hitam kelam. Danau ini konon  dulu  berwarna hijau bercampur putih susu. Ini bisa dilihat pada gambar danau kelimutu di uang pecahan lima ribuan yang lama.

 

Ditemukan Van Such Telen

Kekayaan alam danau Kelimutu ditunjang pula dengan kekayaan budaya berupa rumah adat, tarian tradisional dan kerajinan tenun ikat yang merupakan ciri khas warga setempat. Selain itu pula, terdapat sumber air panas, air terjun, dan perkampungan adat yang wajib dikunjungi.

Awal mulanya daerah ini diketemukan oleh Van Such Telen, warga negara Belanda , tahun 1915. Keindahannya dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan dalam tulisannya tahun 1929. Kawasan wisata Danau Kelimutu terletak sekitar 51 kilometer dari Kota Ende.

Sejak saat itu wisatawan asing mulai datang menikmati danau yang dikenal angker bagi masyarakat setempat. Mereka yang datang bukan hanya pencinta keindahan, tetapi juga peneliti yang penasaran  ingin tahu kejadian atau fenomena alam yang amat langka itu.

Trip Menuju Kelimutu

 Dari Bandara Soekarno- Hatta (Jakarta) bisa menggunakan pesawat menuju Maumere, biasanya transit 30 menit di Surabaya dan 30 menit stop over di Denpasar. Total penerbangannya sendiri  hanya memakan waktu  2 jam 15 menit hingga landing  di Bandara Waioti, Maumere. Atau bisa juga dari Bandara  Soekarno- Hatta (Jakarta) langsung menuju Kupang. Dari Kupang baru naik peswat perintis Transnusa menuju Bandara Waioti, Maumere atau Ende.

Kota Maumere terletak di Kabupaten Sikka, tempat kelahiran Frans Seda. Sedangkan Kelimutu terletak di Kabupaten Ende. Dari Maumere ke Kelimutu Kecamatan Moni, melalui jalan yang berliku-liku, kanan-kiri hutan, dan terkadang tepian laut, dan sangat jarang berpapasan dengan bus. Perjalanan dari Maumere ke Ende sejauh 52 km bisa ditempuh lebih kurang 2,5 jam,

Dari sini perjalanan bisa dilanjutkan dengan travel dengan biaya antara Rp 80 ribu – Rp 120 ribu rupiah. Minta Travel berhenti tepat di depan basecamp Saorja Wisata.

Dari basecamp ini banyak kita temukan bungalow (penginapan) room rate bervariasi antara Rp150 ribu hingga Rp400 ribu. Destinasi wisata lain yang bisa dikunjungi di kota Ende antara lain; Blue StoneBeach,Situs Rumah Bekas Pembuangan Bung Karno, dan berburu tenun ikat di Pasar Ikat. Waktu yang tepat untuk melancong ke Kelimutu  adalah antara bulan Juli hingga September.

Tempat Menginap

 Di Moni, bisa kita temukan penginapan atau home stay ala backpakers yang tarifnya murah meriah, sepanjang jalan menuju danau Kelimutu terdapat beberapa penginapan dengan room rate rata-rata sekitar 200 ribu hingga 300 ribu permalam. Penginapan yang ada  Sao Ria Wisata, Hidayah, Regal Jaya, Nusa Bunga dan Arwanti Homestay. Fasilitas hotel tanpa AC, karena udara cukup dingin seperti di puncak.

*)Christian Heru Cahyo Saputro, pejalan, suka motret, tukang tulis dan suka berbagi kisah tinggal di Semarang.

Ikuti tulisan menarik Christian Saputro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu