x

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Senin, 20 Maret 2023 11:46 WIB

Hilirisasi Aspal Buton Masih Berada di Titik Nol?

Pak Basuki pernah mengatakan bahwa adalah dosa apabila kita tidak memanfaatkan aspal Buton untuk mengsubstitusi aspal impor. Mudah-mudahan pak Basuki masih ingat dengan kata-kata suci ini. Tentu saja pak Basuki sudah sangat paham bahwa dosa-dosa tidak memanfaatkan aspal Buton selama ini hanya akan dapat ditebus dengan mewujudkan industri hilirisasi aspal Buton. Dan kalau sekarang hilirisasi aspal Buton masih berada di titik nol? Apakah kita akan masih bisa tersenyum untuk menyongsong 1 abad aspal Buton pada tahun 2024 nanti? Hanya pak Jokowi dan pak Basuki yang akan bisa menjawab pertanyaan ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada hari Jum’at, tanggal 17 Maret 2023, telah diadakan Business Matching Produk Dalam Negeri 2023 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta. Kegiatan Business Matching Produk Dalam Negeri diselenggarakan untuk memfasilitasi pertemuan antara instansi pengguna produk dalam negeri, termasuk kementerian/lembaga, pemda dan badan usaha, dengan pelaku usaha industri dalam negeri.

Dalam pidato pembukaan acara tersebut, Bapak Presiden Joko Widodo sumringah ketika mengungkapkan rasa gembira dan apresiasinya kepada kementerian PUPR sebagai juara pertama dalam penggunaan produk-produk dalam negeri. Khususnya dalam pemanfaatan aspal Buton untuk mengsubstitusi aspal impor. Adapun keberhasilan kementerian PUPR menjadi juara satu ini tidak lepas dari jasa dan perintah pak Jokowi untuk memanfaatkan aspal Buton yang jumlah depositnya sangat melimpah di pulau Buton, Sulawesi Tenggara.

Sangat disayangkan sekali bahwa dalam acara yang penting ini pak Jokowi tidak menyinggung lebih jauh mengenai status dan perkembangan dari hilirisasi aspal Buton. Pak Jokowi juga tidak menjelaskan lebih rinci sudah berapa banyak kementerian PUPR telah mengsubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Dan anehnya, pak Jokowi juga tidak menjelaskan apa rencana dan tindakan konkrit lebih lanjut setelah beliau sudah memutuskan Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024. Padahal rakyat Indonesia sedang menunggu penuh harap, apa kejutan dari kiprah dan gebrakan pak Jokowi setelah mengambil keputusan berani itu?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Acara Business Matching Produk Dalam Negeri 2023 sudah selesai dan berlalu. Mungkin banyak orang sudah melupakan peristiwa itu. Tetapi rakyat masih ingat, dan sangat panasaran, serta ingin tahu sekali. Apa kira-kiranya isi pidato pak Jokowi dalam pembukaan acara Business Matching Produk Dalam negeri pada tahun 2024 nanti? Apakah kementerian PUPR akan menjadi juara nomor satu kembali ?. Karena telah memanfaatkan aspal Buton untuk mengsubstitusi aspal impor. Dan apakah pak Jokowi akan berani menghentikan impor aspal pada tahun 2024, sesuai dengan janji beliau?

Pertanyaan-pertanyaan ini muncul, karena status juara yang sudah dianugerahkan oleh pak Jokowi kepada pak Basuki kelihatannya bukan merupakan hasil dari keringat, air mata, karya gemilang, dan upaya luar biasa atau istimewa. Tetapi semua itu memang sudah merupakan kewajiban dan tanggung jawab dari seorang presiden, dan seorang menteri PUPR. Seharusnya memang sudah sejak lama pak Jokowi dan pak Basuki telah memanfaatkan aspal Buton untuk mengsubstitusi aspal impor. Sudah sejak tahun 2015, dimana pada saat itu untuk pertama kali pak Jokowi menginstruksikan kepada semua jajaran-jajaran kementerian terkait untuk menggantikan aspal impor dengan aspal Buton. Namun demikian baru, sekarang terlaksana. Memang benar apa kata orang bijak. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Dengan dianugerahkannya kementerian PUPR sebagai juara pertama penggunaan produk-produk dalam negeri untuk mengsubstitusi produk-produk impor, khususnya aspal. Seyogyanya ini merupakan dorongan dan motivasi yang kuat bagi pak Basuki untuk meningkatkan kinerjanya dengan memanfaatkan aspal Buton untuk mengsubstitusi aspal impor. Upaya ini tentunya untuk mampu mempertahankan reputasinya akan menjadi juara pertama lagi di tahun 2024. Tetapi mirisnya, seandainya produk-produk aspal Buton masih belum juga ada peningkatan produksinya sampai tahun depan, maka kemungkinan besar kementerian PUPR akan gagal untuk mampu mempertahankan juara pertama pada tahun 2024.

Kelihatannya pemberian anugerah juara pertama penggunaan produk-produk dalam negeri untuk mengsubstitusi produk-produk impor kepada kementerian/lembaga, pemda dan badan usaha, dinilai berdasarkan jumlah dan nilai produk dalam negeri yang telah digunakan untuk mengsubstitusi produk impor. Rasanya penilaian ini tidak jujur, lengkap, dan sempurna. Karena tidak ada kaitannya sama sekali dengan program pemerintah untuk membangun dan mengembangkan industri hilirisasi sumber daya mineral dan batubara, dan sumber daya alam. Seharusnya penilaian pak Jokowi berdasarkan jumlah kontribusi kementerian/lembaga, pemda dan badan usaha, dalam upaya-upayanya untuk mendukung terwujudnya industri hilirisasi.

Atas perintah Presiden, sudah pasti kementerian/lembaga, pemda dan badan usaha, akan berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan penggunaan produk-produk dalam negeri untuk mengsubstitusi produk-produk impor. Pak Jokowi memiliki senjata reward and punishment. Apabila tidak dilaksanakan, maka pejabat-pejabat utama akan dicopot, Tetapi untuk mendukung pembangunan industri hilirisasi, inilah sejatinya ujian dan tantangan berat bagi pejabat-pejabat utama kementerian/lembaga, pemda dan badan usaha. Untuk mendukung pembangunan industri hilirisasi diperlukan keringat, airmata, karya gemilang, dan upaya luarbiasa atau istimewa. Ujian ini merupakan indikator yang valid apakah pejabat-pejabat utama di dalam kementerian/lembaga, pemda dan badan usaha ini masih perlu dipertahankan, atau sebaiknya sudah harus diganti saja dengan pejabat-pejabat baru yang lebih berani, nasionalis, kreatif, dan inovatif.

Supaya dalam acara Business Matching Produk Dalam Negeri tahun depan, pada tahun 2024, kementerian PUPR akan menjadi juara nomor satu kembali, maka mulai dari sekarang pak Basuki harus berupaya untuk segera mendukung pembangunan industri hilirisasi aspal Buton. Ingat, pada tahun 2024 pak Jokowi sudah memutuskan akan stop impor aspal. Lalu apa yang sudah pak Basuki upayakan? Inovasi - inovasi dan terobosan-terobosan apa yang sudah kementerian PUPR hasilkan? Apakah hanya akan menunggu perintah pak Jokowi saja? Itu bukan sikap seorang juara sejati. Seorang juara sejati harus mampu menjadi solusi dari sebuah masalah. Dan bukan menjadi masalah dari sebuah solusi.

Memang kita patut merasa kecewa dan malu, karena tahun depan, tahun 2024, aspal Buton akan berusia 100 tahun, atau 1 abad, tetapi mirisnya, hilirisasi aspal Buton masih berada di titik nol. Mengetahui hal ini, mungkin pak Jokowi dan pak Basuki sudah tidak akan mungki bisa tersenyum lagi. Ini adalah tugas dan kewajiban dari pak Jokowi, dan pak Basuki untuk mewujudkan industri hilirisasi aspal Buton pada tahun 2024. Dan bukan malah memutuskan Indonesia stop impor aspal pada tahun 2024. Karena kalau industri hilirasi aspal Buton sudah terwujud, maka tanpa harus distop pun, impor aspal akan berhenti secara otomatis dengan sendirinya.

Pak Basuki pernah mengatakan bahwa adalah dosa apabila kita tidak memanfaatkan aspal Buton untuk mengsubstitusi aspal impor. Mudah-mudahan pak Basuki masih ingat dengan kata-kata suci ini. Tentu saja pak Basuki sudah sangat paham bahwa dosa-dosa tidak memanfaatkan aspal Buton selama ini hanya akan dapat ditebus dengan mewujudkan industri hilirisasi aspal Buton. Dan kalau sekarang hilirisasi aspal Buton masih berada di titik nol? Apakah kita akan masih bisa tersenyum untuk menyongsong 1 abad aspal Buton pada tahun 2024 nanti? Hanya pak Jokowi dan pak Basuki yang akan bisa menjawab pertanyaan ini.

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu