x

Iklan

Kokowoyo

Penghancur peradaban
Bergabung Sejak: 20 Maret 2023

Selasa, 21 Maret 2023 10:30 WIB

Mengenal Fenomena Psychoparadox

Kesadaran manusia hanyalah bagian atas saja dengan proporsi kecil. Sedangkan ketidaksadaran merupakan bagian bawah dengan proporsi paling besar yang diidap setiap insan. Ini berkaibat kejadian-kejadian bersifat paradoxal secara tidak disadari dapat mempengaruhi kondisi psikologis manusia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ketidaksadaran menjadi sebuah misteri yang sangat mengejutkan. Beberapa kejadian membuat manusia mengalami beberapa dampak sangat signifikan, mulai dari hal-hal yang dianggap remeh, maupun hal yang cukup besar.

Dalam lingkup akademisi kajian tentang ketidaksadaran dapat kita temui dalam psikoanalisis. Sebuah kajian tentang ketidaksadaran yang di usung oleh psikiatri sekaligus bapak dari psikoanalisis itu sendiri, yaitu Sigmund Freud. Kajiannya tentang ketidaksadaran manusia sangat mengguncang dunia intelektual dan psikologi pada jamannya. Itulah jaman dimana orang-orang lebih mengidentifikasi kesadaran manusia, baik dari perilaku secara sadar maupun tingkah laku secara sadar, sangat empiris dan tidak praduga.

Tetapi jikalau kita menengok kebelakang tentang bagaimana kesadaran itu hadir, dan apa sosok yang berdiri secara tegap di belakang kesadaran itu, Sigmund Freud mencoba memvisualisasikan proporsi kesadaran dan ketidaksadaran manusia melalui gunung es. Kesadaran manusia menurutnya hanyalah bagian atas saja dengan proporsi yang kecil. Sedangkan ketidaksadaran merupakan bagian bawah dengan proporsi yang paling besar dibandingkan kesadaran manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketidaksadaran disini adalah suatu misteri yang terus di konstruktif. Secara radikal bahkan memungkinkan tindakan-tindakan manusia dipengaruhi oleh ketidaksadaran. Maka bisa dikatakan ketidaksadaran manusia sangat mendominasi kehidupan secara radikal. Hal ini dapat dibuktikan dalam teori psikoparadox. 

Psikoparadox adalah sebuah nalisis rasional mengenai kejadian paradoksal yang tidak disadari manusia. Padahal kejadian tersebut dapat mempengaruhi dan memicu kesalahan bernalar dan menyebabkan gangguan psikologis serius pada setiap orang. Terkadang manusia tidak menyadari berbagai hal, manusia menganggap keputusan yang telah dibuat adalah sebuah kebenaran atau finalitas, tetapi sebenarnya kebenaran itu bersifat paradoks.

Seperti contoh orang yang menganggap hidup itu adalah sesuatu yang perlu dipikirkan, tetapi sebenarnya ketika seseorang memikirkan kehidupan, ia tidak akan dapat merasakan hidup yang sesungguhnya. Kenapa? Karena semakin ia mengetahui tentang poros kehidupan, ia akan menjadi lebih skeptis terhadap kehidupan. Hal inilah yang sebenarnya dapat memicu gangguan psikologis dikarenakan menyebabkan pesimis dan depresi. Maka dari itu perlunya kesadaran dalam menilai beberapa peristiwa, sehingga kita tidak terburu-buru membuat kesimpulan.

Kebenaran pada realitas saat ini bersifat tertunda, karena sebenarnya apa yang terjadi dan apa yang kita lihat bukanlah fakta dan final sebenarnya. Kecerobohan sejenis itu sudah menjadi hal lumrah pada realitas, maka perlu ditangguhkan dan berpikir secara rasional terhadap peristiwa dan konsekuensi yang ditimbulkan.

Contoh lain dalam penguat teori psikoparadox adalah Teori Atomic Habbits, sebuah buku yang menganalisa kejadian-kejadian sepele yang dapat memberikan dampak sangat besar. Seperti contoh "Kupu-kupu di hutan Amazon dapat menyebabkan kebakaran dengan skala besar di hutan tersebut", dalam hal ini kita dapat mengambil pelajaran dan refleksi atas diri kita sendiri. Kita tidak boleh meremehkan hal-hal kecil tersebut dalam berbagai aspek kehidupan.

Mengacu kepada analogi tersebut, mungkin dalam pandangan umum saat ini tidak mungkinlah seekor kupu-kupu kecil dapat menyebabkan kebakaran skala besar di hutan Amazon. Tetapi faktanya kupu-kupu tersebut benar-benar memungkinkan penyebab kebakaran. Inilah yang akan memberikan dampak signifikan. Kita akan mengalami shocked berat dikarenakan praduga salah mengenai kejadian tersebut.

Itulah inti-inti dasar dalam psikoparadox yang dapat dipahami secara general dengan bantuan analogi-analogi yang saling berkaitan. Kita tidak perlu menyepelekan berbagai hal dalam realitas termasuk dalam hal kecil sekalipun. Kita periu membuat beberapa opsi keputusan dalam menentukan alur yang akan kita jalani.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Kokowoyo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB