Sebagai orang tua atau pengajar, mungkin seringkali kita berpikir bahwa game dan gadget hanya akan merusak kreativitas anak. Namun, apakah kita pernah berpikir bahwa game dan gadget bisa menjadi teman kreatif bagi anak-anak? Salah satu contoh inspiratif datang dari Perpustakaan Mupat SD Muhammadiyah 4 Kota Malang.
Melihat rendahnya minat anak-anak untuk datang ke perpustakaan, pustakawan Mupat mencoba melakukan terobosan dengan mengadakan "Minecraft Building Competition". Dalam event ini, anak-anak diberi kesempatan untuk merancang perpustakaan sekolah yang sesuai dengan imajinasi mereka, dengan memanfaatkan game Minecraft sebagai alatnya.
Ternyata, ide yang dianggap kontroversial ini berhasil menarik perhatian anak-anak. Mereka bersemangat merancang perpustakaan impian mereka. Kegiatan seperti ini tidak hanya menumbuhkan kreativitas, tetapi juga membantu anak-anak untuk lebih tertarik dengan perpustakaan dan dunia literasi.
Dalam era digital seperti sekarang ini, game dan gadget memang sudah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak. Namun, bukan berarti kita harus menyalahkannya atau menghindarinya. Sebagai pengajar dan orang tua, kita bisa memanfaatkan alat-alat tersebut sebagai sarana untuk menumbuhkan kreativitas dan minat literasi anak-anak. Perpustakaan Mupat telah memberikan contoh bagaimana memanfaatkan game sebagai teman kreatif bagi anak-anak. Bagaimana dengan kita?
Ikuti tulisan menarik Hana Ayudah lainnya di sini.
