x

Digital Photography by Tasch 2023

Iklan

Taufan S. Chandranegara

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Juni 2022

Jumat, 31 Maret 2023 13:37 WIB

Anonim (11)

Anonim (11). Kenangan. Angan tiba ataupun telah lalu. Puisi, menulis kejujuran cerita perasaan. Transendental jernih jiwa. Cerita perjalanan kasih sayang. Salam cinta saudaraku.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Duduk di kursi sembari nyiram kebun sendiri,
menikmati pepohonan bunga perdu sewarna hati,
menyanyi sana sini tak terganggu sorak-sorai 
tanaman benalu, tak jua bosan numpang di dahan.

Oh, ada kupu-kupu kecil beterbangan menari-nari
Oh, ada belalang berlompatan di daun-daun
Oh, siang bolong terikmu diperlukan taman ini
Oh, hujan datang sebelum pelangi, amboi!

Girangnya hati selalu berseri-seri, bersemi
musim melati bunga putih tumbuh di hati
Ya. Ya, ahai kumbang madu penyuka sari bunga,
berbagi ya, untuk kepik si kecil warna-warni.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Serakah itu nakal. Kumbang? 
Tak boleh ya kenyang sendiri
Masih ada capung sore hari
Jangan lupa berbagi ya ...   

**

Hmmh, kamu lagi senyum-senyum ya ...
Kenapa? Pasti kamu sedang memandangi 
keramaian di hatimu, kangen ya ...
Tadi, peri kecil mengirim potretmu.

Aku jadi tahu, kau gelisah sepanjang waktu
Sedang menulis kenangan ya, mau motret apa lagi?
Kirimlah sebanyak gemintang di hatimu 
Untuk langit di hatiku seluas bola matamu.

Kenapa? 
Kau gemar menghilang di balik kangenmu  
Kemayu senyummu biarkan menyampaikan rindu
Di sini, menunggu setaman hati selebar kangenku.

**

Ya sudah, kalau tak juga mau hadir memetik bunga
Biarkan hatimu terbuka. Satu bintang datang untukmu
Satu bintang datang untukku. Merangkai cerita putih
Bukan warna-warni sebanyak sepi memelukmu.

Senyum ... Nah, begitu. Biarkan cantikmu lepas,
bebas bercerita sesuka kangenmu melepas sepi,
sewarna hari-harimu, aku berlari memburumu
kapanpun, dimanapun, di sudut tersunyi sekalipun

Kekasih, aku masih menyimpan lipstikmu 
tertera di botol air mineral hari itu, masih ingat
setelah kau marah meninju pipiku, lalu memeluk
membisik cerita cinta di hatimu ...

Hihihi, 
sesama supir angkot lucu ya kalau kangen.

**

Kenapa ya hari ini, barengan menulis 
cerita cinta tentang kita, itu kabar dari malaikatmu
Apa betul begitu? Kalau benar begitu, itu artinya
gravitasi di hati kita sedang marak kasih sayang.

Hore! Itu artinya, hati kita sedang berebutan 
mau molos melihat buku harian di awan-awan.

Sayonara ... Sampai jumpa di mimpi-mimpi, 
melukis bunga cinta di kebun langit.

***

Jakarta Indonesiana, Maret 31, 2023.

Ikuti tulisan menarik Taufan S. Chandranegara lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB