x

Iklan

Nora Margaret

Penulis Indonesiana (Narasumber Berbagi Praktik Baik IKM/Guru SMK N 1 Sumatera Barat)
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Sabtu, 1 April 2023 16:15 WIB

Penguatan Karakter Menumbuhkan Nilai Spritual Meningkatkan Iman dan Taqwa  dalam Perspektif Kurikulum Merdeka & Berdasarkan Alquran/Hadist

Bagaimana menguatkan karakter peserta didik dalam meningkatkan Iman dan Taqwa  Dalam perspektif Kurikulum Merdeka & berdasarkan Alquran/ Hadist?. Ulasan berikut berdasarkan pemahaman penulis terhadap implementasi Kurikulum Merdeka sebagai salah seorang Narasumber Berbagi Praktik Baik dan juga Agen Penguatan Karakter Kemendikbudristek RI. Pemahaman secara holistik dilengkapi dengan referensi Alquran dan Hadist yang sebagai petunjuk resmi umat Islam. Sinergisitas aturan Islam dan Prinsip Kurikulum Merdeka dapat dilihat dari alur paparan berikut ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pertanyaan Pemantik : Bagaimana Menumbuhkan Nilai Spritual dan Meningkatkan Iman dan Taqwa Peserta Didik Berdasarkan Prinsip Kurikulum Merdeka ?

"Jika kamu ingin tumbuh secara spiritual, kamu harus belajar untuk melepaskan yang lama dan membuka diri untuk yang baru." - Sathya Sai Baba

Melepaskan hal-hal lama dalam konteks spiritual dapat merujuk pada melepaskan kebiasaan, pikiran negatif, atau perasaan yang membatasi pertumbuhan spiritual seseorang. Sementara membuka diri untuk hal-hal baru mencakup keinginan untuk belajar dan mengembangkan pemahaman baru tentang kehidupan dan keberadaan manusia. Makna lain dari quotes tersebut adalah bahwa pertumbuhan spiritual membutuhkan kesediaan untuk meninggalkan kebiasaan atau pola pikir lama yang mungkin tidak lagi membantu seseorang untuk tumbuh secara spiritual. Membuka diri untuk hal-hal baru mencakup kesediaan untuk mengeksplorasi cara-cara baru untuk mengembangkan pemahaman spiritual dan melihat kehidupan dari perspektif yang berbeda

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penguatan Karakter dalam Perspektif Kurikulum Merdeka

Penguatan karakter merupakan salah satu tujuan penting dalam proses pendidikan di Indonesia. Karakter yang kuat dan positif akan membantu individu untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan, termasuk dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin cepat. Perspektif kurikulum Merdeka Belajar yang diterapkan di Indonesia saat ini bertujuan untuk mengembangkan karakter yang kuat dan mandiri pada peserta didik. Dalam esai ini, saya akan membahas tentang penguatan karakter berdasarkan perspektif kurikulum Merdeka Belajar di Indonesia.

Kurikulum Merdeka Belajar yang diterapkan di Indonesia saat ini menekankan pada pendekatan yang holistik dan komprehensif dalam pengembangan peserta didik. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan seluruh aspek kemampuan peserta didik, termasuk aspek karakter. Penguatan karakter pada peserta didik diimplementasikan melalui empat aspek pendidikan karakter yang diusung oleh Kurikulum Merdeka Belajar, yaitu aspek religius, sosial, emosional, dan intelektual.

Aspek religius merupakan salah satu aspek karakter yang dianggap penting dalam pengembangan peserta didik di Indonesia. Kurikulum Merdeka Belajar menekankan pada pentingnya pembentukan karakter religius pada peserta didik. Hal ini dilakukan melalui pengenalan konsep agama, serta pembelajaran tentang nilai-nilai moral yang terkandung dalam agama tersebut. Peserta didik juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan ketakwaan dan keimanan mereka melalui kegiatan keagamaan, seperti sholat berjamaah, puasa, dan ibadah lainnya.

Aspek sosial juga merupakan aspek yang sangat penting dalam pengembangan karakter peserta didik. Kurikulum Merdeka Belajar menekankan pada pentingnya pembentukan karakter sosial yang baik pada peserta didik. Hal ini dilakukan melalui pengenalan nilai-nilai sosial, seperti kerjasama, toleransi, dan kepedulian terhadap sesama. Peserta didik juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain, melalui kegiatan sosial, seperti kegiatan gotong-royong, kegiatan bakti sosial, dan kegiatan lainnya.

Aspek emosional juga sangat penting dalam pengembangan karakter peserta didik. Kurikulum Merdeka Belajar menekankan pada pentingnya pembentukan karakter emosional yang baik pada peserta didik. Hal ini dilakukan melalui pengenalan konsep emosi, serta pembelajaran tentang cara mengelola emosi yang sehat dan produktif. Peserta didik juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan beradaptasi dengan perubahan dan menghadapi tekanan yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Aspek intelektual juga merupakan aspek penting dalam pengembangan karakter peserta didik. Kurikulum Merdeka Belajar menekankan pada pentingnya pembentukan karakter intelektual yang kuat pada peserta didik. Hal ini dilakukan melalui pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, serta pembelajaran yang dilakukan dengan metode yang inovatif dan kreatif

 

Penguatan Karakter Berdasarkan Prinsip Kurikulum Merdeka

Penguatan karakter merupakan salah satu tujuan utama dari kurikulum merdeka. Prinsip kurikulum merdeka menempatkan peserta didik sebagai subjek yang aktif dalam proses pembelajaran, sehingga dapat mengembangkan karakter yang kuat dan positif. Penguatan karakter dalam konteks kurikulum merdeka mencakup pengembangan nilai-nilai moral, sosial, dan spiritual yang esensial bagi peserta didik dalam menghadapi kehidupan di masyarakat. Berikut adalah makna penguatan karakter berdasarkan prinsip kurikulum merdeka:

Pertama, Menumbuhkan Nilai-Nilai Spritual : Kurikulum Merdeka dapat membantu siswa untuk mengembangkan karakter dan menumbuhkan nilai spiritual melalui pendidikan agama, pembiasaan, pengalaman langsung, dan lingkungan pendidikan yang positif.

 

Kedua, Meningkatkan kemandirian peserta didik : Kurikulum merdeka mengedepankan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan potensi, minat, dan kebutuhan peserta didik. Dengan demikian, peserta didik akan lebih aktif dan mandiri dalam mengembangkan kemampuan dan karakternya.

 

Ketiga, Mengembangkan kemampuan berpikir kritis : Pembelajaran yang berorientasi pada prinsip kurikulum merdeka mendorong peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, sehingga dapat melakukan analisis yang mendalam dan menyeluruh terhadap berbagai masalah yang dihadapinya.

 

Keempat, Menumbuhkan nilai-nilai moral dan sosial : Kurikulum merdeka memperhatikan pengembangan nilai-nilai moral dan sosial, seperti kejujuran, toleransi, empati, dan kepedulian terhadap sesama. Peserta didik diajarkan untuk memiliki sikap positif dalam menghadapi kehidupan, serta mampu berinteraksi dengan masyarakat secara baik dan benar.

 

Kelima, Mengembangkan kreativitas dan inovasi :Pembelajaran yang berorientasi pada prinsip kurikulum merdeka memperhatikan pengembangan kreativitas dan inovasi peserta didik. Peserta didik diajarkan untuk berpikir out of the box, menciptakan sesuatu yang baru, dan memecahkan masalah secara kreatif.

 

Keenam. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan : Prinsip kurikulum merdeka mendorong peserta didik untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan, baik dalam konteks kepemimpinan diri sendiri maupun kepemimpinan dalam kelompok atau masyarakat. Peserta didik diajarkan untuk menjadi pemimpin yang tangguh dan mampu memimpin dengan bijaksana.

 

Secara keseluruhan, penguatan karakter dalam konteks kurikulum merdeka tidak hanya berkaitan dengan pengembangan aspek intelektual, tetapi juga mengacu pada pengembangan aspek moral, sosial, dan spiritual peserta didik. Dengan demikian, peserta didik akan menjadi individu yang tangguh dan berkarakter kuat, serta mampu berkontribusi secara positif bagi masyarakat.

 

Bagaimana Menumbuhkan Nilai Spritual dan Meningkatkan Iman dan Taqwa Peserta Didik Berdasarkan Prinsip Kurikulum Merdeka ?

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam Kurikulum Merdeka untuk memperkuat karakter siswa dan menumbuhkan nilai spiritual, di antaranya adalah:

  1. Pendidikan agama: Salah satu cara yang paling umum untuk menumbuhkan nilai spiritual adalah dengan mengajarkan pendidikan agama. Dalam Kurikulum Merdeka, pendidikan agama bisa menjadi mata pelajaran yang diwajibkan atau bisa juga menjadi kegiatan ekstrakurikuler.
  2. Pembiasaan: Karakter yang kuat dan baik harus dibiasakan sejak dini. Dalam Kurikulum Merdeka, siswa diajarkan untuk membiasakan hal-hal yang baik seperti disiplin, keteladanan, kemandirian, kerja keras, kejujuran, dan kepedulian terhadap sesama.
  3. Pengalaman langsung: Kurikulum Merdeka memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam mengembangkan karakter dan menumbuhkan nilai spiritual. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas yang membutuhkan kejujuran, keberanian, kerja keras, dan tanggung jawab.
  4. Lingkungan pendidikan: Lingkungan pendidikan yang positif dapat membantu siswa untuk tumbuh dan berkembang dalam aspek karakter dan nilai spiritual. Guru dan pengajar harus membantu siswa dalam menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung dalam belajar.

Untuk membentuk siswa yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, serta berakhlak mulia sesuai prinsip kurikulum merdeka, dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:

  1. Memberikan pemahaman tentang nilai-nilai agama secara mandiri dan bebas. Peserta didik harus diberikan kebebasan untuk memilih pendekatan dan metode pembelajaran yang sesuai dengan minat dan potensi masing-masing individu. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan sumber belajar yang bervariasi dan memfasilitasi pertemuan dengan ahli agama yang terpercaya.
  2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik dalam kegiatan keagamaan. Peserta didik dapat dimotivasi untuk aktif dalam kegiatan keagamaan seperti shalat berjamaah, mengaji, dan kajian agama lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan keagamaan yang menarik dan memberikan fasilitas yang memadai.
  3. Menerapkan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik. Dalam pembelajaran agama, peserta didik harus diberikan kebebasan untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan minat dan potensi masing-masing individu. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial yang populer di kalangan peserta didik.
  4. Menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang kepada sesama. Peserta didik harus dibiasakan untuk selalu bersikap toleran dan menghargai perbedaan agama, suku, dan budaya. Hal ini dapat dilakukan dengan memfasilitasi kegiatan sosial yang melibatkan peserta didik dalam lingkungan yang berbeda-beda.
  5. Membangun karakter yang berakhlak mulia. Peserta didik harus diberikan pembelajaran tentang nilai-nilai moral dan etika yang dapat membentuk karakter berakhlak mulia seperti jujur, amanah, sabar, dan lain sebagainya. Hal ini dapat dilakukan dengan menghadirkan tokoh-tokoh agama yang memiliki integritas dan prestasi dalam bidang moral dan etika.
  6. Memberikan kesempatan untuk berkreasi dan berinovasi dalam pembelajaran agama. Peserta didik harus diberikan kebebasan untuk mengembangkan ide-ide dan kreativitas dalam mempelajari ajaran agama yang dianutnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas-tugas yang menantang dan memberikan ruang untuk berdiskusi dan berdebat.

Dengan menerapkan prinsip kurikulum Merdeka dalam pembelajaran agama, peserta didik diharapkan dapat menjadi generasi yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, serta berakhlak mulia secara mandiri dan aktif. Hal ini akan membentuk karakter peserta didik yang kuat dan tangguh dalam menghadapi tantangan kehidupan. Cara dan pelaksanaan yang benar dan selalu mengedepankan kepentingan dan mengakomodir semua kebutuhan siswa tentu menjadi keunggulan dan keberhasilan program -program yang diselenggarakan dalam hal ini.

Bagaimana Menumbuhkan Nilai Spritual dan Meningkatkan Iman dan Taqwa Peserta Didik Berdasarkan Alquran dan Hadist ?

Berikut ini adalah beberapa ayat dan surat Al-Quran serta Hadist yang dapat membantu pemahaman seseorang/siswa bisa menumbuhkan nilai spiritual dan meningkatkan iman dan taqwa peserta didik:

  1. Surat Al-Fatihah (1), ayat 1-7 :  "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus."
  2. Surat Al-Baqarah (2), ayat 285-286 : "Rasul-Nya beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian juga orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun dari rasul-rasul-Nya. Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa), “Berilah kami ampunan kami ya Tuhan kami, dan kepada-Mulah tempat kembali.”
  3. Surat Al-An'am (6) ayat 162 : "Katakanlah, "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam."
  4. Surat Al-Mulk (67): ayat 2 :"Yang menciptakan hidup dan mati, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."
  5. Surat Ar-Rahman (55): ayat 13-14 : "Masing-masing berada di sana dengan kurniaan yang baik-baik (di surga). Yang manakah yang kamu dustakan lagi? Dan (disediakan pula) buah-buahan yang berlimpah-limpah, yang mereka kehendaki."
  6. Surat Al Bayyinah : ayat 7 :  "Dan orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk" 
  7. Surat Al An AM : ayat 32 : "Dan Allah menciptakan kamu tidak sekedar bermain-main"
  8. Surat Al An Kabut Ayat 45 : "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar" 
  9. Surat Al Baqarah Ayat 153 : "Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar" 
  10. Surat Al - Alaq Ayat 1 : "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan" 
  11. Surat Al Insyirah, Ayat 5 :  "Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan" 
  12. Ash Shaffat . ayat 78-80 " "Dan janganlah kamu merasa lelah untuk berbuat baik. Sesungguhnya tidak ada balasan bagimu kecuali surga yang penuh kenikmatan dari Tuhanmu Yang Maha Pemurah"
  13. Surat Ali Imran , Ayat 200 : "Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu, dan tetaplah bersiap siaga di medan perang, dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung" 
  14. Al Hujarat , Ayat 13 : "Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu" 

Adapun Hadist yang menjadi dasar pemahaman siswa agar bisa menumbuhkan nilai spiritual dan meningkatkan iman dan taqwa peserta didik:Berikut adalah hadist Rasulullah yang dapat menjadi dasar pemahaman siswa dalam menumbuhkan nilai spiritual, meningkatkan iman, dan taqwa:

  1. Hadist tentang kebersihan: "Bersih itu sebagian dari iman" (HR. Muslim, no. 223)
  2. Hadist tentang sabar: "Tidaklah ada kelebihan bagi orang yang tidak sabar" (HR. Bukhari, no. patience 1469)
  3. Hadist tentang keikhlasan: "Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya" (HR. Bukhari, no. 1)
  4. Hadist tentang kasih sayang: "Barangsiapa yang tidak menunjukkan belas kasihan kepada manusia, maka Allah tidak akan menunjukkan belas kasihan kepadanya" (HR. Bukhari, no. 103)
  5. Hadist tentang taqwa: "Taqwa itu di sini," dan beliau menunjuk ke dadanya tiga kali. (HR. Muslim, no. 35)
  6. (HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907): "Setiap amalan tergantung niatnya"
  7. (HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45 : "Tidak sempurna iman seseorang sampai dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri"
  8. (HR. Bukhari no. 49 dan Muslim no. 31 : "Orang yang beriman adalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya"
  9. HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599): "Halal itu jelas, haram itu jelas, dan di antara keduanya ada yang syubhat (tidak jelas). Barang siapa yang menjaga dirinya dari syubhat, maka ia telah memelihara agamanya dan kehormatannya, dan barang siapa yang terjerumus dalam syubhat, maka ia telah terjerumus dalam hal yang haram."
  10. HR. Ahmad no. 17819 :  "Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah."

Demikian beberapa Ayat Alquran dan hadis-hadis yang dapat dijadikan referensi untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagi siswa meningkatkan iman dan taqwa mereka serta memperkuat nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Bermanfaat, Yang benar datangnya dari Allah, Yang salah karena kemampuan manusia sifatnta terbatas dan pemahaman yang diperoleh dengan cara belajar terus menerus dalam memahami kehidupan secara komperhensif.

 

 

Ikuti tulisan menarik Nora Margaret lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler