x

Untuk mendapatkan uang Rp 28 Miliar, Panitia Ganti rugi libatkan 8 orang Masyarakat Desa, seakan akan jadi pemilik tanah.

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Rabu, 5 April 2023 16:47 WIB

Drama Mewujudkan Hilirisasi Aspal Buton

Drama mewujudkan hilirisasi aspal Buton sejatinya persis sama seperti timnas U-20: “Kami hanya ingin bermain sepak bola”. Aspal Buton: “Kami hanya ingin mewujudkan hilirisasi aspal Buton”. Gol dari hilirisasi aspal Buton adalah apabila aspal Buton sudah mampu mengsubstitusi aspal impor. Dan ini bukan drama. Dan juga bukan sandiwara. Tetapi inilah aspal Buton yang sedang bermain sepak bola. You’ll never walk alone.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Baru-baru ini kata “drama” mencuat ke permukaan, dan menjadi viral, gara-gara rencana Piala Dunia U-20 dibatalkan oleh FIFA. Padahal acara Piala Dunia U-20 tersebut akan diadakan bulan depan di Indonesia. Terlepas dari apa penyebab gagalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia, yang paling menarik perhatian adalah komentar dari pelatih tim Nasional Jepang, Koichi Togashi: “ Indonesia banyak drama. Lebih baik orang Indonesia bermain drama saja. Daripada bermain sepak bola”.

Meskipun kata-kata ini hanya merupakan sebuah guyonan dan sindiran kepada orang-orang Indonesia, khususnya pemerintah Indonesia. Tetapi apabila kita renungkan dalam-dalam, maka ada benarnya juga. Bagaimana cara kita membuktikan bahwa di Indonesia ini banyak drama? Salah satunya dapat kita saksikan sendiri dari proses dan upaya-upaya untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton. Tahun depan aspal Buton akan berusia 1 abad. Tetapi mirisnya, hilirisasi aspal Buton masih belum juga terwujud. Mengapa ? Karena banyak sekali drama-drama yang telah terjadi selama ini.

Sebelum kita lanjut, maka ada baiknya kalau kita tahu lebih dahulu, apa yang dimaksud dengan drama itu. Drama adalah jenis karya sastra yang menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang dipentaskan. Kisah dan cerita dalam drama memuat konflik dan emosi yang secara khusus ditujukan untuk pementasan teater. Sehubungan dengan drama ini, ada sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Nicky Astria dengan judul: “Dunia ini adalah panggung sandiwara”. Sandiwara dan drama adalah pasangan yang serasi. Tetapi tidak cocok dimainkan untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari mana kita harus memulai adegan pertama dari sebuah drama untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton? Pada tahun 2015, di awal pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo, pak Jokowi sudah pernah menginstruksikan kepada semua jajaran kementerian-kementerian terkait untuk menggantikan aspal impor dengan aspal Buton. Dan sekarang, di akhir masa pemerintahan 2 periode pak Jokowi, hilirisasi aspal Buton masih belum juga terwujud. Apakah ini bukan drama? Cerita drama memuat konflik dan emosi. Apakah rakyat tidak merasa emosi yang memuncak melihat fakta pahit ini? Apa saja yang sudah pak Jokowi berbuat untuk aspal Buton selama hampir 10 tahun ini?

Babak kedua dari drama mewujudkan hilirisasi aspal Buton dimainkan sebagai tindak lanjut dari instruksi pak Jokowi untuk menggantikan aspal impor dengan aspal Buton tersebut. Pada akhir tahun 2015, dalam acara penandatanganan MoU antara PT Pertamina (Persero) dengan PT Wijaya Karya Tbk, untuk memproduksi aspal Hibrida, Pak Basuki Hadimuljono – Menteri PUPR mengatakan : “Adalah dosa apabila kita tidak memanfaatkan aspal Buton”. Mirisnya, pada tahun 2019, rencana proyek kerjasama antara PT Pertamina (Persero) dengan PT Wijaya Karya Tbk untuk memproduksi aspal hibida terhenti, dan tidak dilanjutkan, alias mangkrak. Apakah ini bukan drama? Kata-kata pak Basuki: “Adalah dosa apabila kita tidak memanfaatkan aspal Buton”, terngiang-ngiang terus di telinga. Tetapi hilirisasi aspal Buton pun tidak kunjung terwujud. Drama, oh drama. Mengapa harus ada drama?

Drama berikutnya adalah ketika Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Karinbang), Bapak Rahmad Gobel, menemani Pak Jokowi datang berkunjung ke pulau Buton pada tanggal 27 September 2022. Pak Rahmad mengatakan bahwa Indonesia harus memiliki target khusus untuk berswasembada aspal. Pak Rahmad menegaskan bahwa ada dua faktor penyebab Indonesia keranjingan impor aspal. Faktor pertama, Indonesia tidak mensyukuri nikmat karunia sumber daya alam yang berlimpah. Adapun faktor kedua, karena kurang gigihnya dalam melakukan inovasi dan riset.

Kelihatannya pak Rahmad sebagai anggota DPR baru saja bangun dari mimpinya dan sadar bahwa deposit aspal alam di pulau Buton sangat melimpah. Padahal anak-anak SD sudah tahu, kalau pulau Buton itu sejak tahun 1924 sudah sangat terkenal dengan tambang aspalnya. Apakah ini bukan drama? Tugas anggota DPR adalah untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton dengan tindakan konkrit, Dan bukan hanya dengan kata-kata yang bersayap. Dan tidak ada ujung pangkalnya. Drama-drama semua ini telah membuat emosi rakyat sampai ke ubun-ubun. Karena wakil-wakilnya di DPR hanya mencari kambing hitam atas ketidakmampuan pemerintahan pak Jokowi untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton.

Bagaimana babak akhir dari drama mewujudkan hilirisasi aspal Buton ini?. Pada saat kunjungannya pak Jokowi ke pulau Buton 6 bulan yang lalu, pak Jokowi telah memutuskan dengan tegas  akan stop impor aspal pada tahun 2024. Tahukah pak Jokowi bahwa Indonesia mengimpor aspal sebanyak 1,5 juta ton per tahun. Atau senilai US$ 900 juta per tahun?. Kalau pak Jokowi akan stop impor aspal pada tahun 2024, dan aspal impor masih belum siap digantikan oleh aspal Buton, lalu bagaimana dengan kelanjutan dari pembangunan infrastruktur jalan-jalan di seluruh Indonesia. Termasuk pembangunan infrastruktur jalan-jalan di IKN, proyek kebanggan pak Jokowi?. Apakah keputusan Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024 ini merupakan sebuah drama juga untuk mendapatkan simpati hati rakyat?. Tentunya rakyat bisa menilai sendiri.

Apabila kita sekarang sudah tahu bahwa semua proses dan upaya-upaya untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton merupakan sebuah drama berjilid-jilid, sambung menyambung, apakah kita akan ikut bermain dalam drama tersebut agar kita mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari para penonton? Kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 telah mencoreng wajah Indonesia di dunia internasional. Dan sekaligus telah menimbulkan banyak kekecewaan hati rakyat, khususnya para penggemar dan pemain sepak bola. Jangan sampai hilirisasi aspal Buton akan menjadi korban dari drama-drama politik dan pencitraan. Mewujudkan hilirisasi aspal Buton adalah upaya murni untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Drama mewujudkan hilirisasi aspal Buton sejatinya persis sama seperti timnas U-20: “Kami hanya ingin bermain sepak bola”. Aspal Buton: “Kami hanya ingin mewujudkan hilirisasi aspal Buton”. Gol dari hilirisasi aspal Buton adalah apabila aspal Buton sudah mampu mengsubstitusi aspal impor. Dan ini bukan drama. Dan juga bukan sandiwara. Tetapi inilah aspal Buton yang sedang bermain sepak bola. You’ll never walk alone.

                      

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB