x

Koleksi Pribadi: Digital Art Photography by Taufan

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Jumat, 7 April 2023 21:42 WIB

Hilirisasi Aspal Buton Mencari Kambing Hitam

Alasan yang jujur mengapa hilirisasi aspal Buton masih belum juga terwujud di dalam era pemerintahan pak Jokowi adalah karena masa pemerintahan pak Jokowi tidak akan lama lagi. Effektif tinggal beberapa bulan lagi saja. Semua pihak, termasuk para Investor, pada saat ini sedang fokus kepada isu-isu siapa Presiden yang baru pengganti pak Jokowi. Oleh karena itu untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton semua pihak sekarang ini sedang menahan diri, dan menunggu hasil terpilihnya Presiden yang baru nanti. Dan sejatinya, inilah alasan yang paling jujur dan masuk akal mengapa hilirisasi aspal Buton sampai detik ini masih belum juga bisa terwujud. Oleh karena itu kita tidak perlu mencari alasan-alasan lain. Apa lagi mencari kambing hitam.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa pada tahun 2024, aspal Buton akan genap berusia 1 abad. Apa yang paling menarik dari peristiwa 1 abad aspal Buton ini? Peristiwa yang paling menarik dari 1 abad aspal Buton ini adalah karena hilirisasi aspal Buton masih belum juga terwujud. Indonesia sudah 77 tahun merdeka. Dan sudah 7 kali berganti Presiden. Tetapi mirisnya, hilirisasi aspal Buton masih belum juga terwujud. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi di bumi pertiwi kita ini?

1 abad adalah 100 tahun. Dan Indonesia sudah merdeka selama 77 tahun. Masak sih Indonesia tidak mampu mewujudkan hilirisasi aspal Buton?. Mungkin kalau diadakan survey, 99 dari 100 orang pasti tidak akan percaya, kalau Indonesia masih belum mampu mewujudkan hilirisasi aspal Buton. Indonesia sudah memiliki banyak sekali para ahli, pakar, profesor, Doktor, dan sarjana S3. Masak sih tidak ada satupun yang mampu mewujudkan hilirisasi aspal Buton? Jadi apa sih alasan sebenarnya yang paling masuk akal, mengapa hilirisasi aspal Buton masih belum juga terwujud? Mungkin alasannya, yang anak kecil juga tahu, adalah karena Indonesia masih belum mau. Ya, betul sekali. Karena Indonesia masih belum mau. Dan bukan karena tidak mampu.

Kalau diadakan survey lagi. Siapa yang percaya bahwa hilirisasi aspal Buton pada saat ini masih belum juga terwujud adalah karena Indonesia masih belum mau? Kelihatannya 100 dari 100 orang pasti percaya. Semua orang pasti percaya bahwa hilirisasi aspal Buton masih belum juga bisa terwujud adalah karena Indonesia sudah merasa sangat nyaman dengan aspal impor. Sehingga untuk apa kita repot-repot memikirkan terwujudnya hilirisasi aspal Buton? Kalau dengan impor aspal saja kita sudah bisa merasa nyaman, dan ongkang-ongkang kaki? Mengapa juga kita harus peduli dengan aspal Buton? Sebenarnya fenomena impor aspal ini adalah sangat lucu. Tetapi lelucon ini tidak mampu membuat kita tertawa. Malah justru membuat kita menangis dan meratap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Karinbang), Bapak Rahmad Gobel, ketika menemani Pak Jokowi datang berkunjung ke pulau Buton pada tanggal 27 September 2022, telah mengatakan bahwa Indonesia harus memiliki target khusus untuk berswasembada aspal. Pak Rahmad menegaskan bahwa ada dua faktor penyebab Indonesia keranjingan impor aspal. Faktor pertama, Indonesia tidak mensyukuri nikmat karunia sumber daya aspal alam yang berlimpah. Adapun faktor kedua, karena kurang gigihnya dalam melakukan inovasi dan riset.

Perkataan pak Rahmad ini perlu kita ulas dan kritisi, karena pak Rahmad adalah wakil rakyat. Dengan demikian ucapannya akan mewakili suara dan hati nurani rakyat. Pak Rahmad mengatakan bahwa Indonesia harus memiliki target khusus untuk berswasembada aspal. Indonesia sudah merdeka selama 77 tahun, dan sampai saat ini masih belum ada target kapan Indonesia akan berswasembada aspal. Alangkah entengnya pak Rahmad mengucapkan Indonesia harus memiliki target swasembada aspal. Tetapi tidak ada satupun upaya-upaya dari anggota-anggota DPR untuk memaksakan kepada pemerintah untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton di dalam era pemerintahan pak Jokowi. Sebenarnya pernyataan pak Rahmad ini ditujukan kepada siapa sih?

Pak Rahmad menegaskan bahwa ada dua faktor penyebab Indonesia keranjingan impor aspal. Faktor pertama, Indonesia tidak mensyukuri nikmat karunia sumber daya aspal alam yang berlimpah. Adapun faktor kedua, karena kurang gigihnya dalam melakukan inovasi dan riset. Alasan yang diberikan oleh pak Rahmad ini apakah dapat diterima oleh akal sehat? Bagaimana mungkin pak Rahmad tahu bahwa Indonesia tidak mensyukuri nikmat karunia sumber daya aspal alam? Mungkin pak Rahmad harus menjelaskannya lebih rinci dan spesifik lagi. Siapa yang dimaksud dengan Indonesia?. Indonesia dipimpin oleh seorang Presiden. Dan apabila Indonesia tidak mensyukuri nikmat karunia sumber daya aspal alam, maka berarti yang tidak mensyukuri itu adalah Presidennya. Apakah begitu?

Adapun faktor kedua dari alasan pak Rahmad adalah karena kurang gigihnya dalam melakukan inovasi dan riset. Bagaimana mungkin pak Rahmad tahu bahwa mengapa hilirisasi aspal Buton belum terwujud adalah karena kurang gigihnya dalam melakukan inovasi dan riset? Mengapa yang harus disalahkan adalah karena kurang gigihnya dalam melakukan inovasi dan riset?. Masalah inovasi dan riset itu adalah masalah pendanaan. Apabila dana riset dari pemerintah sangat terbatas, tentu saja jangan mengharapkan akan ada inovasi dan riset yang mumpuni. Khususnya untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton.

Hilirisasi aspal Buton masih belum juga bisa terwujud di usianya yang 1 abad merupakan cermin dan potret dari kegaduhan dan keadaan Indonesia pada saat. Betapa banyaknya alasan-alasan yang telah disampaikan untuk menjustifikasi mengapa hilirisasi aspal Buton masih belum juga terwujud sampai saat ini, di usianya yang hampir 1 abad. Dari sekian banyak alasan-alasan yang diberikan, alasan-alasan yang mana yang bisa diterima oleh rakyat? Karena sebagian besar dari alasan-alasan tersebut merupakan kambing hitam. Alasan-alasan yang selalu menyalahkan keadaan dan orang lain. Padahal yang salah itu sejatinya adalah diri kita sendiri.

Setelah kita sudah tahu alasan apa yang jujur, tentu kita akan dapat dengan mudah untuk mengatasi masalah itu dengan cepat dan benar. Dan segera akan mengambil langkah-langkah konkrit untuk memperbaikinya. Sebenarnya mewujudkan hilirisasi aspal Buton itu adalah sangat mudah. Asalkan kita mau. Kuncinya adalah kalau kita mau dan jujur. Dan kita tidak perlu selalu mencari kambing hitam atas kegagalan belum terwujudnya hilirisasi aspal Buton di dalam era pemerintaha pak Jokowi. Karena orang-orang yang selalu mencari kambing hitam adalah orang-orang yang ingin mengalihkan opini atas kelemahan dan ketidak mampuan dirinya.

Alasan yang jujur mengapa hilirisasi aspal Buton masih belum juga terwujud di dalam era pemerintahan pak Jokowi adalah karena masa pemerintahan pak Jokowi tidak akan lama lagi. Effektif tinggal beberapa bulan lagi saja. Semua pihak, termasuk para Investor, pada saat ini sedang fokus kepada isu-isu siapa Presiden yang baru pengganti pak Jokowi. Oleh karena itu untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton semua pihak sekarang ini sedang menahan diri, dan menunggu hasil terpilihnya Presiden yang baru nanti. Dan sejatinya, inilah alasan yang paling jujur dan masuk akal mengapa hilirisasi aspal Buton sampai detik ini masih belum juga bisa terwujud. Oleh karena itu kita tidak perlu mencari alasan-alasan lain. Apa lagi mencari kambing hitam.

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB