x

Ilustrasi Alien. Gambar oleh 0fjd125gk87 dari pixabay.com

Iklan

Slamet Samsoerizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2022

Senin, 10 April 2023 06:57 WIB

Ilmuwan yakin Manusia Tak Sendirian di Alam Semesta, Ada Alien di Luar Sana

Apakah Alien itu nyata? Itu pertanyaan yang mengusik ilmuwan. Saat ini tidak ada bukti kehidupan di planet lain, tetapi alam semesta adalah tempat yang besar. Tampaknya tidak mungkin dari triliunan planet yang dianggap ada di alam semesta kita yang berusia 13,8 miliar tahun, hanya Bumi yang pernah menjadi tuan rumah kehidupan. Perburuan terhadap alien masih panjang, tetapi para ilmuwan optimis metode baru akan mengungkapkan bahwa kita tidak sendirian di alam semesta.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Apakah alien itu nyata? Itu pertanyaan yang mengusik ilmuwan. Saat ini tidak ada bukti kehidupan di planet lain, tetapi alam semesta adalah tempat yang besar. Tampaknya tidak mungkin dari triliunan planet yang dianggap ada di alam semesta kita yang berusia 13,8 miliar tahun, hanya Bumi yang pernah menjadi tuan rumah kehidupan.

Pemutusan hubungan antara luasnya alam semesta dan kurangnya bukti kehidupan alien ini dikenal sebagai Paradoks Fermi. Dengan demikian, pencarian makhluk luar angkasa adalah perkara serius, dan para ilmuwan semakin paham tentang cara mencari ET.

Stephanie Pappas lewat rilis di laman Live Science menyatakan, upaya pertama dalam pencarian kehidupan di luar bumi dimulai jauh sebelum manusia memiliki kemampuan untuk keluar dari planet kita sendiri. Menurut Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) Institute, penemuan radio membuka pintu bagi gagasan transmisi dari dunia lain, dan penemu Nikola Tesla dan Guglielmo Marconi percaya bahwa mereka mungkin menangkap sinyal dari Mars pada awal 1900-an.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pencarian serius pertama berbasis radio untuk kehidupan di luar bumi terjadi pada tahun 1960. Itu didalangi oleh astronom Frank Drake, yang menggunakan dua teleskop radio untuk mencari sinyal dari planet yang berpotensi mengorbit bintang yang berjarak 10 dan 12 tahun cahaya.

Proyek Ozma, seperti yang diketahui, tidak menghasilkan apa-apa. Proyek Phoenix juga tidak, upaya swasta oleh Institut SETI yang berlangsung dari tahun 1995 hingga 2000 dan mencari 800 sistem bintang dalam jarak 200 tahun cahaya dari Bumi. Upaya tersebut berlanjut hingga hari ini dengan Allen Telescope Array, susunan 42 antena yang dapat disetel ke frekuensi gelombang mikro dari seberang Bima Sakti.

SETI Institute juga meluncurkan upaya untuk mendeteksi pulsa laser yang mungkin dikirim oleh alien cerdas yang sangat jauh sebagai pesan ke kosmos. Tentu saja, upaya ini mengandaikan spesies asing berteknologi maju. Para ilmuwan juga sedang mencari bentuk kehidupan yang lebih sederhana.  

Di samping itu,  memikirkan pula kemajuan dalam pesawat ruang angkasa tanpa awak dan teknologi penginderaan jauh memungkinkan mereka untuk mencari molekul yang mungkin menunjukkan sesuatu di luar sana. Teleskop sensitif, seperti teleskop luar angkasa James Webb, dapat mengambil variasi kecil dalam cahaya yang keluar dari planet ekstrasurya yang jauh, memungkinkan peneliti mendeteksi oksigen, belerang, atau gas lain yang mungkin menunjukkan sesuatu.

Bisa jadi, bahwa mikroba sedang bekerja di sana. Upaya terbaru juga mungkin telah mendeteksi medan magnet pertama di sekitar planet mirip Bumi yang jauh — prasyarat bagi kehidupan untuk bertahan dari radiasi keras bintang terdekat.

Di tata surya kita sendiri, robot seperti Mars rover Perseverance sedang mengumpulkan sampel untuk mencari fosil atau molekul yang mungkin menunjukkan bahwa kehidupan mikroba berkembang di Planet Merah miliaran tahun yang lalu, saat itu lebih hangat dan lebih basah.

Peneliti bumi sedang mempelajari lingkungan yang ekstrim, seperti gurun Chili dan kedalaman palung laut, untuk membantu memandu pencarian ini. Perburuan masih panjang, tetapi para ilmuwan planet optimis bahwa metode baru akan mengungkapkan bahwa kita tidak sendirian di alam semesta. ***

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler