x

Iklan

Christian Saputro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Juni 2022

Selasa, 11 April 2023 06:16 WIB

Kue Ku, Kue Perlambang Panjang Umur

Kue Ku dijadikan perlambang panjang umur, dikarenakan kura-kura yang memang umurnya panjang, seumur dengan manusia yang bisa hidup didalam kedamaian sampai 80 hingga 100 tahun. Dengan menghidangkan sesajian kue yang berbentuk kura-kura merah (ang ku ko) sewaktu bersembayang, Tionghoa berharapan juga bisa sama panjang umurnya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kue berbentuk kura-kura itu  biasanya berwarna merah merona. Kue itu bernama Kue Ku dan warna merahnya menandakan keriangan dalam perayaan orang Hokkian. Kue ini juga sering disebut kura. Kue khas Tionghoa ini konon perlambang panjang umur.

Kue istimewa ini biasanya ada dalam segala macam ritual Tionghoa, seperti  kelahiran, ulang tahun, pernikahan, hari raya Imlek, Cap Go Meh, dan lainnya.

Kue Ku dijadikan perlambang panjang umur  dikarenakan kura-kura yang memang umurnya panjang, seumur dengan manusia yang bisa hidup didalam kedamaian sampai 80 hingga 100 tahun. Dengan menghidangkan sesajian kue yang berbentuk kura-kura merah (ang ku ko) sewaktu bersembayang, orang Tionghoa berharapan juga bisa sama panjang umurnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dahulu kala dalam sembahyang sehabis musim panen dari tradisi sesajian kura-kura. Pada suatu ketika, kebiasaan yang dilaksanakan pada malam bulan purnama dipertengahan musim Rontok (Tiong- Chiu) ini terdampak oleh kekurangan kura-kura hidup, maka orang mulai membuat kue kura-kura dari ketan untuk menggantikannya, inilah yang merupakan Tiong Chiu Pia semula di Tiongkok Selatan, sehingga membuat Tiong Chiu Pia dengan mengetokkan cetakan masih dipakai sampai sekarang.

Jajan basah yang dibuat dari bahan beras ketan, dalam bahasa Tio-ciu “ke “ dan dalam bahasa Hokkian “ko”. Ku ini bahannya  dari ketan yang ditumbuk sampai kalis dan diberi warna merah, lalu dibentuk bola yang berisi lumpur kacang hijau, jadinya Kue Ku ini sebetulnya jajan onde-onde yang tidak digoreng. Onde-onde merah ini kemudian dimasukkan dalam cetakan kayu yang berukiran motip kura-kura, lalu diketokkan diatas meja, maka berjatuhanlah diatas meja kue kura-kura merah merekah yang sering juga disebut kue tok.

Konon ,Ku Ku,  muasalnya kue basah ini merupakan jajan asal  Pribumi bangsa Yue (Viet) yang sudah ribuan tahun berbudaya beras sebelum kedatangan Tionghoa dari Utara, mereka itu berada di Tiongkok bagian selatannya Yangtze River seperti di Hokkian, dan dari mereka itulah yang membawa makanan dan jajannya juga terus merantau melalui Pulau Taiwan, ke Filipina Malaysia hingga menghuni tersebar ke seluruh Nusantara.

Ikuti tulisan menarik Christian Saputro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler