Warga binaan Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jatim tetap produktif dengan menghasilkan sayuran berkualitas di rumah hijau atau green house Lapas Kelas I Malang. Green House diprakarsai oleh jajaran Bimbingan Kerja, warga binaan diajak untuk menanam budidaya sayuran dengan cara hidroponik.
Menanam jadi salah satu kegiatan yang banyak dilakukan baik di pekarangan rumah ataupun sebagai usaha dalam skala usaha besar. Namun, terbatasnya lahan yang dimiliki terkadang jadi salah satu kendala yang dihadapi sebagian orang ketika ingin memulai usaha pertanian. Budidaya secara hidroponik bisa menjadi alternatif pilihan untuk memulai kegiatan pertanian yang terkendala dengan terbatasnya lahan.
Metode Hidroponik dipilih karena lahan yang tidak cukup luas serta metode ini dinilai cukup mudah, murah, dan cocok sebagai materi pembinaan kemandirian untuk Warga Binaan.
Dengan memanfaatkan lahan sempit yang ada di dalam Lapas Kelas I Malang, para WBP menyulap lahan sempit menjadi lahan bermanfaat yang menghasilkan sayuran berkualitas. Hidroponik berasal dari kata Yunani yaitu Hydro yang mempunyai arti air dan juga ponos yang mempunyai arti daya. Saat dua kata itu disatukan akan membentuk definisi budidaya suatu tanaman dengan memanfaatkan media air sebagai media tanam utamanya.
Kepala Lapas Kelas I Malang Heri Azhari mengatakan, "Green House di Lapas Kelas I Malang ini sudah sangat produktif dengan menghasilkan sayuran berkualitas Tinggi, Bahkan setiap bulan kita selalu panen dan menghasilkan sayuran-sayuran segar berkualitas yang siap Konsumsi.
L'SIMA PASTI APIK !
(HUMAS LAPAS KELAS I MALANG)
Ikuti tulisan menarik Berita Lapas lainnya di sini.
