x

Iklan

Firmanda Dwi Septiawan firmandads@gmail.com

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 November 2021

Jumat, 14 April 2023 19:05 WIB

Penemu dan Kolonisasi di Benua Amerika

Amerika merupakan suatu wilayah yang di dalamnya terdiri dari berbagai suku, ras, dan etnik. Amerika juga memiliki peradaban kuno dan termasuk dalam peradaban yang maju pada masa itu, yaitu peradaban Maya yang berada di tengah benua Amerika, peradaban Aztec di dataran tinggi Meksiko, dan peradaban Inca di Amerika Selatan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Amerika merupakan suatu wilayah yang di dalamnya terdiri dari berbagai suku, ras, dan etnik. Amerika juga memiliki peradaban kuno dan termasuk dalam peradaban yang maju pada masa itu, yaitu peradaban Maya yang berada di tengah benua Amerika, peradaban Aztec di dataran tinggi Meksiko, dan peradaban Inca di Amerika Selatan.

Pribumi yang menghuni benua Amerika salah satunya dikenal sebagai orang-orang Indian. Julukan tersebut diberikan oleh bangsa Eropa yang datang di Amerika karena mengira bahwa Amerika merupakan benua Asia dan perkiraan mereka yang telah mendarat di tanah India, sehingga orang-orang Eropa tersebut menyebut penghuni Amerika adalah orang-orang “Indian”. Meskipun demikian, kelompok lain seperti Hohokam, Adenans, Hopewellians, dan Anasazi juga merupakan kelompok awal yang menghuni daratan Amerika.

Penduduk Awal Benua Amerika

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelompok-kelompok awal yang menghuni daratan Amerika ini dikenal dengan Hohokam, Adenans, Hopewellians, dan Anasazi. Mereka membangun sebuah desa dan menanam tanaman. Beberapa kelompok ini juga membangun piramida, burung atau ular. Kehidupan kelompok ini sangat bergantung pada tanah, dan masyarakatnya berorientasi pada klan dan komunal. Unsur-unsur alam memainkan peranan penting dalam keyakinan spiritual mereka.

Mereka memiliki budaya terutama lisan, meskipun beberapa mengembangkan jenis hieroglif untuk melestarikan teks-teks tertentu. Bukti yang ada menunjukkan banyaknya perdagangan diantara kelompok-kelompok itu, tetapi beberapa hubungan mereka bermusuhan.

Kolonisasi Benua Amerika

Sejarah kedatangan Inggris pertama oleh Raleigh pada tahun 1585 menunjukkan banyak perbedaan pendapat di bidang agama dan politik, sementara beberapa kelompok bersaing untuk mendapatkan kekuasaan dan posisi di antara mereka sendiri atau dengan tetangga mereka. Koloniasasi Inggris di Amerika dilandasi oleh kebebasan demi kesejahteraan dan kebahagiaan serta melespakan diri dari belenggu dan tekanan di bidang ekonomi, politik, dan agama.

Alasan di bidang ekonomi yaitu karena kurangnya perkembangan pertanian dan rakyat sulit memperoleh lahan, serta mata pencaharian terpusat pada sektor industri bulu domba. Politik yakni karena ketika raja maupun ratu yang berkuasa pada saat itu bersikap sewenang-wenangnya dan tidak memberikan kesempatan berpolitik kepada rakyat, terutama pada kepada rakyat yang membangkang kekuasaan gereja. Sedangkan untuk yang agama adalah bahwa mereka tidak dibiarkan untuk diberikan kebebasan dalam menjalankan agamanya masing-masing.

Inggris Bukan Yang Pertama Datang

Secara historis, Inggris bukan merupakan bangsa pertama yang datang di benua Amerika, akan tetapi sebelumnya telah terdapat berbagai bangsa Eropa lainnya seperti bangsa Portugis, Spanyol, Meksiko, dan Suku Indian. Kolonisasi di Amerika serikat berawal dari adanya penjelajahan yang dilakukan oleh benua Eropa.

Bermula dari penjelajahan yang dilakukan oleh bangsa portugis, eksplorasi yang sistematis terhadap "dunia baru" Amerika dilakukan oleh bangsa Portugis yang dipimpin oleh Pangerah Henry atau Prince Henry (1394-1460). Selanjutnya pelayaran yang dilakukan oleh Christopher Columbus (1451-1506) tahun 1492 dapat ditempatkan dalam konteks penjelajahan bangsa Eropa ke benua "baru" Amerika.

Columbus yakin bahwa dia dapat menemukan rule terpendek ke arah timur dengan cara berlayar ke arah barat menyeberangi Atlantik. Dia menyangka San Salvador adalah India, negeri yang kaya akan bahan rempahrempah. Antara tahun 1492-1502 Columbus melakukan empat kali pelayaran ke Amerika dan menemukan kepulauan Caribia. Sampai dia mati, pulau-pulau yang didarataninya seperti Haiti, Dominica, Puerto Rico, Jamaica, Cuba dan Honduras masih diyakininya sebagai India.

Kedigdayaan Koloni Inggris di Benua Amerika 

Pada akhir abad ke-16 Monarki Tudor telah mengubah kerajaan Inggris sebagai kekuatan utama di Eropa yang siap bersaing dengan negara-negara lainnya dalam melakukan eksploitasi benua baru. Setelah keluar dari krisis monarki abad ke-15 yang dikenal dengan "Wars of Roses" atau perang-perang bunga ros dalam tubuh keluarga monarki, Inggris memasiki abad ke-16 memperoleh pemerintahan yang kuat di dalam negeri. Henry berusaha meningkatkan kekuatan ekonomi dalam negeri melalui perdagangan luar negeri.

Sistem pemagaran tanah atau enclosure telah mampu meningkatkan produktifitas pertanian dan peternakan sehingga mampu meningkatkan ekonomi Inggris melalui ekspor wool dan hasil pertanian. Kebijakan ini menimbulkan penduduk di kota-kota besar menjadi padat. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah inggris berusaha mencari daerah koloni baru sebagai tempat tinggal warganya. Amerika sebagai benua baru merupakan pilihan utama untuk tujuan itu. Kaum migran yang dikirim Inggeris diharapkan akan mampu meningkatkan produktifitasnya untuk kepentingan ekonomi kerajaan Inggris, seperti halnya telah dilakukan oleh bangsa Spanyol di New Spain, Amerika.

Dalam merealisasikan tujuan itu, Ingris harus bersaing dengan Spanyol. Setelah mendapat laporan dari Richard Hakluyt, seorang pendukung kolonisasi Inggeris di Amerika yang menyatakan bahwa Spanyol merupakan ancaman utama bagi kepentingan kolonisasi Inggeris di benua baru tersebut, Inggris mulai meninjau hubungan persahabatannya dengan Spanyol. Pada masa pemerintahan Elizabeth I (1558-1603) hubungan Inggeris dan Spanyol putus yang disebabkan oleh putusnya hubungan gereja Inggris dengan Roma dan dukungan Inggris terhadap gereja Protestan Belanda dalam melawan gereja Katholik Spanyol.

Pada tahun 1560-an, John Hawkins merebut sejumlah pangkalan dagang Spanyol di kepulauan Caribia dan menjual budak-budak Afrika terhadap pengusaha perkebunan di kawasan itu. Saudara sepupu Hawkins, Francis Drake juga merebut West Indies Spanyol tahun 1570-an. Antara tahun 1577-1580, Drake merebut kapal Spanyol yang bermuatan emas di kawasan Pasifik dan mendirikan Calofonu'a. Sedangkan perusahaan Cathay membiayai perjalanan Martin Frobister (1576-1578) untuk mengeksplorasi daerah Kanada. Keberhasilan para penjelajah Ingris di Amerika terhadap kedudukan Spanyol tersebut mendorong Inggris untuk mengintensifkan kolonisasinya atas Amerika Utara yang walaupun pada akhirnya mengalami kegagalan.

Ikuti tulisan menarik Firmanda Dwi Septiawan firmandads@gmail.com lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler