x

Gambar oleh brands amon dari Pixabay

Iklan

sucahyo adi swasono

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474
Bergabung Sejak: 26 Maret 2022

Minggu, 16 April 2023 09:03 WIB

Siluet Merenda, Kegelapan Nyata Menjelma

Gelap gulita dalam ketimpangan tatanan dunia pun kian terasa menyeruak menjelma. Sementara, Tuhan masih menunggu kehadiran manusia-manusia pilihan yang akan pulihkan keseimbangan sebagaimana awal mulanya alam semesta dicipta ...

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sadarkah di antara kita bila Tuhan Semesta Alam sejak semula telah ajarkan kepada manusia tentang budaya kebaikan bernilaikan prinsip keseimbangan di seluruh aspek semesta kehidupan?

Bergulir dalam batas ruang dan waktu, seiring dengan perguliran waktu merangkai kejadian berulang-ulang

Dan, suatu ketika akan nampak sebagai ketetapan, teratur, lalu berdaur

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ataukah ada yang merasa bila segalanya tercipta dan menjelma dengan sendirinya?

Sehingga menghantarkan manusia menghamba pada nafsu, lampiaskan tamak serakah tak terkendali

Terjerembab ke dalam kubangan gelimang harta, tahta mahkota, dan maunya menjadi penguasa

Abaikan kesetaraan antar sesama, melupa diri bila sejatinya diri ini adalah hamba bagi Sang Pencipta

Merudapaksa alam semesta, menghisap sesama demi meraih dominasi bergelimangkan hegemoni tanpa merasa risih dan enggan mengakuinya

Melebarkan sayap dan memuncak melintas antar bangsa, membelah dunia dalam genggamannya

Tuhanpun dipaksa tunduk menuruti maunya ..!

 

Gelap gulita dalam ketimpangan tatanan dunia pun kian terasa menyeruak menjelma

Sementara, Tuhan masih menunggu kehadiran manusia-manusia pilihan

Yang akan pulihkan keseimbangan sebagaimana awal mulanya alam semesta dicipta

Dengan adab budaya dan peradaban yang diajarkan-Nya sebagai busana pembalut jati diri kepribadian yang asasi

Agar manusia hidup dalam kehidupan nan indah dalam tatanan surgawi

Dan, sayangnya kebanyakan manusia lebih terbuai oleh bujuk rayu dan bernafsu

Menuju kehidupan terkutuk, celaka, binasa berlautkan api yang menyiksa

 

Sadarkah kita?

Ataukah masih dalam buaian nafsu keakuan yang melena?

 

*****

Kota Malang, April di hari kelima belas, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.  

Ikuti tulisan menarik sucahyo adi swasono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler