x

Tips dan trik berkonten ria di sosial media (freepik)

Iklan

Achmad Humaidy

Seorang narablog yang menyalurkan hobi membaca dan menulisnya melalui INDONESIANA supaya bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja. Kepoin blognya: https://www.blogger-eksis.my.id II IG @me_eksis II Twitter @me_idy
Bergabung Sejak: 23 Februari 2022

Rabu, 26 April 2023 05:35 WIB

3 Cara Produksi Konten yang Relevan di Media Sosial

Konten dalam bentuk multimedia makin relevan dinikmati di media sosial. Bila kontenmu berkualitas bukan tak mungkin akan banyak kesempatan kolaborasi yang ditawarkan dari berbagai pihak, termasuk brand.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

     Tren Work From Anywhere (WFA) pasca pandemi masih diminati. Banyak muda mudi yang beralih profesi menjadi digital nomad. Seorang digital nomad merupakan sosok pekerja kreatif yang kebanyakan terdaftar dalam platform marketplace atau pekerja startup dan biasanya sering melakukan traveling sambil remote working. Umumnya, mereka memilih co-working space sebagai kantor atau tempat memproduksi konten.

    Beranjak dari digital nomad, profesi konten kreator pun bermunculan seiring platform media sosial yang diminati lintas generasi. YouTube, TikTok, Instagram, Facebook, dan Twitter tak hanya berfungsi sebagai media tontonan, banyak juga yang sudah meraih cuan jutaan rupiah dari konten terbaik yang mereka hasilkan. Jumlah followers tak lagi menjadi tolak ukur kesuksesan sebagai konten kreator sebab setiap konten yang dibuat melalui media sosial akan menemui penikmatnya masing-masing. Di bawah ini 3 cara konten media sosialmu biar relate dan relevan sesuai target audiens yang ingin dicapai:

  1. Punya ciri khas atau keunikan

Materi konten yang beda akan selalu dicari netizen. Sebagai konten kreator, kita harus punya personal branding yang kreatif supaya netizen betah menikmati konten yang telah dibuat. Belakangan ini, para konten kreator juga harus punya strategi agar kontennya menjangkau audiens yang lebih besar lagi contohnya dengan kolaborasi bersama konten kreator lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, fokus konten yang dibuat tak melulu posting kehidupan pribadi yang banyak gaya (flexing). Pilih ide atau tetapkan tujuan karya yang lebih orisinal. Netizen lebih suka mendapat informasi atau insight baru dari sebuah konten yang tersaji melalui media sosial. Misal, konten berupa hidden gems yang jarang diketahui publik secara luas.

2. Konten harus memiliki taste sesuai tipe audiens media sosial

Kekuatan atau daya tarik suatu konten yang disebar melalui media sosial harus mengundang antusiasme audiens. Ini menjadi tantangan bagi para konten kreator yang tak hanya menyajikan konten sebatas artikel, foto, atau video saja, tetapi juga harus punya caption atau meta description yang ramah mesin pencari sehingga konten dianggap penting dan berguna bagi masyarakat dunia maya. Supaya konten yang dibuat makin akurat, maka bisa juga melakukan riset mendalam untuk menentukan konten yang sedang ramai diperbincangkan netizen.

Hal penting lain yang perlu diperhatikan konten kreator yaitu identifikasi karakteristik media sosial yang dipakai. Dengan mengetahui objektif tersebut, konten kreator bisa menemukan versi konten apa yang harus dibuat sesuai tren dari pengguna media sosial tersebut. Konten yang dibuat pun tak akan sia-sia karena awarenessnya akan menjangkau audiens dan membuat mereka bisa percaya dengan update konten yang dilakukan secara konsisten.

3. Turut serta lomba konten seperti Content Creation Competition (3C) 2023

Kredibilitas penyelenggara lomba konten untuk media sosial seperti IndiHome sudah tak diragukan lagi. Tema Berkonten Ria bersama IndiHome merepresentasikan konten-konten bisa dibuat dengan ragam kategori seperti karya tulisan, foto, video, sampai jurnalistik. 30 karya konten terbaik yang disubmit sampai 13 Mei 2023 nanti bisa mendapat total hadiah senilai Rp 165.000.000. Untuk informasi lebih lengkap, segera kunjungi situs web resmi yang memuat prosedur pendaftaran lombanya.

      Semua konten kreator tentu berharap agar konten yang dibuat bisa dinikmati oleh banyak orang. Intinya, fokus dan konsisten terlebih dahulu agar dari situ bisa terbentuk keterlibatan (engagement) yang organik. Setelah konten kita berhasil menarik minat target audiens, percayalah bahwa kita telah berhasil menjadi konten kreator yang menyajikan konten-konten berkualitas yang relevan dengan kehidupan.

Ikuti tulisan menarik Achmad Humaidy lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler