x

Iklan

Elnado Legowo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Kamis, 27 April 2023 07:19 WIB

Narkolepsi

Semenjak ditinggal oleh tunangannya, Garjita mengalami guncangan mental yang dahsyat hingga menyebabkan dirinya tenggelam ke jurang Narkolepsi. Akan tetapi, setiap kali narkolepsi Garjita kambuh, dia mendapati sosok perempuan berkepala kelinci yang sedang berdiri di balik tirai jendela kamarnya. Apakah itu hanya halusinasi Garjita?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kemalangan baru saja menimpa Garjita. Dia ditinggal pergi oleh tunangannya, sebulan sebelum pernikahannya – karena tunangannya telah mengandung anak haram dari hasil hubungan gelap. Awalnya keluarga Garjita ingin menuntut pertanggungjawaban dari skandal yang memalukan itu. Namun karena tunangannya berasal dari keluarga terpandang, maka semua dapat teratasi dengan uang dan bumbu intimidasi. Walhasil tuntutan tersebut tidak pernah sampai ke meja hijau.

Dampak dari kemalangan tersebut, Garjita mengalami guncangan batin yang dahsyat. Garjita jadi sering merasa lelah, hingga pada akhirnya dia jatuh ke jurang narkolepsi; yang menyebabkan tidurnya tidak teratur dan terkadang secara tiba-tiba jatuh tertidur di waktu yang tidak terduga. Perihal itulah yang membuat kinerjanya jadi merosot, berantakan, hingga akhirnya dia terpaksa pensiun dini. 

Demi penyesuaian dengan kondisinya sekarang, Garjita terpaksa mengambil pekerjaan sebagai penulis lepas yang suram dan tidak menguntungkan secara finansial. Selain dari itu, dia juga menyewa sebuah kamar apartemen murah di Jalan Gajah Mada, Jakarta. Untungnya, kamar apartemen itu memiliki kualitas kebersihan yang layak, perabotan lengkap yang tahan lama, sekaligus harga sewa yang masih terjangkau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alhasil Garjita jadi lebih sering mengurung diri di kamar apartemen sambil menjalani pekerjaan barunya. Hingga pada suatu malam, secara mendadak Garjita merasakan lelah yang tidak tertahankan dan akhirnya jatuh tertidur dengan cepat. Namun, beberapa jam kemudian, dia terbangun dengan kaget karena merasakan adanya kehadiran yang aneh di kamar apartemennya.

Garjita mendengar suara kaki yang berderap-derap di sekelilingnya. Suara langkah kaki itu terdengar tidak manusiawi, sehingga menciptakan rasa bingung dan tidak nyaman. Rasa kebingungannya lantas mengantarkan pada perasaan seakan ada yang sedang mengawasinya dari sudut tempat di sekitarnya. Namun setiap kali diperiksa, Garjita tidak menemukan apa-apa.

Saat Garjita mengalihkan pandangan ke sudut kamar yang lain, secara mengejutkan dia melihat seorang perempuan berkepala kelinci yang sedang berdiri di balik tirai jendela kamar. Garjita hendak berteriak, tapi suaranya tidak keluar. Kemudian, perempuan berkepala kelinci tersebut mulai mengintip dari balik tirai jendela dengan tatapan mata kosong yang menyeramkan. Garjita yang ketakutan mencoba untuk bangkit dan berlari, tapi dia merasa kepala dan tubuhnya sangat berat. 

Secara spontan, dia merasakan tangan dari perempuan berkepala kelinci itu menarik tubuhnya dan membawanya menuju jendela. Lantas Garjita melakukan berbagai macam perlawanan. Namun nahas, dia merasakan tubuhnya makin lemah dan jatuh tertidur kembali. Setelah itu, dia tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya.

Sampai pada keesokan harinya, Garjita terbangun dengan limbung. Tubuhnya terasa tersebar berantakan, entah di mana tangan, kaki, serta leher. Setelah menemukan semuanya, Garjita coba bergerak. Berhasil, meski tidak seperti yang diharapkan. Perintah yang berangkat dari akson-akson otaknya seperti tersesat di tengah perjalanan dan tiba di neuron yang salah. 

Selang beberapa lama kekacauan itu, akhirnya Garjita berhasil mencapai revolusioner. Dia berhasil bangkit dari tidurnya, tapi dengan tubuhnya yang terasa lelah dan leher yang sakit. Dia tidak bisa mengingat apa yang terjadi pada malam sebelumnya, tapi dia merasakan adanya kehadiran yang mengerikan di dalam kamarnya. Kehadiran yang mengerikan itu berupa kekuatan gaib yang sangat jahat dan tidak dapat disebutkan secara harfiah. Kekuatan gaib itu, seperti kekuatan kosmik yang tidak bisa dipahami oleh Garjita.

****

Kali ini setiap Garjita kelelahan atau stres, sosok perempuan berkepala kelinci kembali muncul dan menariknya ke arah jendela. Ketika itu terjadi, tubuh Garjita tidak bisa didominasi dan dia terus melayang-layang, seperti tengah mengalami mimpi buruk yang tidak kunjung berakhir dan tidak dapat dijelaskan secara akal sehat. Garjita merasa bahwa dia terjebak dalam siklus ngeri yang tidak dapat keluar dari dalamnya. Setiap malam, dia merasa terjebak di dalam kegelapan yang dihadapkan pada sosok perempuan berkepala kelinci dari balik jendela kamarnya. 

Garjita merasa bahwa dirinya makin dekat dengan kehancuran. Setiap harinya, dia merasa semakin lemah dan tubuhnya kian terkuras. Hingga pada suatu malam, ketika Garjita terjebak di dalam mimpi buruknya lagi, dia memutuskan untuk berjuang dengan cara menarik dirinya keluar dari mimpi buruknya. Dan akhirnya, berhasil. 

Dia berhasil terbangun dan merasa seperti telah mengalahkan kekuatan jahat yang selama ini menghantuinya. Lantas Garjita merasa lega dan bersyukur bahwa dirinya masih bisa bangkit dari ketakutan yang melingkupinya.

Namun, tiba-tiba saja, Garjita kembali melihat perempuan berkepala kelinci itu berdiri tepat di depannya. Garjita merasa takut, saking takutnya dia sampai tidak dapat menggerakan tubuhnya seincipun. 

Lantas perempuan berkepala kelinci itu berkata;

"Kamu pikir kamu bisa lari dariku?"

Garjita hanya bisa menatapnya sambil bergidik ngeri, seakan dia masih berada di alam mimpi buruknya.

"Kamu sudah masuk ke wilayahku, dan jangan pernah berpikir bahwa kamu bisa lari dariku!" tambah perempuan berkepala kelinci.

Seketika tubuh Garjita menjadi lemas dan pandangannya mulai tersedot ke dalam kegelapan yang menakutkan. Hingga pada akhirnya dia terjatuh pingsan.

Setelah kehilangan kendali atas tubuhnya, Garjita merasa seperti terasing dari dunia. Garjita merasa seakan dirinya tidak lagi berada di bumi ini. Saat Garjita membuka matanya, dia melihat pemandangan yang aneh dan menakutkan. Dia melihat galaksi dan bintang-bintang yang jauh, dan terdengar suara-suara yang aneh dari luar angkasa.

Garjita merasa terhubung dengan alam semesta, tapi keadaannya justru menakutkan dan mengancam. Dia merasa ada kekuatan kosmik yang mengendalikan tubuh dan pikirannya, dan dia tidak bisa melakukan apa-apa untuk melawan.

Ketika Garjita terus-menerus melayang-layang, dia merasakan ada kehadiran yang menakutkan, sesuatu yang lebih besar daripada alam semesta itu sendiri. Garjita merasakan ada kekuatan yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tapi dapat dirasakan oleh tubuhnya yang tidak berdaya. Kekuatan itu berada di luar kendalinya, dan itu sangat jahat serta menakutkan. Dia merasa seperti tidak berdaya dan terlalu kecil di hadapan kekuatan tersebut.

Hingga pada akhirnya, Garjita kembali merasakan adanya kehadiran yang lebih kuat daripada sebelumnya. Suara-suara aneh yang dia dengar dari luar angkasa kian jelas dan terdengar seperti teriakan yang keras dan menakutkan. Garjita merasakan ada kekuatan yang memburu dirinya, dan dia tidak bisa melawan atau pun lari darinya.

Seketika itu juga, Garjita merasakan tubuhnya diseret ke arah kekosongan di alam semesta. Garjita menyaksikan ada sebuah lubang hitam yang menariknya, dan dia merasakan bahwa akhir hidupnya telah tiba. Kekuatan kosmik itu telah menentukan takdirnya.

****

Saat Garjita terdampar di antah-berantah di alam semesta yang asing, dia merasakan ada kehadiran yang mengerikan di dekatnya. Ketika Garjita melihat sekitar, dia kembali mendapati sosok perempuan berkepala kelinci. Namun, kali ini kehadirannya terasa lebih mengerikan. Matanya berbinar-binar seperti bintang di alam semesta, dan tubuhnya bergetar dengan kekuatan kosmik yang mengerikan.

Dia merasakan kengerian yang tidak terkendali ketika perempuan berkepala kelinci itu melangkah mendekatinya dengan gerakan yang lambat tapi anggun, seolah paham bahwa Garjita tidak bisa kabur dari sana. Garjita merasakan ada kekuatan kosmik yang sangat besar dari perempuan mengerikan itu; mengisi alam semesta dan mendorongnya ke arah lubang hitam yang ada di belakangnya serta kian mendekatinya. Perempuan berkepala kelinci itu tersenyum dengan jahat, menunjukkan gigi-giginya yang tajam, dan suaranya bergema di seluruh ruang hampa.

"Sekarang, kamu akan menjadi milikku! Kamu tidak akan pernah bisa pergi dariku!" ucap perempuan berkepala kelinci dengan suara serak mengerikan.

Garjita mencoba melawan dan berteriak meminta pertolongan, namun tidak ada suara yang bisa keluar dari mulutnya. Dia merasa seperti diselimuti oleh kekuatan kosmik yang melumpuhkan, sehingga dia tidak bisa bergerak ataupun menghindar. Garjita merasakan dirinya makin jauh dari dirinya sendiri; semakin terasing dari keberadaan manusia; dan semakin terikat dengan kekuatan kosmik yang mengerikan. Ketika Garjita merasa dirinya benar-benar hancur dan terpisah dari alam semesta itu sendiri, dia melihat lubang hitam yang telah menunggu di hadapannya. 

Tiba-tiba terdengar suara keras yang memekakkan telinga, lalu diikuti oleh sebuah genggaman dingin yang kuat mendorongnya ke dalam lubang kegelapan yang lebih dalam. Ketika Garjita berpaling, dia melihat perempuan berkepala kelinci itu, hanya kali ini dia tidak sendiri. Di sekelilingnya ada puluhan bahkan ratusan sosok serupa yang mengapit Garjita, wajah mereka semua dipenuhi dengan gigi tajam dan mata yang berbinar-binar seperti bintang-bintang di alam semesta.

Garjita merasakan kengerian yang tidak terkendali, dan mencoba berteriak tapi suaranya tetap tidak bisa keluar. Dia berjuang untuk melepaskan diri dari genggaman mereka, tapi semakin dia bergerak makin dalam dia terjerumus ke dalam lubang kegelapan yang tidak berujung.

Di detik-detik itulah Garjita melihat perempuan berkepala kelinci itu berdiri tepat di depannya, dengan senyuman jahat dan gigi-gigi yang tajam. Garjita merasakan nafasnya yang dingin di wajahnya. Lalu perempuan berkepala kelinci itu mengeluarkan suara yang membuat jantung Garjita berdegup kencang. Dia merasakan tangan dingin perempuan terkutuk itu menariknya ke arah lubang hitam yang tidak berujung, dan dia tahu bahwa dia telah kehilangan segalanya. Garjita menjerit dengan kencang, tapi suaranya masih tidak bisa keluar. Hanya ada suara keras dari perempuan berkepala kelinci yang memekakkan telinga, dan semuanya berakhir dengan kegelapan yang sunyi serta pekat.

Tubuh Garjita benar-benar hancur dan pikirannya berhenti berfungsi. Dia telah menjadi satu dengan kekuatan kosmik yang menakutkan itu dan terus mengambang di alam semesta, menjadi bagian dari sesuatu yang jauh lebih besar dari dirinya sendiri. Garjita tidak pernah kembali ke dunia yang dulu lagi.

****

Akhirnya pada suatu malam yang tidak diketahui jarak antar waktunya, orang-orang yang tinggal di sekitar kamar apartemen Garjita mulai melaporkan adanya suara-suara aneh yang sulit dideskripsikan dengan kata-kata, yang terdengar dari dalam kamar apartemennya. Lantas pihak apartemen segera datang dan memeriksa kamar apartemen Garjita, dan menemukan sebuah pemandangan yang mengerikan.

Tubuh Garjita tergeletak di tempat tidur dengan mata terbuka, seolah sedang menatap sesuatu yang mengerikan, dan mulutnya terbuka lebar seperti sedang menjerit ngeri. Di sekitarnya tampak berantakan dan terdapat tulisan-tulisan aneh dari darah kering yang terukir di dinding – yang tidak dapat dijelaskan atau pun dimengerti oleh siapa pun – dengan alfabet yang menyerupai rasi bintang.

Sontak pihak apartemen segera memanggil bantuan. Ketika pihak polisi datang dan melakukan penyelidikan, mereka menemukan sebuah tanda ganjil yang tersembunyi di bagian lantai bawah kasur. Lantai itu tersusun tidak rapi dan tampak bobrok seperti bekas dibongkar. Namun, perihal ganjil, para anjing pelacak menggonggong takut dan enggan mendekati tempat tersebut. Seakan mereka merasakan adanya sebuah kekuatan dari energi jahat yang menghembus keluar dari tempat itu.

Lalu pihak polisi segera membongkar lantai tersebut dan mendapati tulang-tulang yang kondisinya jelas bertentangan dan membingungkan dengan usia apartemen itu sendiri. Meski tulang-tulang itu tampak berantakan dan distorsi, tapi masih dapat dikenali dengan jelas sebagai tulang manusia.

Selain daripada itu, tulang-tulang tersebut juga dikelilingi oleh berbagai macam benda-benda tidak lazim, seperti benda ritual. Salah satunya adalah kertas-kertas kulit berisikan tulisan mantra – serupa dengan yang terukir di dinding kamar.

Lantas pihak polisi segera memanggil ahli forensik untuk melakukan penyelidikan terhadap tulang-tulang tersebut. Tetapi ahli forensik tetap tidak dapat menjelaskannya secara ilmiah dan nampak kebingungan dengan hasil penemuan tersebut. Walaupun begitu, ahli forensik masih bisa mengidentifikasi bahwa tulang-tulang itu milik seorang perempuan berusia 30 tahunan. Tetapi, perihal yang membingungkan, mereka juga mendapati sebuah tengkorak kelinci dengan ukuran kepala manusia dewasa – yang menjadi kepala dari tulang belulang perempuan itu.

Lantas kejadian ini menimbulkan kegaduhan dan gosip liar menakutkan seputar penemuan tersebut di kalangan penghuni apartemen. Keadaan makin diperparah, setelah beberapa hari dari penemuan mengerikan tersebut, banyak orang yang sering mendengar serangkaian suara aneh dari dalam kamar apartemen Garjita, meski tempat itu sudah dikosongkan.

Sejak saat itu, orang-orang selalu menghindari kamar apartemen Garjita, karena diyakini bahwa tempat itu telah dihuni dan dikutuk oleh kekuatan gaib yang jahat, serta tidak pernah dipahami atau pun dapat dijelaskan secara asal-usulnya. Kisah tragis Garjita dan misteri tulang perempuan berkepala kelinci di kamar apartemennya tetap menjadi misteri sekaligus legenda urban yang menyeramkan, yang menceritakan tentang ketakutan dan kengerian yang tidak terlupakan.

****

Ikuti tulisan menarik Elnado Legowo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler