Aku dengar dari sebuah warta
Entah benar tidaknya
Karena memang sebatas itu yang kudengar
Rusia nampak tak bisa dicegah
Lampiaskan ambisinya
Atas Ukraina sebagai sasaran amuknya
Direnggut paksa, digempur, dan disiksa
Dijadikan bagian dari imperium maunya
Apakah lantaran memendam dendam lama?
Hingga tak surut lalu tak putus menyerang membabi buta ?
Dan, Ukraina pun tak tinggal diam
Melawan dan terus melawan
Meski harus meminta sokongan
Kepada simpatisan yang tidaklah cuma-cuma
Perang pun tak mereda, kian membara
Bersekutu di arena unjuk digdaya adikuasa
Nuansa blok sekutu lawan blok poros menjelma
Sebagai perulangan jalannya sejarah
Perang adalah persiapan menuju damai
Dan, damai adalah persiapan menuju perang
Benarkah?
Lantas, kapankah dunia menabur kisah damai bebas perang?
Bila selingkuh sekongkol antar bangsa selalu digalakkan
Hanya karena beda haluan, prinsip dan kepentingan?
Sampai kapankah?
Ketika Ukraina tak mau ditaklukkan
Menggaet Paman Sam dan sekutunya pun dilakukan
Melibat di kancah pertikaian, konfik, dan peperangan
Kian naik pitamlah Rusia, nuklir pun dimainkannya
Demi melampiaskan dendam kesumatnya kepada Paman Sam
Yang sempat digdaya sebagai polisi dunia
Pernahkah mereka berkaca pada sejarah
Tentang bagaimana Hiroshima dan Nagasaki diluluhlantakkan?
Atau, tentang armagedon seperti dalam kitab suci?
Ketika nuklir harus bicara, memporakporandakan tatanan dunia
Melumatkan berjuta-juta anak manusia ke dalam jurang penderitaan dan kematian yang sia-sia ...
Terlintaskah di benak mereka?
*****
Kota Malang, April di hari ketiga puluh, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.
Ikuti tulisan menarik sucahyo adi swasono lainnya di sini.