x

Ilustrasi perangkat teknologi

Iklan

Ida Bagus Indra Dewangkara

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 April 2023

Selasa, 2 Mei 2023 07:33 WIB

Hari Pendidikan Nasional, Saatnya Pendidikan Indonesia Menjadi Akar Perkembangan Inovasi Teknologi

Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam pembangunan negara. Namun, saat ini masih ada beberapa poin masalah pada dunia pendidikan, salah satuya menyebabkan terhambatnya pengembangan inovasi teknologi. Lantas, apa saja masalah dan bagaimana solusinya?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pendidikan adalah salah satu faktor penting yang berpengaruh pada perkembangan masyarakat dan negara.

Di Indonesia, Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei untuk menghargai perjuangan para pahlawan pendidikan dalam memperjuangkan hak atas pendidikan yang layak dan berkualitas.

Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah pendidikan teknologi. Dalam era digital seperti sekarang, teknologi memainkan peran yang semakin penting dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menuntut adanya keterampilan dan pemahaman yang baik tentang teknologi untuk dapat bersaing di dunia kerja.

Contoh Permasalahan pendidikan terhadap kesempatan anak untuk memahami dan belajar teknologi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu contoh yang terlihat nyata adalah kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Di beberapa daerah, akses internet yang terbatas dan infrastruktur yang tidak memadai menjadi penghambat anak-anak untuk mempelajari teknologi secara efektif.

Selain itu, masih ada juga anggapan bahwa teknologi hanya cocok untuk anak-anak dari keluarga kaya atau kelas atas.

Padahal, teknologi dapat membantu anak-anak dari berbagai latar belakang untuk belajar lebih efektif dan efisien.

Sayangnya, pandangan ini masih tersebar luas di masyarakat, sehingga banyak anak yang kehilangan kesempatan untuk mempelajari teknologi secara lebih mendalam.

Lantas, apa dan bagaimana akar permasalahannya?

Akar permasalahan dari kesulitan anak-anak dalam memahami dan belajar teknologi di Indonesia adalah ketidakmerataan akses dan kesempatan.

Banyak anak yang tinggal di daerah terpencil atau berpenghasilan rendah tidak memiliki akses yang memadai terhadap teknologi dan infrastruktur pendukungnya.

Selain itu, masih ada stigma bahwa teknologi hanya cocok untuk anak-anak dari keluarga kaya atau kelas atas, sehingga anak-anak dari latar belakang yang kurang mampu kehilangan kesempatan untuk belajar teknologi secara lebih mendalam.

Perlu adanya upaya penelitian lebih lanjut untuk mengatasi akar permasalahan ini, seperti dengan mengembangkan program-program yang memperhatikan kebutuhan anak-anak dari berbagai latar belakang dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan teknologi bagi masa depan anak-anak dan negara.

Bagaimana solusi untuk memperbaiki masalah pendidikan teknologi?

Untuk memperbaiki masalah pendidikan teknologi di Indonesia bukanlah hal yang mudah, tetapi ada beberapa langkah yang diupayakan oleh berbagai pihak.

Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesempatan anak untuk memahami dan belajar teknologi:

1. Menciptakan media pembelajaran berbasis teknologi

Menciptakan media pembelajaran berbasis teknologi adalah salah satu cara untuk memfasilitasi anak-anak dalam mempelajari teknologi secara lebih efektif.

Dengan adanya media pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan, diharapkan anak-anak akan lebih tertarik untuk belajar teknologi.

Selain itu, media pembelajaran berbasis teknologi juga dapat membantu guru untuk mengajar dengan lebih efektif dan efisien.

Hal ini akan mempercepat proses pembelajaran dan memberikan lebih banyak waktu untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui belajar kelompok seputar konteks nyata.

2. Pelatihan guru dalam bidang teknologi

Guru adalah salah satu kunci utama dalam meningkatkan pendidikan teknologi di Indonesia.

Oleh karena itu, pelatihan guru dalam bidang teknologi sangat diperlukan agar mereka dapat mengajar anak-anak dengan lebih efektif.

Pelatihan ini dapat dilakukan melalui berbagai program, seperti pelatihan secara online atau offline, dan juga melalui kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan teknologi.

3. Meningkatkan akses internet dan infrastruktur

Salah satu penghambat dalam mempelajari teknologi adalah keterbatasan akses internet dan infrastruktur yang tidak memadai.

Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan akses internet dan infrastruktur di daerah-daerah terpencil.

Hal ini dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan provider internet atau perusahaan teknologi, serta melalui program pemerintah untuk meningkatkan akses internet dan infrastruktur di daerah-daerah terpencil.

4. Pemberian bantuan atau subsidi

Untuk memastikan bahwa semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk mempelajari teknologi, pemerintah dapat memberikan bantuan atau subsidi kepada anak-anak yang berada di daerah terpencil atau berpenghasilan rendah.

Bantuan atau subsidi ini dapat berupa bantuan dalam pembelian perangkat teknologi atau biaya akses internet.

5. Penanaman kesadaran masyarakat

Masyarakat perlu diberi kesadaran tentang pentingnya pendidikan teknologi untuk anak-anak. Ini dapat dilakukan melalui kampanye sosial dan program-program yang melibatkan masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya teknologi dalam kehidupan sehari-hari, dan memastikan bahwa semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk mempelajari teknologi.

Kurikulum Merdeka juga adalah solusi

Salah satu gebrakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. adalah Kurikulum Merdeka.

Melalui laman web resmi Kemdikbud, fokus Kurikulum Merdeka adalah menciptakan materi inti untuk memungkinkan pembelajaran yang lebih komprehensif, memberikan lebih banyak waktu untuk pengembangan keterampilan dan karakter melalui pembelajaran berkelompok dengan konteks yang relevan.

Terkait dengan kesempatan mempelajari teknologi, Kurikulum Merdeka juga memberikan mata pelajaran wajib Informatika bagi siswa SMP dan SMA/K sederajat.

Kesempatan yang bagus memang, tetapi sudah sangat wajar jika implementasi tidak akan selamanya mulus berjalan.

Meskipun begitu, setidaknya Kurikulum Merdeka sedang berproses untuk memberikan kesempatan bagi siswa agar bisa bersaing di era digital, tentunya dengan mengedepankan nilai pancasila dan kebudayaan.

Kesimpulan yang dapat ditarik

Pendidikan teknologi merupakan hal yang penting dalam era digital seperti sekarang. Namun, masih banyak anak di Indonesia yang belum memahami dan memiliki keterampilan dasar dalam teknologi.

Masalah ini dapat diperbaiki dengan menciptakan media pembelajaran berbasis teknologi, pelatihan guru dalam bidang teknologi, meningkatkan akses internet dan infrastruktur, pemberian bantuan atau subsidi, dan penanaman kesadaran masyarakat.

Hari Pendidikan Nasional harus dijadikan momentum untuk memperjuangkan hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan teknologi yang berkualitas.

Dengan begitu, Indonesia bisa menjadi akar dari perkembangan inovasi teknologi yang akan membawa manfaat bagi seluruh masyarakat. Kita tidak boleh ketinggalan dalam mengikuti perkembangan teknologi yang terus berkembang pesat di era digital ini.

Sebagai negara yang memiliki sumber daya manusia yang potensial, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk dapat menjadi negara yang menghasilkan inovasi teknologi yang bermanfaat dan dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, mari bersama-sama berjuang untuk menciptakan pendidikan teknologi yang berkualitas di Indonesia.

Selamat Hari Pendidikan Nasional!

Ikuti tulisan menarik Ida Bagus Indra Dewangkara lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB