Dalam era digitalisasi seperti sekarang ini, keamanan siber atau cyber security menjadi sangat penting untuk menjaga data dan privasi pengguna.
Meskipun banyak teknologi canggih yang muncul seperti kecerdasan buatan (AI) yang sering dibahas dalam berbagai media, keamanan siber tetap menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Banyaknya kejahatan siber yang terjadi di Indonesia, baik itu phishing, ransomware, atau serangan DDoS, menunjukkan betapa pentingnya menjaga keamanan siber agar data pribadi dan perusahaan tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Beberapa Jenis dan Contoh Kejahatan Siber di Indonesia
Ilustrasi Pencurian Data
Kejahatan siber bukanlah gertakan semata. Secara teori dan fakta, terdapat jenis-jenis dari kejahatan siber. Berikut ini adalah jenis-jenis kejahatan siber beserta penjelasan contohnya. Penasaran? Simak daftar berikut ini:
1. Phishing
Phishing adalah jenis serangan siber di mana penyerang mencoba untuk mendapatkan informasi pribadi seperti password dan nomor kartu kredit dengan menyamar sebagai institusi atau organisasi yang terpercaya, seperti bank atau toko online.
Para pelaku phishing biasanya mengirim email atau pesan teks yang menyerupai bentuk asli dari institusi yang ditiru, dan meminta pengguna untuk memberikan informasi pribadi mereka melalui link yang disediakan. Salah satu contoh terkenal di Indonesia adalah serangan phishing yang menargetkan pengguna internet banking.
2. Ransomware
Ransomware adalah jenis serangan siber di mana penyerang mengambil alih data dan sistem pengguna dengan cara memasang perangkat lunak yang mengenkripsi data.
Kemudian, penyerang menuntut tebusan agar data tersebut dikembalikan ke pengguna. Banyak perusahaan di Indonesia yang menjadi korban serangan ransomware, yang mengakibatkan kerugian besar dan mengganggu operasi perusahaan.
3. Serangan DDoS
Serangan DDoS atau Distributed Denial of Service adalah serangan yang bertujuan untuk membuat sebuah website atau sistem jaringan menjadi tidak dapat diakses oleh pengguna.
Penyerang DDoS menggunakan ribuan perangkat yang terhubung ke internet untuk membanjiri server target dengan lalu lintas data yang sangat besar, sehingga server tidak dapat menangani lalu lintas tersebut dan membuat layanan menjadi down.
Contoh serangan DDoS yang terkenal di Indonesia adalah serangan yang menargetkan situs web pemerintah atau situs web perusahaan besar.
Mengatasi Kejahatan Siber di Indonesia
Ilustrasi Pengamanan Digital
Untuk mengatasi kejahatan siber di Indonesia, diperlukan kesadaran tentang keamanan siber yang lebih tinggi dari masyarakat Indonesia. Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan kesadaran tentang keamanan siber di Indonesia:
1. Mengedukasi Pengguna Internet
Cara pertama yang tepat adalah menguatkan pendidikan tentang keamanan siber harus dimulai sejak dini, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Pengguna internet harus diberikan pengetahuan tentang cara menghindari serangan siber, seperti cara mengidentifikasi email phishing, menghindari mengklik tautan yang mencurigakan, dan membuat password yang kuat.
2. Menggunakan Software Keamanan yang Terpercaya
Pengguna internet harus menggunakan software keamanan yang terpercaya untuk melindungi komputer dan jaringan mereka dari serangan siber.
Software keamanan yang terpercaya dapat membantu dalam mendeteksi dan mengatasi serangan siber, seperti virus, spyware, dan malware.
3. Menggunakan Password yang Kuat
Pengguna internet harus membuat password yang kuat dan sulit ditebak oleh orang lain. Password yang kuat harus terdiri dari huruf besar dan kecil, angka, dan karakter khusus.
Selain itu, diupayakan juga untuk selalu memperbarui password agar selalu baru dan tidak mudah ditebak oleh penjahat digital.
4. Memperbarui Software secara Berkala
Pengguna internet harus memperbarui software mereka secara berkala untuk memastikan bahwa mereka memiliki versi terbaru dari software tersebut.
Software yang tidak diperbarui dapat memiliki kerentanan keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan siber.
5. Menghindari Berbagi Informasi Pribadi yang Sensitif
Pengguna internet harus menghindari berbagi informasi pribadi yang sensitif, seperti nomor kartu kredit, password, dan nomor identitas dengan orang yang tidak dikenal atau situs web yang tidak terpercaya.
Sebagai contoh, Anda biasanya dikirimkan suatu arahan untuk mengirimkan data sensitif melalui direct messenger sosial media.
Jika Anda sudah masuk ke dalam skenario jahat tersebut, maka langkah yang tepat untuk Anda lakukan adalah tidak mengikuti pesan dan langsung melaporkan akun pengirim pesan tersebut.
6. Tidak Membuka Situs Web Berbahaya
Pengguna internet harus selalu berhati-hati saat membuka web/situs yang tidak dikenal atau mencurigakan.
Beberapa web/situs yang berbahaya dapat mengandung malware atau virus yang dapat merusak perangkat atau mencuri data pribadi.
Sebagai contoh, jika Anda ingin membuka web resmi dari Kemdikbud, maka yang harus dilihat adalah ekstensi domainnya, yakni ekstensi domain pemerintah Indonesia (go.id).
Jika terdapat web yang mengatasnamakan Kemdikbud tetapi tidak mengikuti ekstensi domain yang ditetapkan, maka dapat dipastikan web tersebut adalah palsu dan berbahaya
7. Mengikuti Pelatihan Keamanan Siber
Pengguna internet dapat mengikuti pelatihan keamanan siber untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang serangan siber dan cara menghindarinya. Pelatihan keamanan siber dapat diberikan oleh perusahaan keamanan siber atau pemerintah.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga harus lebih proaktif dalam meningkatkan kesadaran tentang keamanan siber di Indonesia. Pemerintah dapat melakukan kampanye tentang keamanan siber melalui media massa dan mengadakan acara seminar dan konferensi tentang keamanan siber.
Kesimpulan
Kejahatan siber merupakan ancaman yang serius bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kesadaran tentang keamanan siber harus menjadi viral di Indonesia.
Edukasi, penggunaan software keamanan yang terpercaya, penggunaan password yang kuat, pembaruan software secara berkala, menghindari berbagi informasi pribadi yang sensitif, tidak membuka situs web berbahaya, dan pelatihan keamanan siber adalah beberapa cara untuk meningkatkan kesadaran tentang keamanan siber di Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga harus lebih proaktif dalam meningkatkan kesadaran tentang keamanan siber di Indonesia. Dengan kesadaran yang lebih tinggi tentang keamanan siber, masyarakat Indonesia dapat terhindar dari kejahatan siber dan menggunakan internet dengan lebih aman dan nyaman.
Ikuti tulisan menarik Ida Bagus Indra Dewangkara lainnya di sini.