x

Iklan

Ida Bagus Indra Dewangkara

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 April 2023

Selasa, 2 Mei 2023 12:54 WIB

Apa yang Terjadi Jika Gen Z Terlalu Menuruti Ocehan Generasi Sebelumnya?

Belakangan ini Gen Z dan generasi sebelumnya sedang masuk ke dalam fenomena saling sindir. Dari fenomena ini, mereka justru menciptakan kesenjangan antar generasi dan mempersulit tercapainya tujuan bersama.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Generasi Z adalah kelompok generasi yang lahir setelah Generasi Y, yaitu antara tahun 1997 hingga 2012. Mereka merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang dengan teknologi digital yang semakin canggih, sehingga cenderung lebih terampil dalam menggunakan teknologi dan memiliki daya adaptasi yang cepat terhadap perubahan teknologi.

Perlu diketahui bahwa belakangan ini karakteristik Generasi Z kerap kali mendapatkan kritik dan sindiran baik secara langsung maupun melalui sosial media.

Lantas, apa yang terjadi jika Generasi Z terlalu menuruti ocehan generasi sebelumnya? Apakah ini akan menghasilkan dampak yang positif atau malah sebaliknya? Mari kita simak penjelasannya.

Pentingnya Merespons Perubahan dan Menyesuaikan Diri

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Generasi Z adalah generasi yang tumbuh besar di era teknologi digital dan internet. Mereka terbiasa dengan akses mudah dan cepat terhadap informasi dan komunikasi.

Hal ini memengaruhi cara pandang mereka terhadap dunia dan cara mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Namun, perubahan teknologi yang begitu cepat ini juga membawa dampak negatif seperti ketergantungan pada gadget dan kurangnya interaksi sosial secara langsung.

Oleh karena itu, gernasi sebelumnya yang memiliki pengalaman hidup yang lebih banyak dapat memberikan pandangan yang berbeda dan berharga terhadap perubahan yang terjadi.

Namun, Generasi Z juga harus belajar untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Mereka harus memahami bahwa tidak semua yang diterapkan pada masa lalu akan berlaku di masa depan. Oleh karena itu, tidak boleh ada keterlaluan dalam mengikuti ocehan generasi sebelumnya.

Memahami Perbedaan Budaya dan Nilai

Generasi Z tumbuh besar di tengah perubahan sosial dan budaya yang cepat. Hal ini mempengaruhi cara pandang mereka terhadap isu-isu sosial dan politik.

Namun, pandangan ini bisa berbeda dengan pandangan generasi sebelumnya yang tumbuh besar di era yang berbeda. Perbedaan pandangan ini bisa mengakibatkan konflik atau kesalahpahaman antar generasi.

Namun, Generasi Z juga harus belajar untuk memahami perbedaan budaya dan nilai yang ada. Mereka harus belajar untuk berbicara dengan cara yang sopan dan menghargai pandangan orang lain.

Sementara itu, gernasi sebelumnya juga harus belajar untuk membuka diri terhadap perubahan dan memahami pandangan Generasi Z yang berbeda.

Dengan begitu, keduanya dapat saling menghargai dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.

Kolaborasi dan Sharing Knowledge

Penting bagi Generasi Z untuk mengakui bahwa generasi sebelumnya juga memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berharga. Oleh karena itu, kolaborasi dan sharing knowledge bisa menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi perbedaan pandangan.

Dengan bekerja sama, keduanya dapat saling mengisi kekurangan dan memperkuat kelebihan yang dimiliki.

Dalam hal ini, Generasi Z harus bersedia belajar dari pengalaman dan pengetahuan generasi sebelumnya. Mereka harus bersedia menerima kritik dan masukan dari generasi sebelumnya untuk memperbaiki diri. Sebaliknya, generasi sebelumnya juga harus bersedia untuk belajar dari Generasi Z.

Mereka harus terbuka terhadap ide-ide baru dan menerima perubahan yang terjadi. Dalam dunia kerja, kolaborasi antara Generasi Z dan generasi sebelumnya bisa membawa banyak manfaat.

Sebagai contoh, Generasi Z dapat membantu generasi sebelumnya dalam hal teknologi dan inovasi, sedangkan Generasi sebelumnya dapat membantu Generasi Z dalam hal pengalaman dan pengetahuan bisnis. Dengan begitu, keduanya dapat saling melengkapi dan mencapai tujuan bersama.

Perlu Ditekankan, Tidak Ada Yang Mutlak

Namun, perlu ditekankan bahwa tidak ada yang mutlak dalam hal ini. Meskipun generasi sebelumnya memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berharga, pandangan mereka tidak selalu benar dan tidak selalu bisa diikuti.

Demikian juga dengan Generasi Z, meskipun mereka tumbuh besar di era teknologi digital, pandangan mereka juga tidak selalu benar.

Oleh karena itu, keduanya harus belajar untuk memahami bahwa tidak ada yang mutlak. Mereka harus berusaha untuk memahami pandangan orang lain dan mencari titik temu yang bisa saling menguntungkan.

Kesimpulan

Generasi Z dan generasi sebelumnya memiliki karakteristik dan nilai yang berbeda-beda. Namun, perbedaan ini tidak selalu menjadi halangan untuk bekerja sama dan mencapai tujuan bersama.

Dalam hal ini, kolaborasi dan sharing knowledge bisa menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi perbedaan pandangan.

Namun, perlu ditekankan bahwa tidak ada yang mutlak dalam hal ini. Keduanya harus belajar untuk memahami pandangan orang lain dan mencari titik temu yang bisa saling menguntungkan.

Dengan begitu, keduanya dapat saling melengkapi dan mencapai tujuan bersama. Dalam era perubahan yang cepat ini, tidak ada yang bisa dipastikan.

Oleh karena itu, Generasi Z harus belajar untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Sementara itu, generasi sebelumnya harus belajar untuk membuka diri terhadap perubahan dan memahami pandangan Generasi Z yang berbeda.

Dengan begitu, keduanya dapat saling menghargai dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.

Ikuti tulisan menarik Ida Bagus Indra Dewangkara lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu