x

Salah satu Sudut Vietnam. Foto oleh Quangpraha dari Pixabay.com

Iklan

Yusril Izha Mahendra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 4 Mei 2023

Selasa, 9 Mei 2023 18:22 WIB

Suhu Panas di Vietnam dan Laos Pecahkan Rekor Sepanjang Sejarah

Gelombang panas di Vietnam dan Laos menyebabkan suhu mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Hal ini memunculkan masalah kesehatan dan lingkungan seperti dehidrasi, kekurangan air, dan kekhawatiran terhadap produk. Dunia harus mencapai emisi net-zero pada tahun 2050 untuk menjaga agar suhu global tidak naik melebihi 1,5°C.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Vietnam dan Laos saat ini sedang mengalami gelombang panas yang menyebabkan suhu yang memecahkan rekor di kedua negara. Menurut The Guardian, suhu di beberapa bagian Vietnam telah melonjak hingga 45,4°C, memecahkan rekor sebelumnya 43,4°C yang ditetapkan pada tahun 2015. Demikian pula, suhu di Laos telah meningkat menjadi 43,2°C, melampaui rekor sebelumnya. 42,3°C ditetapkan pada tahun 2019.

Panas yang ekstrim telah menyebabkan masalah yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan di wilayah tersebut. Rumah sakit di kedua negara telah kewalahan dengan pasien yang mencari pengobatan untuk penyakit terkait panas seperti dehidrasi dan sengatan panas. Panas juga menyebabkan kekeringan dan kekurangan air, menyebabkan kekhawatiran tentang produksi pertanian di wilayah tersebut dan ketahanan pangan.

Gelombang panas adalah akibat dari perubahan iklim, yang menyebabkan peningkatan kejadian cuaca ekstrem di seluruh dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bahwa suhu global diperkirakan akan meningkat sebesar 1,5°C di atas tingkat pra-industri dalam beberapa dekade mendatang, yang akan berdampak parah bagi planet ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

PBB telah menyerukan tindakan mendesak untuk membatasi pemanasan global dan mengurangi emisi karbon. Dunia harus mencapai emisi net-zero pada tahun 2050 untuk menjaga agar suhu global tidak naik melebihi 1,5°C. Ini berarti bahwa negara-negara harus secara signifikan mengurangi ketergantungan mereka pada bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih seperti tenaga surya, angin, dan tenaga air.

Individu juga dapat berperan dalam mengurangi emisi karbon dengan menerapkan praktik yang lebih berkelanjutan. Ini termasuk mengurangi konsumsi daging, menggunakan transportasi umum atau bersepeda daripada mengemudi, dan mengurangi konsumsi energi di rumah. Pemerintah, bisnis, dan individu harus bekerja sama untuk mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan dan mengurangi emisi karbon untuk mencegah dampak buruk lebih lanjut terhadap lingkungan dan masyarakat.

Hubungan antara gelombang panas dan perubahan iklim sudah terjalin dengan baik. Bukti menunjukkan bahwa pemanasan global menyebabkan gelombang panas yang lebih sering dan intens di seluruh dunia, dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut di masa mendatang. Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan juga semakin memprihatinkan, dengan gelombang panas dan peristiwa cuaca ekstrem lainnya yang terkait dengan berbagai masalah kesehatan.

Selain gelombang panas, perubahan iklim memiliki dampak lain terhadap lingkungan, seperti kenaikan permukaan laut, pencairan gletser, dan pengasaman laut. Dampak ini dapat memiliki konsekuensi yang parah bagi ekosistem, satwa liar, dan masyarakat manusia. Kota-kota pesisir, misalnya, berisiko mengalami banjir akibat kenaikan permukaan laut, yang dapat menyebabkan kerusakan miliaran dolar dan membuat jutaan orang mengungsi.

Untuk mengatasi perubahan iklim, negara-negara harus bekerja sama untuk mengurangi emisi karbon dan beralih ke ekonomi rendah karbon. Ini termasuk berinvestasi dalam energi terbarukan, mempromosikan efisiensi energi, dan meningkatkan transportasi umum. Pemerintah juga dapat mengadopsi kebijakan untuk memberi insentif kepada bisnis dan individu untuk mengadopsi praktik berkelanjutan dan mengurangi emisi karbon.

Kesimpulannya, suhu yang memecahkan rekor di Vietnam dan Laos adalah pengingat nyata akan kebutuhan mendesak untuk mengatasi perubahan iklim. Tindakan mendesak diperlukan untuk mengurangi emisi karbon dan membatasi pemanasan global untuk mencegah dampak buruk lebih lanjut terhadap lingkungan dan masyarakat. Pemerintah, bisnis, dan individu harus bekerja sama untuk mengadopsi praktik berkelanjutan dan mengurangi emisi karbon untuk melindungi masa depan planet kita.

Ikuti tulisan menarik Yusril Izha Mahendra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler