x

Ilustrasi Dunia Digital. Karya: Gerd Altmann dari Pixabay.com

Iklan

Yusril Izha Mahendra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 4 Mei 2023

Selasa, 9 Mei 2023 19:29 WIB

Steve Wozniak Peringatkan Sisi Gelap AI: Aksi Penipuan Gunakan Kecerdasan Buatan Meningkat

Steve Wozniak, salah satu pendiri Apple, telah menyatakan keprihatinannya tentang potensi penyalahgunaan kecerdasan buatan (AI) dalam penipuan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Penggunaan kecerdasan buatan (AI) telah merevolusi banyak aspek kehidupan kita, mulai dari perawatan kesehatan dan keuangan hingga pendidikan dan hiburan. Namun, seiring dengan semakin canggihnya AI, ada kekhawatiran yang berkembang tentang potensi penyalahgunaannya, terutama di bidang penipuan dan penipuan.

Steve Wozniak, salah satu pendiri Apple, baru-baru ini berbicara tentang kekhawatirannya atas penggunaan AI untuk menipu orang. Dalam sebuah wawancara dengan The Guardian, Wozniak memperingatkan bahwa AI dapat digunakan untuk membuat video atau rekaman audio palsu yang dapat menipu orang agar percaya bahwa itu nyata.

Risiko yang terkait dengan penggunaan AI dalam penipuan bukanlah hal baru. Penjahat telah menggunakan alat bertenaga AI untuk melakukan serangan phishing dan membuat email palsu yang meyakinkan selama beberapa tahun. Namun, meningkatnya kecanggihan algoritme AI memudahkan para scammer untuk menipu orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wozniak menyoroti bahwa algoritme AI dapat menganalisis suara atau tingkah laku seseorang dan menghasilkan peniruan identitas yang meyakinkan. Dia juga menyatakan keprihatinan tentang penggunaan AI dalam video deepfake, di mana wajah seseorang dapat ditumpangkan ke tubuh orang lain. Video ini dapat digunakan untuk menyebarkan disinformasi, menghasut kekerasan, atau merusak reputasi.

Potensi risiko yang terkait dengan penyalahgunaan AI sangat signifikan. Selain kerugian finansial, penipuan dapat menimbulkan dampak psikologis dan emosional yang serius bagi para korban. Proliferasi video deepfake dan bentuk lain dari disinformasi bertenaga AI juga dapat mengikis kepercayaan publik terhadap sumber dan institusi informasi.

Wozniak juga mengemukakan kekhawatiran tentang dampak AI terhadap pekerjaan. Dia memperingatkan bahwa meningkatnya penggunaan AI di masyarakat dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan dan memperburuk ketimpangan pendapatan. Wozniak mendesak pemerintah dan bisnis untuk mengambil tindakan untuk mengurangi dampak otomatisasi pada pekerja dan mempromosikan pengembangan dan penggunaan AI yang bertanggung jawab.

Terlepas dari kekhawatiran ini, Wozniak tetap optimis tentang potensi AI untuk meningkatkan kehidupan masyarakat. Ia percaya bahwa AI dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang kompleks dan membuat hidup kita lebih mudah. Namun, dia menekankan pentingnya memastikan bahwa AI digunakan secara etis dan orang-orang sadar akan risiko yang terkait dengan teknologi tersebut.

Pengembangan dan penggunaan AI yang bertanggung jawab sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi tersebut bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Pemerintah, bisnis, dan individu harus bekerja sama untuk mempromosikan praktik AI yang etis dan bertanggung jawab, serta memastikan bahwa risiko yang terkait dengan teknologi dipahami dan dimitigasi dengan benar.

Ikuti tulisan menarik Yusril Izha Mahendra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler